Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Persamaan dan Perbedaan Teks Anekdot dengan Teks Humor
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi unsur persamaan dan perbedaan teks anekdot dengan teks humor.
ANEKDOT DAN HUMOR
UNSUR PERSAMAAN TEKS ANEKDOT DAN HUMOR
Dalam ilmu sastra, anekdot dan cerita lucu atau humor termasuk dalam jenis teks lucu. Keduanya sama-sama menghibur dan mengundang gelak tawa para pembaca.
Dijelaskan dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia, teks anekdot adalah teks lucu yang mengandung pesan berupa sindiran terhadap fenomena sosial yang sedang terjadi. Melalui teks ini, seseorang bisa mengemas kritik yang ingin disampaikan dalam bentuk hiburan.
Berbeda dengan teks anekdot, cerita lucu murni bertujuan untuk menghibur pembacanya. Tidak ada kritik sosial ataupun makna lain yang tersirat di dalamnya, sehingga pembaca tak perlu menebak-nebak apa maksud dari humor tersebut.
Dari segi struktur dan kebahasaan, cerita lucu disampaikan tanpa ada aturan yang mengikat. Pembuat teks boleh menyampaikan humornya dengan gaya bahasa seperti apa saja. Sedangkan, pada teks anekdot ada ciri kebahasaan yang harus dipatuhi, di antaranya:
Menggunakan bentuk dialog atau narasi.
Menggunakan kalimat retoris.
Menggunakan kalimat sindiran.
Menggunakan konjungsi temporal.
Menggunakan kata kerja aksi.
Menggunakan kalimat imperatif.
Menggunakan kalimat seru.
Persamaan teks anekdot dan cerita lucu pada dasarnya adalah sifatnya yang menghibur. Terlepas dari tujuannya yang berbeda, keduanya sama-sama selalu disajikan dengan kelucuan yang mengundang tawa.
Karena dapat menghibur pembaca, tak heran jika anekdot dan cerita lucu kerap digunakan sebagai bahan candaan saat sedang berkumpul bersama teman atau keluarga.
Persamaan lainnya adalah panjang teksnya yang cenderung singkat. Meski tak ada aturan baku mengenai berapa jumlah kata teks anekdot dan cerita lucu, kedua teks tersebut biasanya ditulis tak lebih dari sekitar 200 kata.
UNSUR PEMBEDA TEKS ANEKDOT DAN HUMOR
Dalam Cermat Berbahasa Indonesia (2019) karya Sutarno, teks anekdot adalah teks yang berisi cerita lucu yang mengandung pesan berupa kritik dan sindiran sosial terhadap fenomena sosial saat itu untuk menghibur pembaca. Humor adalah teks lucu yang bersifat menghibur, hanya berisi hiburan, dan tidak ada pesan tersendiri untuk disampaikan kepada pembacanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, bisa disimpulkan terdapat beberapa perbedaan antara teks anekdot dan humor. Perbedaan anekdot dan humor dapat dilihat dari aspek ide cerita, isi, fungsi komunikasi, makna tersirat, dan bentuk.
Mengutip Kemdikbud, berikut ini penjelasan singkat 5 perbedaan teks anekdot dan humor:
a. Ide cerita
Ide cerita teks anekdot berasal dari peristiwa nyata, sedangkan ide cerita humor berasal dari rekaan.
b. Isi Teks anekdot berisi masalah terkait tokoh publik atau masalah yang menyangkut orang banyak. Sedangkan humor berisi masalah kehidupan sehari-hari (umum).
c. Fungsi komunikasi
Teks anekdot bertujuan untuk menyampaikan kritik atau sindiran secara halus, sedangkan humor bertujuan untuk menghibur.
d. Makna tersirat
Teks anekdot mengandung makna tersirat untuk disampaikan kepada pembacanya. Sedangkan pada humor tidak ada makna atau pesan tersirat yang disampaikan.
e.Bentuk
Bentuk teks anekdot memiliki struktur, sedangkan bentuk humor lebih bebas dan tidak memiliki aturan yang mengikat.
CONTOH TEKS ANEKDOT
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono: “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono: “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin: "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri."
Tono: Udin "Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat."
Udin: "Loh, apa hubungannya."
Tono: "Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin: “???”
CONTOH TEKS HUMOR
Takut Anjing
Pada suatu pagi ada seorang laki-laki sedang bersepeda. Sampai pada suatu tempat di depannya ada beberapa anak kecil laki-laki yang sedang berjalan-jalan.
Saat itu, ada seekor anjing yang sedang duduk di seberang jalan. Ketika melewati anjing itu, salah satu dari anak itu menggoda si anjing dengan suara guk, guk, guk!. Namun, si anjing tidak menanggapi godaan itu, kecuali hanya tetap menjulur-julurkan lidahnya dan memandang ke arah anak-anak itu.
Laki-laki bersepeda itu pun mendahului anak-anak itu. Seraya berpapasan, anak-anak tersebut terkejut dengan kehadiran laki-laki pesepeda."Oh, saya kira anjing!"
Lelaki bersepeda itu pun mendengar kata-kata anak itu. Dalam hati berkata, "Masa anjing bisa naik sepeda?! Dasar penakut!"
Selanjutnya, ujilah pemahamanmu dengan mengerjakan evaluasi pertemuan 12 pada tautan berikut!
https://forms.office.com/r/Ua2yKqeziQ