Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Menyusun dan Menulis Teks Negosiasi
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat menyusun teks negosiasi lisan maupun berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaannya baik dalam bentuk dialog maupun dalam bentuk surat penawaran.
Menyusun Teks Negosiasi
Negosiasi sebenarnya bukan hal yang asing, karena di kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari yang namanya negosiasi, salah satu contoh sederhana misalnya ketika kita membeli sesuatu di warung dengan tawar menawar, tanpa di sadari kita sudah melakukan negosiasi. Negosiasi biasanya terjadi karena adanya perbedaan kepentingan sebagaimana yang pernah disampaikan pada pertemuan yang lalu bahwa negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Atau negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Ingatlah bahwa teks negosiasi memiliki ciri sebagai berikut:
Negosiasi menghasilkan kesepakatan.
Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan.
Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian atau jalan tengah.
Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis.
Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama.
Negosiasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi
Negosiasi selalu melibatkan dua belah pihak
Negosiasi merupakan kegiatan komunikasi langsung.
Teks negosiasi yang baik harus menandung minimal empat struktur berikut, yaiut:
1. Orientasi
2. Pengajuan
3. Penawaran
4. Persetujuan
Selain itu, teks negosiasi harus didukung oleh berbagai kaidah kebahasaan seperti kalimat introgatif, kaimat deklaratif, kalimat imperatif, kalima bersyarat, konjungsi dan tentunya kalimat persuasif yang didukung oleh penggunaan baghasa yang santun.
Untuk menghasilkan teks negosiasi yang baik, tentunya teks tersebut harus mengandung struktur dan kaidah kebaahsaannya. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang perlu dinegosiasikan oleh beberapa pihak karena adanya perbedaan kepentingan.
Berikut ini contoh permasalahan yang bisa diangkat menjadi topik negosiasi:
1. Larangan membawa sepeda motor ke sekolah.
2. Kegiatan siswa di sekolah dibatasi hingga jam 16.00 WIB.
3. Rencana pembangunan cafe di samping masjid/gereja di kampungmu.
Sekarang, belajarah menyusun teks negosiasi dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Menentukan tujuan
Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
Menentukan konflik
Menentukan solusi dalam penawaran
Menentukan model kesepakatan
Atau dengan mengikuti langkah pembuatan surat penawaran berikut.
1. Amatilah hasil pertanian, perikanan, atau perkebunan, usaha home industri, rumah makan, atau kegiatan perekonomian lainnya di sekitar tempat tinggalmu.
2. Pilihlah salah satu di antaranya yang paling menarik perhatianmu.
3. Berpura-puralah sebagai seorang pengusaha yang sedang memperluas bisnisnya.
4. Buatlah surat penawaran berisi penawaran produk terbaru perusahaanmu kepada instansi, lembaga, atau calon mitra bisnis.
5. Agar surat yang kamu buat benar secara isi (dilihat dari sisi bisnis), berkonsultasilah kepada guru ekonomimu
Untuk mendukung pemahamanmu, perhatikanlah contoh-contoh teks negosiasi dalam berbagai apsek berikut.
Contoh #1 :
Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Anton yang sedang berekreasi ingin membelikan oleh- oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar menawar antara Anton dan Penjual kerudung.
Penjual : Selamat siang.
Anton : Selamat siang
Penjual : Mau beli apa mas?
Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.
Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?
Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini
17. Sesampainya di dalam toko...
Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.
Anton : Saya suka yang hijau mbak, kalo dilihat segar.
Penjual : Iya mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu mas.
Anton : Ini berapa mbak?
Penjual : Rp 50.000,00.
Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?
Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.
Anton : Tidak bisa kurang mbak?
Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.
Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.
Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.
Penjual : Mau beli apa lagi mas?
Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.
Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , kembali Rp 5.000,00. Terimakasih mas.
Anton : Iya mbak, sama-sama.
Contoh #2:
Contoh teks negosiasi Teks negosiasi meminjam peralatan Selepas dari kegiatan mengajar, Pak.Amru ingin berkemah sore ini. Tetapi ia tidak memiliki peralatan untuk berkemah. Dengan tak berfikir panjang, ia langsung menghubungi temannya yang memiliki peralatan kemah.
Pak. Amru : Halo, Assalamualaikum
Bu. Piti : waalaikumsalam. Iya, Am. Ada apa?
Pak.Amru : Ini, Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?
Bu. Piti : Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?
Pak. Amru : Ya..kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?
Bu. Piti : Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari.
Pak. Amru : Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari ?
Bu. Piti : Mungkin 4 hari cukup, Am.
Pak. Amru : Baiklah, 4 hari saja. Oke?
Bu. Piti : Oke, kapan kamu mengambil peralatannya?
Pak. Amru : setelah ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terimakasih, Pit. Assalamualaikum.
Bu. Piti : sama-sama. Waalaikumsalam Akhirnya pak. Amru mengambil peralatan kemah tersebut, dengan kesepakatan akan dikembalikan setelah 4 hari kemudian.
Contoh Teks Negosiasi Kehidupan Sehari-hari
Selanjutnya contoh teks negosiasi yang biasa di kehidupan sehari-hari, kali ini yaitu antara tukang ojek dengan calon penumpang. Inilah contohnya:
Calon Penumpang: “Bang, ke Pasar Wage berapa?”
Tukang Ojek: “10 ribu, mas”
Calon Penumpang: “Kok mahal amat bang, kan deket tuh disitu, 5 ribu aja ya”
Tukang Ojek: “Aduh, itu kemurahan, enggak nutup uang bensin atuh”
Calon Penumpang: “Iya deh iya bang, saya tambah 2 ribu biar jadi jadi 7 ribu ya, bagaimana?”
Tukang Ojek: “Tambah 1 ribu lagi deh, langsung capcuss.”
Calon Penumpang: “Okelah bang, saya setuju, antar saya ke pasar wage.”
Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan keluarga antara bapak dengan anaknya. Berikut ini contohnya:
Anak: “Pak, setelah lulus nanti saya ingin sekolah di SMA.”
Bapak: “Kenapa di SMA nak? Padahal, bapak ingin kamu sekolah di SMK.”
Anak: “Alasannya apa pak, kenapa bapak ingin supaya saya melanjutkan di SMK? ”
Ayah: “Begini nak, di SMK itu lulusan nya bisa langsung masuk di dunia kerja.”
Anak: “Jadi gampang dapat kerja ya pak? Kalau gitu iya deh saya setuju.”
Ayah: “Bagus lah kalau kamu setuju, nanti kita pilih bareng SMK yang bagus.”
Anak : “Siap pak”
Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Contoh terakhir teks negosiasi singkat yaitu di lingkungan sekolah. Negosiasi antara wali kelas dengan ketua kelas berkaitan dengan rencana study wisata. berikut ini:
Wali Kelas: “Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?”
Ketua Kelas: “Saya sudah berbicara dengan mereka bu, cuma ada usulan study wisata nya diganti ke Pantai Kuta aja bu.”
Wali Kelas: “Wah, kenapa pada minta seperti itu?”
Ketua Kelas: “Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali.”
Wali Kelas: “Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju”
Ketua Kelas: “Iya bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut”
Wali Kelas: “Aduh bagaimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Ketua Kelas: “Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana study ke Pantai Kuta.”
Wali Kelas: “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu hasilnya”.
Ketua Kelas: “Baik bu.”
Selanjutnya, rencanakanlah penulisan teks negosiasi dan ujilah pemahamanmu melalui tautan berikut!
https://forms.office.com/r/QLKck0YHmm