Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikai ciri atau kaidah kebahasaan teks negosiasi
Menganalisis alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan dan penawaran dalam bernegosiasi
Menentukan pola negosiasi dalam penerapan kaidah kebahasaan teks negosiasi
1.Ciri atau Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Kamu telah memahami bahwa negosiasi bertujuan untuk mencpai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Untuk mencapai kesepakatan itu, diperlukan kemampuan untuk memengaruhi pihak lain dengan bahasa yang tepat. Ciri bahasa dalam negosiasi yang paling yang berhasil adalah bahasa yang santun dan persuasif dan didukung oleh ciri kebahasaan yang lain seperti. Berikut penjelasannya.
Kalimat persuasi adalah kalimat yang bertujuan untuk mengajak atau meyakinkan orang lain agar bersedia mengikuti apa yang dikatakan padanya.
Contoh: “Saya tidak jadi belanja kalau harga barang itu tidak bisa dikurangi.”
Perhatikan contoh lain kalimat persuasif pada kutipan berikut ini.
Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”
Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Dalam kutipan di atas, si anak menggunakan kalimat persuasif Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita. Makna tersirat dari kalimat itu adalah si anak memaksa secara halus kepada ayahnya agar mengizinkannya memilih sekolah sesuai dengan cita-citanya.
b.Penggunaan Kalimat yang Santun
Bahasa yang santun juga sangat memengaruhi keberhasilan negosiasi.
Kata-kata yang digunakan untuk menunjukkan kesopananan antara lain: tolong, silakan, cobalah, percayalah, dan bolehkah. Kata-kata tersebut sebenarnya kata-kata yang bersifat perintah, tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara.
Kalimat deklaratif adalah sebuah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat deklaratif disebut juga sebagai kalimat berita.
Contoh: “Di tempat lain, harganya bisa lebih mahal, Pak. Ini sudah paling murah. Jadi, Bapak tidak akan rugi beli di sini.”
Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang lain.
Contoh: “Bagaimana kalau per kilonya Rp25.000,00, Bu?”
Kalimat imperatif adalah kalimat yang di dalamnya mengandung perintah yang berfungsi meminta atau memerintahkan orang lain melakukan sesuatu.
Contoh: “Silakan dicoba dulu bu buahnya.”
Kalimat bersyarat adalah kalimat yang menandakan keberadaan sebuah kondisi atau peristiwa sebagai syarat untuk mencapai tujuan.
Contoh: “Ya sudah, saya ambil 3 bungkus, asalkan diberi diskon ya.”
Konjungsi atau kata sambung atau kata hubung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi yang umunya dapat kamu temukan pada teks negosiasi adalah konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas adalah kata penghubung yang menyatakan sebab atau alasan dan akibat atau hasil dari suatu hal.
Contoh: “Kalau kita adakan bakti sosial untuk warga di lingkungan sekitar sekolah kita, kurasa akan lebih berguna.”
Selain itu, kata penghubung yang terdapat dalam teks negosiasi juga dapat berupa kata kalau, meskipun, walaupun, dan lainnya.
h.Menggunakan Pronomina Persona
Kata pronomina atau kata ganti merupakan suatu jenis kata yang menggantikan nomina maupun frasa nomina. Seperti : Saya, kami, ataupun anda.
2.Menggunakan Alasan yang Tepat Teks Negosiasi
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari bahwa negosiasi baru terjadi ketika terjadi kesepakatan. Untuk mencapai kesepakatan tersebut, partisipan harus menyertakan alasan yang mendukung pengajuan atau penawarannya. Masing-masing pihak harus mampu meyakinkan pihak lainnya bahwa pengajuan atau penawaran yang diajukan dapat atau bahkan harus diterima.
Kamu sekarang akan mempelajari alasan-alasan yang digunakan untuk meyakinkan pihak lain dalam bernegosiasi. Bacalah kembali penggalan cerpen HP Baru. Sekarang mari kita analisis alasan-alasan yang diajukan Rani pada Ayahnya agar Ayahnya mau membelikannya HP Baru.
a. Semua teman Rani punya HP sehingga mereka dapat dengan mudah menelepon orangtuanya saat terpaksa pulang telat.
b. Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah.
c. Rani membutuhkan HP agar lebih mudah mengirim tugas ke grup Facebook atau mengunggah tugas di blog.
d. HP juga memudahkan Rani untuk belajar dan berdiskusi dengan teman-temannya.
Alasan-alasan yang disampaikan Rani terbukti mampu mengubah pendirian Ayah Rani yang tadinya tidak mau membelikan HP baru untuk Rani.
3.Pola-pola Negosiasi dalam Penerapan Kaidah Kebahasaan
Bacalah kembali teks negosiasi antara pembeli dan pedagang buah-buahan, kemudian perhatikan kutipan berikut.
Pada kutipan 1 terdapat pasangan tuturan meminta dan menolak penurunan harga, sedangkan pada kutipan kedua pasangan tuturannya adalah meminta dan memberi. Pasangan tuturan sesungguhnya adalah tindakan saling memberi pesan dan merespons antara partisipan dalam kegiatan negosiasi. Berikut adalah contoh-contoh pasangan tuturan.
1. Mengucapkan salam > membalas salam
2. Bertanya > menjawab atau tidak menjawab
3. Meminta tolong > memenuhi atau menolak permintan
4. Meminta > memenuhi atau menolak permintaan
5. Menawarkan > menerima atau menolak tawaran
6. Mengusulkan > menerima atau menolak usulan
Setelah mmebaca materi pada pertemuan ini, kita semakin memahami bahwa penggunaan kaidah kebahasaan yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan negosisasi khususnya pada penysunan alasan dengan penggunaan kalimat persuasif dan bahasa yang santun.
Bacalah teks berikut kemudian analisislah kaidah kebahasaannya.
Membeli Mangga
Pembeli: “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
Pembeli: “Boleh kurang ‘kan, Bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”
Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja, ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Rp28.000 ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?”
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Pembeli: “Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.”
Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang dibelinya.
Selanjutnya, ujilah pemahamanmu mengenai materi pertemuan 3 pada tautan evaluasi berikut
https://forms.office.com/r/9Kf1ZWcmgw