Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Pola Penyajian Teks Anekdot
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat menganalisis pola-pola penyajian teks anekdot.
POLA PENYAJIAN TEKS ANEKDOT
Teks anekdot merupakan cerita singkat yang biasanya sangat lucudan dipakai untuk menyampaikan kritik melalui sindiran. Selain sindiran, banyak pembalajara, edukasi dan juga petuah kehidupan yang diambil dari kisah nyata dalam teks anekdot.
Jadi, selain hanya sindirian yang dikemas dengan lucu, teks anekdot sangat kaya akan pesan-pesan kehidupan yang baik yang diharapkan petuah tersebut bisa diterima oleh pembaca atau pendengarnya selain hanya lelucon saja.
Dalam hal pola penyajian teks anekdot, terdapat 2 cara yang dapat digunakan yaitu dengan cara narasi atau pun dengan percakapan secara langsung.
Pola penyajian dengan percakapan langsung, terdapat kalimat langsung yang ditandai dengan tanda petik pada awal dan akhir kalimat, huruf kapital pada awal huruf setelah tanda petik, serta antara pembicara dan kalimat yang dibicarakan dipisahkan dengan titik dua (:). Percakapan langsung lebih mirip dengan naskah drama.
Pola penyajian dengan narasi, lebih mirip dengan cerita pada umumnya. yang dikemas dalam sebuah alur, tokoh dan penokohan serta ada latar suasana yang dibangun dalam penyampaian dan penulisannya.
Sebagai pemula, salah satu cara yang dapat digunakan untuk latihan menulis teks
anekdot adalah dengan menceritakan kembali teks anekdot yang Anda dengar atau baca dengan menggunakan pola penyajian yang berbeda. Pola penyajian teks anekdot ada yang berupa dialog dan ada juga dalam bentuk narasi.
Contoh pola penyajian dalam bentuk dialog (percakapan dua orang atau lebih) dapat dilihat pada anekdot berikut.
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “ Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya?”
Tono : “Ya. Kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “ ???”
Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat
langsung merupakan kalimat yang diucapkan secara langsung dari pembicaraan
seseorang. Dari kutipan anekdot tersebut, Anda dapat melihat bahwa kalimat
langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (" ....").
Contoh : "Loh, apa hubungannya?"
2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital.
Contoh : "Ya, Udin tahu sebabnya."
3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
Contoh : Udin : "???"
Nah, dari teks anekdot dalam bentuk dialog tersebut, untuk belajar menulis dapat diubah pola penyajiaan ceritanya ke dalam bentuk narasi, seperti contoh berikut.
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Seulas senyum tercipta di bibir Udin. Udin beranggapan, Tono menanyakan sesuatu yang tidak penting. Dan bagi Udin, itu terasa sangat konyol.
“Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulut Udin. Dia seolah-olah tak peduli.
“Ya, Udin tahu sebabnya.” Wajah Tono seketika berubah, dia terlihat sangat serius dengan pertanyaannya. Mendapati hal itu, Udin pun akhirnya menjawab dengan hati-hati.
“Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri Ton.”
“ Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Ungkap Tono.
“Loh, apa hubungannya?” Udin merasa aneh dengan jawaban Tono yang seperti itu.
“Ya. Kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Jawab Tono yang langsung berdiri dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Udin yang masih terlihat kebingungan.
Catatan:
Ketika Anda mengubah pola penyajian asal ke dalam bentuk yang berbeda, jangan lupa tetap memerhatikan isi, struktur, dan kaidah kebahasaaan teks anekdotnya.
Perhatikanlah kembali perbandingan pola dialog dan pola narasi.
Bacalah teks berikut kemudian tentukan pola penyajiannya!
Teks Anekdot 1
Kursi Goyang
Pada suatu hari, ada dua anak perempuan yang tengah bercanda di bawah pohon rindang. Merek adalah Aliya dan Umy.
Aliya: "Umy, kita main tebak-tebakan, yuk!
Umy: “Yuk!”
Aliya: “Kursi, kursi apa yang buat orang jadi lupa ingatan?"
Umy: "Kursi goyang! Soalnya kalo duduk di atasnya orang jadi ngantuk terus ketiduran. Jadi lupa kan mau ngapain."
Aliya: "Hahahaha, kocak! Tapi jawaban lo salah!"
Umy: "Terus apaan?"
Aliya: "Jawabannya, kursi jabatan!"
Umy: "Lah? Kenapa?"
Aliya: "Nih, ya. Pejabat sebelum dilantik kan ngeluarin janji-janji manis buat rakyat. Eh pas kepilih, lupa ingatan sama janji-janjinya.
Umy: "Hahahahaha tul ugha u."
Teks Anekdot 2
Minum Obat
Saat bulan puasa, Dading memang biasa menghabiskan waktu bersama kakeknya menonton televisi bersama saat waktu luang. Saat menyaksikan televisi, mereka melihat iklan obat sakit kepala yang mengklaim bahwa obat itu bisa diminum kapan saja. Iklan demi iklan berganti, Dading dan kakeknya lalu bisa menonton tayangan kesukaan mereka lagi.
Beberapa hari kemudian, di tengah hari yang panas, sang kakek mengeluhkan sakit kepala. “Cu, bisa kamu belikan obat yang seperti di iklan kemarin? Kakek sakit kepala,” ujar kakek Dading kepada Dading. “Baik, kek. Dading ambil dulu uangnya,” jawab Dading. Dading pun langsung berangkat membeli obat pesanan sang kakek.
Sampai di rumah, Dading memberikan obat sakit kepala tersebut kepada sang kakek. Sang kakek langsung beranjak dari tempat duduknya dan menuju dispenser serta mengambil air putih. Ia kemudian minum air putih dan minum obat yang dibelikan oleh Dading. Dading kaget melihat kakeknya.
“Loh, kakek kan sedang puasa. Kok minum obat sih kek?” tanya Dading kaget. “Kenapa memang? Kemarin kata iklan, obat sakit kepala ini bisa diminum kapan saja. Makanya kakek minta dibelikan yang ini”.
Teks Anekdot 3
Pengemis Sedekah
Alkisah ada seorang anak muda yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi sepulang kerja. Tiba-tiba seorang pengemis tua menghampirinya.
Pengemis: “Permisi mas, sata minta sedekahnya mas.”
Anak muda tersebut lalu merogoh kantong celananya tetapi tidak menemukan uang. Ia kemudian mengambil dompetnya di tas dan mengambil uang 20 ribu di dalam dompetnya.
Anak muda: “Ini pak, saya minta kembalian 10 ribu ya pak.”
Pengemis tersebut lalu mengambil kembalian.
Pengemis: “Ini kembaliannya, mas.”
Anak muda itu terkejut ketika sang pengemis malah memberinya 15 ribu.
Anak muda: “Kok kembaliannya 15 ribu, pak?”
Pengemis: “Iya, nggak apa-apa, mas. Itung-itung saya sedekah ke masnya.”
Teks Anekdot 4
Putusan Raja
Alkisah, ada seorang raja yang baik hati yang baru saja mendeklarasikan bahwa semua warga negara memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat mereka secara bebas.
Namun, hal ini tidak disukai oleh penasihat istananya, yang kemudian membuat rencana licik. Dia mengatakan kepada Raja bahwa dia tidak dapat membiarkan hal ini karena akan menyebabkan kekacauan dan anarki di dalam kerajaan.
Untuk membuktikan maksudnya, ia memanggil seorang petani tua dan menanyakan pendapatnya. Petani tersebut mengatakan bahwa menurut pendapatnya, Raja harus tetap melakukan apa yang dia lakukan karena hal itu sama saja raja bekerja dengan baik untuk rakyatnya.
Setelah mendengar hal ini, penasihat istana tahu bahwa ia telah kalah dan tidak punya pilihan selain mengakui keputusan Raja.
Selanjutnya, ujilah pemahamanmu dengan mengerjakan evaluasi pertemuan 15 pada tautan berikut.
https://forms.office.com/r/jBtnYJTrmj