Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Struktur yang Menyusun Teks Negosiasi
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis struktur teks negosiasi
Menganalisis syarat tercapainya kesepakatan
Menentukan faktor keberhasilan kegiatan negosiasi
1.Struktur Teks Negosiasi
Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Kedua pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil akhir negosiasi harus mempunyai persetujuan dari semua pihak sehingga semua pihak menerima hasil akhir dengan kesepakatan bersama.
Seperti genre teks lainnya, teks negosiasi juga mempunyai struktur teks yang khas yang membedakannya dengan teks yang lain. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran dan persetujuan. Perhatikan contoh analisis struktur teks negosiasi berikut ini.
Berdasarkan tabel yang memperlihatkan contoh setiap bagian struktur teks negosiaisi, maka dapat diuraikan definisi setiap bagian struktur sebagai berikut:
Orientasi
Orientasi dapat dikatakan sebagai bagian pembuka dari teks negosiasi. Isinya biasanya berupa pengantar dan salam, serta tujuan mengapa seseorang ingin mengawali negosiasi. Bagian ini terbilang penting, karena merupakan kesan pertama yang akan diberikan seseorang terhadap orang lain.
Jika bagian orientasi ini disepelekan, maka bisa saja orang yang diajak untuk bernegosiasi tidak merasa tertarik untuk melakukan kegiatan ini. Alih-alih dapat memulai negosiasi terkait sesuatu hal, justru seseorang malah ditolak sebelum memulai negosiasi.
Pengajuan
Jika sudah melewati bagian orientasi, seseorang bisa memulai untuk melakukan proses negosiasi. Dalam teks negosiasi, hal ini dimulai dari bagian pengajuan. Sesuai dengan namanya, seseorang atau negosiator dapat mengajukan permintaan mereka terhadap lawan bicara dalam negosiasi
Dalam bagian pengajuan, suatu belah pihak menjelaskan tujuan dan alasan mengapa mereka melakukan negosiasi. Selain itu, mereka juga menjelaskan apa saja yang mereka ingin capai dalam kegiatan negosiasi secara jelas, agar pihak lainnya dapat memahami alasan di balik negosiasi ini.
Penawaran
Setelah menjelaskan maksud dan tujuan dari negosiasi, kedua belah pihak bisa masuk ke dalam topik inti dari negosiasi itu sendiri, yaitu tawar-menawar. Proses tawar-menawar dalam teks negosiasi ini akan terus berlangsung hingga akhirnya kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang menguntungkan keduanya.
Dalam bagian penawaran, sudah pasti kedua belah pihak akan memberi pengajuan atau tawaran berdasarkan tujuan serta motif masing-masing. Tidak jarang proses ini memakan waktu yang cukup lama, hingga akhirnya kedua belah pihak menyetujui tawaran satu sama lain
4.Persetujuan
Bagian persetujuan baru akan tercapai dan bisa ditulis ketika dua belah pihak mampu menemukan penawaran yang menguntungkan untuk keduanya, dan menyepakati penawaran tersebut. Adanya persetujuan antara kedua belah pihak menandakan akhir dari proses negosiasi.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah persetujuan antara kedua belah pihak harus terjadi tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Jika ada pihak yang merasa terpaksa dalam menyetujui tawaran, tandanya ada sesuatu yang salah dalam proses negosiasi ini
2. Syarat Tercapainya Kesepakatan/Persetujuan
Dalam mencapai kesepakatan, selain menerima alasan yang disampaikan pihak yang menyajikan pengajuan, penawar biasanya juga mengajukan tuntutan. Ketika pengajuan dan penawaran mencapai titik temu, terjadilah kesepakatan. Pada teks Beli HP, Ayah memenuhi permintaan Rani dengan mengajukan persyaratan. Perhatikan kutipannya berikut ini.
Ketika pihak yang mengajukan tuntutan, Rani, menyepakati persyaratan yang ditetapkan Ayah, tercapailah kesepakatan. Kesepakatan yang terjadi menguntungkan kedua belah pihak. Rani mendapatkan HP Baru yang diinginkan, Ayah mendapatkan hadiah prestasi belajar yang baik dari Rani. Kesepkatan yang diperoleh harus memenuhi syarat-syarat berikut.
1. dilakukan dengan santun;
2. tidak ada tekanan atau paksaan;
3. saling menguntungkan;
4. kesepakatannya bersifat praktis, bisa diterapkan.
3. Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi
Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan ketika ada perbedaan kebutuhan/kepentingan yang mengakibatkan sebuah pertentangan. Pertentangan tersebut akan diselesaikan dan dipecahkan dengan sebuah perundingan (negosiasi) sehingga kedua belah pihak dapat merasa diuntungkan.
Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masingmasing pihak memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik dalam sebuah perundingan.
Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi antara lain sebagai berikut.
1. Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain.
2. Tidak ada pihak yang dirugikan.
3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan.
4. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.
Faktor-faktor tersebut dapat muncul semua dalam proses negosiasi atau hanya muncul beberapa saja. Sekarang marilah kita analisis teks dialog antara Ayah dan anak berikut ini. Analisislah faktor-faktor penyebabnya.
Cita-Cita Sang Anak
(1) Ayah : “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.”
(2) Anak : “Ada apa, Yah?”
(3) Ayah : “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?”
(4) Anak : “Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.”
(5) Ayah : “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”
(6) Anak : “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.”
(7) Ayah : “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
(8) Anak : “Waduh, Ayah gimana sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif.”
(9) Ayah : “Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?”
(10) Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”
(11) Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.” Anak : “Iya, yah.”
Faktor penyebab keberhasilan negosiasi pada teks tersebut diuraikan sebagai berikut:
Alasan yang disampaikan mampu meyakinkan Ayah bahwa pilihan si anak tepat. Hal ini dibuktikan pada kutipan:
“Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.
Tidak memaksa pihak lain. Hal ini dibuktikan pada kutipan:
Ayah: “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
Kesediaan partisipan untuk berkompromi, menerima perbedaan pendapat. Hal ini dibuktikan pada kutipan:
“Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.
Berdasarkan materi pertemuan 2, dapat dipahami bahwa setiap struktur teks negosiasi berisi unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh negosiator agar proses negosiasi dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, faktor pendukung keberhasilan negosiasi juga menjadi indikator penting yang harus diperhatikan oleh negosiator agar proses negosiasi yang dilakuakn dapat berhasil.
Selanjutnya, silakan uji pemahaman Ananda mengenai materi hari ini dengan mengerjakan evaluasi 2 pada tautan berikut.
https://forms.office.com/r/1y3P4u0X62