Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Petunjuk Pembelajaran
1. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Silahkan perhatikan absensi dari guru.
3. Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
4. Materi Ini dapat diakses setiap saat.
5. Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
6. Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks prosedur.
KAIDAH KEBAAHSAAN TEKS PROSEDUR
Teks prosedur adalah teks yang bertujuan untuk membantu memudahkan pembacanya melakukan langkah kerja secara berurutan untuk mencapai tujuan tertentu atau petunjuk penggunaan. Teks prosedur biasanya ditulis secara berurutan agar memudahkan pengguna mengikuti langkah-langkah secara berurutan.
Kalimat yang digunakan dalam isi teks prosedur adalah kalimat perintah, oleh sebab itu, teks prosedur umumnya berisi tulisan yang menjelaskan tentang tutorial, cara dan tips-tips dalam mengerjakan sesuatu. Selain itu, biasanya kalimat perintah dalam teks prosedur merupakan sebuah ciri khas yang bertujuan untuk mengajak si pembaca untuk melakukan hal tersebut.
Untuk menyusun sebuah teks prosedur, diperlukan kaidah kebahasaan yang tepat agar sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam penulisan teks jenis prosedur:
Pada teks prosedur, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dikategorikan dalam 3 bagian. Kalimat tersebut adalah:
a. Kalimat Imperatif
Merupakan kalimat yang mengandung perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan adanya hal yang harus dikerjakan merujuk pada perintah dalam kalimat. Pada jenis kalimat ini, tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan.
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat ini dikenal sebagai kalimat yang sifatnya lebih memberikan informasi, dan sering juga disebut sebagai kalimat pernyataan. Pada kalimat ini, tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat tersebut.
c. Kalimat Interogatif
Kalimat ini digunakan untuk mencari informasi dengan memberi pertanyaan. Oleh karena itu, di akhir kalimat interogatif, diberikan tanda baca tanda tanya (?).
Konjungsi juga sering kita sebut sebagai kata penghubung. Dalam teks prosedur, konjungsi yang kita bahas terdiri dari dua macam, yakni:
a. Konjungsi Persyaratan
Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat. Contohnya seperti jika, bila, andai, kalau, asalkan.
b. Konjungsi Temporal
Jenis konjungsi temporal ini sifatnya merupakan kata penghubung yang menandai urutan waktu. Contohnya seperti lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya.
Numeralia dalam teks prosedur merupakan pilihan yang bisa digunakan selain menggunakan konjungsi. Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk mengurutkan langkah-langkah dalam teks prosedur. da 2 jenis numeralia dalam teks prosedur, yaitu Numeralia Urutan dan Numeralia Kuantitas.
a. Numeralia Urutan adalah kata yang bisa menjadi kata pengganti konjungsi temporal. Contohnya: pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
b. Numeralia Kuantitas adalah kata yang berfungsi sebagai petunjuk jumlah atau durasi dalam teks prosedur. Contohnya: ”masukkan 2 butir telur,” “diamkan selama 1 jam di dalam kulkas,” dan sejenisnya.
Pronomina atau kata ganti, digunakan untuk menggantikan orang atau benda. Berdasarkan fungsinya yang menggantikan orang atau benda, pronomina dibagi menjadi dua macam:
a. Pronomina Penunjuk
Kata ganti untuk menggantikan benda. Contohnya ini, itu, tersebut.
b. Pronomina Persona
Kata ganti untuk menggantikan orang. Pada pronomina persona, bagi kata ganti untuk orang tunggal, contohnya anda, saya, kamu. Sedangkan untuk orang jamak, contohnya kita, kalian.
Kaidah kebahasaan terakhir dalam teks prosedur, adalah verba atau kata kerja. Verba dalam teks prosedur terbagi menjadi dua macam, yakni:
a. Verba Material
Kata kerja berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara fisik. Contohnya mengupas, mengiris, memaku, memotong, dan lain sebagainya.
b. Verba Tingkah Laku
Kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan. Verba ini juga dipahami sebagai kata kerja yang tidak tampak aktivitasnya. Contohnya menyukai, berpikir, dan menyetujui.
TIPS MEMILIH BUKU UNTUK ANAK USIA DINI
Membudayakan literasi atau membiasakan membaca dan menulis itu tidak mudah dan diperlukan proses yang panjang. Untuk membudayakan literasi seharusnya diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Orang tua harus menjadi motor penggerak pertama dan utama dalam membudayakan literasi di rumah bagi anak-anaknya. Yang tak kalah penting, membudayakan literasi harus dimulai sejak anak-anak masih berusia dini.
Salah satu yang perlu dilakukan sebuah keluarga adalah menyediakan berbagai bahan bacaan, entah itu buku, majalah, komik, atau bahan bacaan lain untuk anak-anak sejak usia dini.
Buku seperti apa yang harus diberikan kepada anak-anak yang masih berusia dini? Berikut adalah beberpa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk memilihkan buku baginya.
1. Carilah buku dengan tema atau isi cerita yang sama dengan buku dongeng yang sebelumnya sering dibacakan orang tua pada anak sebagai dongeng sebelum tidur. Ketika dia mampu membacanya dan ketika memorinya bekerja, dan ketika tersadar itu adalah buku atau cerita yang pernah ia dengarkan, akan membuat dia semakin semangat untuk membaca
2. Orang tua juga bisa memberikan buku yang dibuat dengan struktur kalimat yang singkat dan sederhana yang memudahkan anak mengingatnya.
3. Cobalah anak-anak diberikan buku dengan tokoh, atau cerita yang pernah disukai orang tua dulu. Hal ini akan membuat orang tua makin tertarik dan bersemangat untuk mendampingi dan mengajarkan anak-anaknya membaca. Tapi tetap perhatikan minat anak terhadap buku yang diberikan itu, apakah dia menyukainya atau tidak.
4. Pilihlah buku yang banyak illustrasi dan gambar yang akan membantu anak semakin mengerti akan isi cerita. Usahakan gambarnya berwarna, karena ketika terdapat cerita berisi bunga mawar merah, jangan sampai gambarnya ternyata mawar berwarna hitam putih. Tentunya akan membingungkan si kecil.
5. Pahami minat anak anda dan berilah buku sesuai minatnya. Hal ini tentu akan membuat anak-anak semakin tertarik ketika dia senang akan pesawat dan mendapati ibunya memberikan buku tentang pesawat. Jadi, dorong anak untuk menyukai membaca dulu.
6. Bawa anak anda ke toko buku atau perpustakaan dan beri keleluasaan untuk memilih buku yang dia suka, tentunya tetap pengawasan dilakukan oleh orang tua.
7. Orang tua juga bisa meminta pendapat petugas perpustakaan atau ahli buku atau via internet mengenai buku yang tepat berdasar usia, minat dan tingkat kemampuan membaca anak anda
8. Buku-buku anak yang berkualitas seperti buku yang pernah mendapat penghargaan atau buku yang ditulis pakar pendidikan anak juga bisa jadi dipertimbangkan sebagai buku pilihan bagi anak anda.
9. Disarankan untuk memilih jenis buku yang bisa melatih kemampuan dan kecerdasan otak anak seperti buku yang berisi sususan gambar atau mencocokan jenis warna. Buku seperti ini akan menstimulus perkembangan keceradasan otak anak. selain itu untuk melatih kemampuan berpikir pada anak Anda sejak usia dini.
10. Buku yang baik untuk anak hendaknya memiliki konten yang mendidik disertai dengan gambar yang menarik dan berwarna mencolok.
11. Jangan membiarkan anak memilih buku bacaan yang tidak berkualitas seperti komik. Apabila anak sudah mengenal komik sejak kecil maka hal tersebut bisa menjadi sebuah kecanduan sampai dia tumbuh dewasa.
(Sumber:https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4231)
Teks di atas berjudul Tips Memilih Buku untuk Anak Usia Dini secara kaidah kebahasaan lebih banyak menggunakan (1) kata kerja imperatif (perintah) misalnya kata carilah, cobalah, pilihlah, disarankan, jangan, hendaknya. (2) Pernyataan persuasif yaitu untuk membudayakan literasi seharusnya diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga; orang tua harus menjadi motor penggerak pertama dan utama dalam membudayakan literasi di rumah bagi anak-anaknya. (3) kata teknis yaitu majalah, komik, buku dongeng. (4) Konjungsi dalam teks tersebut beragam yaitu penjumlahan, pertentangan, pemilihan, pembetulan, penegasan, pembatasan, pengurutan, penyamaan, penyimpulan, dan tujuan. (5) deskirpsi alat dalam teks di atas lebih mendeskirpsikan buku sebagai bahan bacaan seperti komik, majalah, ataupun buku tentang pesawat, tentang bunga mawar, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, ujilah pemahamanmu mengenai materi pertemuan 3 dengan mengerjakan evaluasi pada tautan berikut
https://forms.office.com/r/Fxj4cHCYge