Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Drama
Petunjuk Pembelajaran
1. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Silahkan perhatikan absensi dari guru.
3. Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
4. Materi Ini dapat diakses setiap saat.
5. Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
6. Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks drama.
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS DRAMA
Kaidah kebahasaan adalah aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya. Dalam naskah drama, terdapat 8 kaidah kebahasaan yang perlu kalian ketahui:
1. Teks drama berisi dialog.
2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog
3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya.
4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu.
5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya.
6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain sebagainya.
7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya.
8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya.
Cermati teks drama berikut dan cermatilah penggunaan kaidah kebahasaannya.
Selama wabah Covid-19 melanda negara kita, maka tidak ada siswa yang belajar di sekolah. Semua pembelajaran menjadi online dan tidak tatap muka. Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Rani dan Mira. Sebelum Covid mereka selalu bersama, namun sekarang terpisah dan tidak bertemu tatap muka. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemana mereka setelah lulus SMA nanti.
Rani : “Ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana, Mira?”
Mira : “Aku mau kuliah di UI.”
Rani : “Memangnya kamu ambil jurusan apa ?
Mira : “Hukum. Mau jadi pengacara…hehehe.. hmmm tapi…”
Rani : “Tapi kamu kenapa?”
Mira : “Aku lemah di pembelajaran online seperti sekarang. Aku lebih paham jika dijelaskan secara tatap muka. Apalagi kalau pelajaran hitung-hitungan seperti Matematika”
Rani : “Duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetap berdoa.”
Mira : “Iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat lagi.”
Rani : “Nah gitu dong.”
Mira : “Kalau kamu? mau kuliah di mana?”
Rani : “Aku belum tau. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus jurusan apa?”
Mira : “Kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikuti kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga.”
Rani : “Iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.”
Mira : “Ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku sarankan kamu untuk minta petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan berdoa lah.”
Rani : “Wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikuti saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Mira.”
Mira : “Oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Rani.
Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Pembelajaran online saat ini menuntut para siswa untuk lebih mandiri dan tidak bergantung pada guru di sekolah.
Ujilah pemahamanmu dengan mengerjakan evaluasi pertemuan 15 pada tautan berikut
https://forms.office.com/r/NG0UL9e87Z