Wadah Tempayan

Foto Wadah Tempayan

Sumber: Koleksi Etnografi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM

Tempayan merupakan salah satu benda buatan manusia dengan bahan baku tanah liat yang dibakar. Tempayan ini menjadi salah satu bentuk gerabah yang populer di tengah masyarakat. Tempayan ini merupakan bentuk kontinuitas hasil kebudayaan masa neolithikum yang sudah berkembang sejak jaman prasejarah (Mene, 2014). Dalam kehidupan sehari-hari, tempayan memiliki fungsi digunakan untuk menyimpan air, beras atau bahan lainnya serta tempat untuk melakukan fermentasi (Tim Penyusun, 2020). Sejak jaman prasejarah, tempayan memiliki nilai religi yang tinggi dan digunakan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan religius (Soegondho, 1995). Sedangkan di jaman modern ini, tempayan lebih banyak digunakan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pokok dan menjalankan fungsi praktis (Zuhdi, 2012).

Secara fisik tempayan memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan jenis gerabah yang lain. Tempayan berbadan bulat dan berbentuk silinder, memiliki volume yang cukup besar dengan mulut cukup lebar. Dalam kata lain, tempayan memiliki karakteristik bentuk diameter tepian (rim) lebih besar dari diameter bagian dasarnya (base). Pada awalnya tempayan ini banyak berasal dari Tiongkok Selatan dan Indochina (Purnawibowo & Hendrawan, 2019). Laboratorium Museologi Departemen Sejarah UM saat ini memiliki 13 koleksi wadah tempayan dengan berbagai ukuran yang masih tersimpan rapi

RUJUKAN:

Mene, B. (2014). Pola Hias Gerabah Pada Situs-Situs Di Kawasan Danau Sentani, Papua. Kapata Arkeologi, 10(2), 67–76.

Soegondho, S. (1995). Tradisi Gerabah di Indonesia dari Masa Prasejarah hingga Masa Kini. Himpunan Keramik Indonesia.

Tim Penyusun. (2020). Tempayan. Balai Arkeologi Provinsi D.I Yogyakarta. http://arkeologijawa.kemdikbud.go.id/2020/04/02/tempayan/