Foto Kompleks Candi Borobudur
Sumber: Koleksi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM
Kompleks Candi Borobudur menjadi salah satu situs agama Buddha yang terbesar dan megah di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur ditemukan pertama kali oleh Thomas Stamford Raffles. Situs ini didirikan pada masa Samaratungga tahun 782-812 Masehi zaman Dinasti Syailendra (Darmawan, 2016). Gaya arsitekturnya merupakan harmonisasi antara gaya India dan Indonesia. Bagian bawah candi didominasi oleh platform persegi dengan beberapa teras, mencerminkan pengaruh gaya India. Di bagian atas, terdapat stupa besar yang berfungsi sebagai pusat religius, mewakili sentuhan gaya Indonesia. Perpaduan ini menciptakan kesan yang unik dan menarik dalam struktur candi, mencerminkan keterkaitan spiritual antara kedua budaya.
Selain itu, terdapat konsep kosmos ajaran Buddha pada bangunan candi.. Bagian atas candi dianggap melambangkan surga, sebuah tempat kesucian dan kebahagiaan yang ingin dicapai oleh para penganut ajaran Buddha. Di sisi lain, bagian bawah candi melambangkan dunia manusia, di mana penderitaan dan kesulitan hidup terjadi. Struktur dan makna yang terkandung dalam candi ini mendalam dan memberikan pandangan tentang hubungan manusia dengan alam semesta dan pencarian akan arti hidup (Yatno, 2022).
RUJUKAN:
Darmawan, M. (Ed.). (2016). Atlas Budaya Indonesia: Edisi Candi. Badan Informasi Geospasial
Yatno, T. Y. T. (2022). FUNGSI DAN NILAI CANDI BOROBUDUR DI ERA GLOBALISASI. Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya, 3(2), 72-81.