Kendi

Foto Kendi

Sumber: Koleksi Etnografi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM

Kendi merupakan salah satu jenis benda gerabah tradisional Nusantara yang menyebar di daratan Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa benda gerabah Indonesia telah diproduksi sejak masa Prasejarah tepatnya periode Neolitik. Nama kendi identik dengan wadah khas bercorot mirip teko dengan leher tanpa handle (pegangan) di bagian samping (Winata, 2019). Kendi ini terbuat dari tanah liat bakaran rendah dengan kualitas tanpa glasir. Kendi memiliki dua lubang/bukaan yakni di bagian bibir dan bagian corot. Bagian bibir merupakan tempat untuk mengisi air, sedangkan bagian corot digunakan untuk menuang air (Adhyatman, 1987). Kendi mempunyai bentuk badan bulat (globular body) dan berleher tinggi. Leher kendi yang panjang tersebut berfungsi juga sebagai pegangan. Jika dilihat dari struktur kendi dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: mulut (mouth) dan bibir (lip); leher (neck); badan (body); corot (spout); dan dasar atau kaki (base/foot) (Mustaqin & Wahyuningsih, 2015).

Secara umum, kendi memiliki dua fungsi yakni fungsi utilitarian dan ritualistik. Secara Fungsi utilitarian meliputi kendi sebagai wadah air minum dan menjaga suhu air di dalamnya tetap dingin sepanjang hari. Kendi juga digunakan sebagai wadah cairan obat atrau ramuan dari suaru penyakit (Adhyatman, 1987). Fungsi ritualistik meliputi kendi sebagai wadah air dalam upacara suci sosial budaya maupun agama (Mustaqin & Wahyuningsih, 2015). Kendi juga dipercaya menjadi perwujudan simbolis kekuatan hidup dan media pengusir roh jahat pembawa malapetaka (Winata, 2019).

RUJUKAN:

Adhyatman, S. (1987). Kendi: Wadah Air Minum Tradisional (Traditional Dringking Water Container). Himpunan Keramik Indonesia.

Mustaqin, K., & Wahyuningsih, N. (2015). Kendi Sebagai Pendukung Kebudayaan Nusantara. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 3(3), Article 3. https://doi.org/10.26742/atrat.v3i3.373

Winata, G. (2019). Kendi Indonesia: Bentuk dan tradisi. Jurnal Sosioteknologi, 18(3), 528–542.