Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim

Foto Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim

Sumber: Koleksi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM

Maulana Malik Ibrahim diutus oleh Sultan Mahmud atau Sultan Iskandar Syah untuk berdakwah di kawasan Leran, Gresik, Jawa Timur. Hal ini diperkuat dengan bukti-bukti berupa batu nisan yang terdapat di makam al-Malik al-Shalih di Pasai dengan batu nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang memiliki bentuk pahatan yang serupa (Imawan, 2022).

Batu nisan ini terbuat dari marmer dengan hiasan ukiran dan kaligrafi berbahasa Arab yang halus. JP Moquette menyebutkan, kemungkinan besar batu nisan dan kijing Malik Ibrahim diimpor dari Cambay di Gujarat, India. Alasannya, batu sejenis ini banyak terdapat di makam-makam kuno di Gujarat. 

Pada tahun 1910 van Ronkel berhasil menelaah nisan kubur Maulana Malik Ibrahim yang ada di Gresik, selanjutnya hasil bacaannya itu diulangi lagi oleh Th. W. Juynboll. Keduanya membaca bulan wafatnya Malik Ibrahim adalah Rabi'al Awwal. Tetapi keduanya disangkal oleh Moquette yang membacanya dengan Rabi'al Akhir. Dari inskripsi yang ada pada nisan makam Malik Ibrahim tersebut diperoleh angka tahun 822 H atau 1419 M (Tjandrasasmita, 1992: 108).

Terdapat kaligrafi Syahadatain dan beberapa ayat di antaranya dari Al-Qur'an seperti Ali Imron (3) ayat 185, Ar-Rahman (55) ayat 26-27, At-Taubah (9) ayat 21-22, Ayat Kursi (Al-Baqarah 255-256). Di Nisan tersebut juga terdapat Pujian dan Doa untuk Maulana Malik Ibrahim. Di dalam nisan ini tidak menjelaskan asal usul dan tanah kelahiran Maulana Malik Ibrahim sebagaimana lazimnya nisan di makam ulama Timur Tengah (Purwanto, 2020).

RUJUKAN:

Purwanto, S. 2020. Kaligrafi Nisan Malik Ibrahim, Begini Isinya. https://pwmu.co/162324/09/17/kaligrafi-nisan-malik-ibrahim-begini-isinya/

Imawan, D.H. 2022. The History of Islam in Indonesia Kontribusi Ulama Membangun Peradaban dan Pemikiran Islam di Indonesia . Yogyakarta: DIVA Press

Tjandrasasmita, Uka. 1992. Riwayat Penyelidikan Kepurbakalaan Islam di  Indonesia, 50 Tabun Lembaga Purbakala Dan Peninggalan Nasional. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Cetakan Kedua.