Foto Ubin Hias Jenis Floral
Sumber: Koleksi Etnografi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM
Ubin merupakan elemen penting dari sebuah rancang bangun atau arsitektur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ubin adalah batu campuran pasir, semen, dan sebagainya yang dipakai untuk lantai, biasanya berbentuk segi empat; selanjutnya diartikan juga sebagai tegel. Kata tegel merupakan serapan dari bahasa Latin tegula dan dari bahasa Belanda tegel (Tim Pengembang, 2016; Tim Penyusun, 2008). Ubin hias/enkaustik merupakan salah satu produk untuk membentuk lantai sebuah bangunan yang memiliki ciri khas dari segi bahan, bentuk dan hiasannya. Ubin enkaustik (ubin hias) merupakan salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat manusia, baik dalam hal praktis, rasa seni, terutama seni hias, maupun keperluan simbolik. Ubin jenis terbuat dari tanah liat merah dan pertama kali diproduksi di Eropa tahun 1800-an. Ada indikasi bahwa ubin enkaustik dari Eropa ini terdapat pada beberapa situs arkeologi di Indonesia (Sarjiyanto, 2017). Ubin hias dalam koleksi Laboratorium Museologi ini merupakan ubin hias motif floral (tumbuhan). Ubin hias floral ini berasal dari Wisma Tumapel milik Universitas Negeri Malang.
RUJUKAN:
Sarjiyanto, S. (2017). Penggunaan Ubin-ubin Enkaustik di Nusantara pada Abad Ke-19-20. KALPATARU, 26(1), 53–72.
Tim Pengembang. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek RI. https://kbbi.kemdikbud.go.id
Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional.