Sumber: Koleksi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM
Australopithecus africanus yang berarti “manusia kera dari Afrika Selatan”, terutama dari Sterkfontein dan Makapangsat. Australopithecus africanus pertama ditemukan oleh seorang mahasiswa Raymond A. Dart, professor anatomi di Universitas Witwatersrand, Johannesburg, Afrika Selatan. Pada tahun 1924, ditemukan berupa fosil tengkorak yang berasal dari endapan breksi sebuah gua karst di Taung, Afrika Selatan. Ciri-ciri Australopithecus africanus menunjukkan susunan gigi yang lebih mengarah ke manusia, dimana gigi taring sudah sangat mereduksi dan sejajar dengan gigi lainnya. Lubang letak leher di dasar tengkorak, foramen magnum, terletak relatif di tengah, sehingga tengkorak ini menunjukkan posisi kepala yang tegak di badan dan telah berjalan tegak (Sangiran, 2017).
Adapun struktur tengkorak dan susunan gigi-giginya menyerupai Australopithecus afarensis, memiliki volume otak sekitar 550 cc. Tengkoraknya relatif tipis dan mukanya lebih besar dibandingkan dengan ruang tengkoraknya. Dahinya sangat landai, dengan penonjolan tulang kering yang terlihat jelas. Tinggi individu berkisar antara 1,4 meter (perempuan) dan 1,65 meter (laki-laki) dengan berat badan sekitar 50 kilogram. Australopithecus africanus selain pemakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, Australopithecus africanus juga telah menjadi pemakan daging, maka dari itu spesies pertama yang melakukan perburuan binatang besar adalah Australopithecus africanus (Sangiran, 2017).
RUJUKAN:
Sangiran, BPSMP. 2017. Australopithecus africanus: pemburu Pertama di Dunia. Sangiran: BPSMP. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.