Foto 1. Miniatur Stasiun Kota Lama Malang
Sumber: Koleksi Etnografi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM
Foto 2. Miniatur Stasiun Kota Lama Malang
Sumber: Koleksi Etnografi Lab. Museologi Dep. Sejarah FIS UM
Stasiun Kereta Api Malang Kotalama adalah stasiun tertua di Kota Malang yang dibangun tahun 1879. Stasiun ini pada awalnya dibangun untuk mengangkut hasil bumi dan perdagangan dari Kota Malang ke Surabaya dan sekitarnya. Stasiun ini mengalami perkembangan yang dahulu diperuntukkan bagi pengiriman barang kini menjadi stasiun yang diperuntukkan juga bagi penumpang manusia. Stasiun Kota Lama Malang masih berfungsi hingga saat ini (Permana dkk., 2015).
Stasiun Malang Kota Lama awalnya merupakan sebuah halte yang diresmikan pada 5 Januari 1896 bersamaan pembukaan jaringan kereta api lintas Malang-Kepanjen oleh Staatssporwegen (SS). Jalur Malang-Kepanjen dengan panjang 19 km merupakan bagian dari lanjutan eksploitasi SS untuk menghubungkan Malang dengan Blitar (Subarkah, 1992). Keberadaan jalur kereta api Malang-Blitar dimanfaatkan sebagai angkutan barang dan penumpang. Barang yang diangkut adalah komoditas perkebunan ekspor di daerah pedalaman Blitar dan Malang, meliputi tebu, kopi dan tembakau. Dari daerah pedalaman selanjutnya tanaman ekspor tersebut dibawa ke pelabuhan di Surabaya untuk selanjutnya dikapalkan ke Eropa. Selain hasil perkebunan, diangkut pula hasil-hasl pertanian seperti beras, ketela, kelapa dan buah-buahan (Stasiun Malang Kota Lama, t.t.).
RUJUKAN:
Permana, R. G., Amiuza, C. B., & Haripradianto, T. (2015). Evaluasi Fungsional pada Stasiun Kereta Api Kotalama Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, 3(4).
Stasiun Malang Kota Lama. (t.t.). Heritage - Kereta Api Indonesia. Diambil 25 Juli 2023, dari https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Malang%20Kota%20Lama
Subarkah, I. (1992). Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita 1867-1992. PT.Intergrafika.