Pada hari selasa 22 Nopember 2011, jam 6.30 pagi , pengendara mobil sudah datang kerumah . menjemput untuk segera berangkat .
Dari rumah kami menjemput beberapa kawan sekitar bojong Indah , sebelum akhirnya kegereja menjemput Romo Gilbert di gereja.
Jam 7.00 rombongan dari Bojong Indah berangkat meninggalkan komplek, sedangkan rombongan dari Puri Media sejumlah 4 mobil juga berangkat langsung menuju tujuan.
Seperti biasanya jalanan macet karena bertepatan dengan jam berangkat kerja bagi karyawan, rombongan dari Bojong memilih jalan samping tol sedangkan rombongan Puri Media lewat tol Tomang. Sama sama macet, tapi ternyata rombongan Puri Media sampai lebih cepat 20 menit ketempat tujuan yaitu Rumah tahanan Pondok Bambu.
Setiba disana kami segera menurunkan barang barang bawaan (konsumsi) yang akan dibagikan, Sedangkan tas , HP, kamera kami tinggal di mobil, tidak boleh dibawa masuk. Hanya satu buah kamera saja yang boleh dan itupun hanya di gunakan dalam ruang ibadat.
KTP dikumpulkan, semua berjumlah 27 orang, termasuk 2 orang biarawati dari Santa Anna. Kami masih menunggu organis datang. Setelah seluruh rombongan lengkap, kami masuk satu persatu kedalam dan tangan kanan kami di cap seperti halnya mau masuk Dufan di Ancol.
Rencana misa mulai jam 9.00 pagi, tapi mundur kurang lebih 20 menit menunggu persiapan dan datangnya para tahanan yang akan mengikuti misa.
Ruangan terasa sesak dan pengap karena banyak sekali yang hadir, tidak hanya yang beragama katolik, tetapi juga yang beragama Kristen. Puji pujian bergaya karismatik di lantunkan dengan sangat bersemangat.
Bacaan Injil yang dipakai dari kitab Daniel bab 2 ayat 35-42. Dalam homilinya romo Gilbert menekankan betapapun hebatnya kondisi seseorang di dunia, tetapi dia tetap rapuh, hanya iman kepada Kristus yang membuat kita kuat dalam menghadapi segala cobaan di dunia ini. Karenanya bersandarlah dan mohon kekuatan dari Yesus terutama bagi saudara saudara kita yang sedang kurang beruntung dan menghadapi masalah disini.
Bagi yang beragama Katolik boleh menyambut komuni , namun yang tidak boleh maju dengan tangan terlipat didada untuk menerima urapan dari romo.
Selesai misa bagi yang berminat boleh menerima sakramen tobat dari Romo.
Setelah pembagian konsumsi untuk para tahanan dan juga rosario, para tahanan keluar dari ruang ibadat.
Kami melalukan foto bersama dengan para sipir, sambil menunggu pengakuan dosa selesai.
Kondisi dan kegiatan rutin di Rutan
Ruang tahanan mereka sebut keong, jdi pagi keong di buka pada jam 7.00. Pagi hari acara rutin berolah raga, kemudian beribadat.
Acara bebas sampai tiba saatnya makan siang. Keong akan di tutup pada jam 13.00
Satu ruangan bisa diisi 15 sampai tiga puluh tahanan