For better quality, you can wear earphone
Pengertian dan Cakupan HAM
Memahami HAM dalam Alkitab
1. Pengertian dan Cakupan HAM
Hak Asasi Manusia merupakan hak yang dimiliki oleh setiap orang sebagai manusia ciptaan Allah. Hak yang paling mendasar adalah hak untuk hidup. Hanya Tuhanlah pemberi kehidupan dan Dia jugalah yang berhak mengambil kehidupan itu, tetapi masih banyak yang belum menyadari bahwa dirinya memiliki hak yang tidak dapat dilanggar atau diambil oleh siapapun. Bukan hanya manusia sebagai individu tetapi institusi atau negara pun tidak dapat melanggar HAM negaranya. Kesadaran akan hak asasi manusia didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama sebagai makhluk Tuhan. Dua unsur penting yang tercakup dalam HAM adalah Persamaan dan Kebebasan. Nilai-nilai yang terkandung dalam HAM bersifat Universal artinya dapat diterima dan berlaku di seluruh belahan dunia.
Hak Asasi Manusia adalah hak paling mendasar yang dimiliki oleh manusia dan tidak dapat diambil oleh orang lain bahkan negara sekali pun. Hak Asasi Manusia mencakup berikut :
· Hak Warga Negara : mencakup hak untuk hidup dan merasa aman, untuk memiliki privasi, untuk berkeluarga, hak milik pribadi, menyatakan pendapat dengan bebas, memeluk dan melaksanakan agama/kepercayaan, dan berkumpul dengan damai.
· Hak Politik : mencakup hak untuk berserikat, membentuk partai politik, ikut serta memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, menduduki jabatan pemerintahan, dan sebagainya.
· Hak Ekonomi dan Sosial: mencakup hak untuk bebas dari kemiskinan, hak untuk diterima dalam masyarakat dan bangsa-bangsa, dan hak untuk menentukan nasib sendiri.
2. Memahami HAM dalam Alkitab
Alkitab tidak menggunakan istilah HAM namun Alkitab menulis tentang manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Tuhan yang bermartabat. Allah menciptakan manusia dan menganugerahinya kehidupan, itulah hak yang paling mendasar diberikan oleh Allah bagi manusia. Oleh karena itu manusia memiliki hak untuk diterima dan dihargai dimanapun ia hidup. Implikasi dari prinsip ini adalah semua manusia dari berbagai latar belakang memiliki hak untuk diterima, dihargai, dan menjalankan kehidupan yang layak baginya. Di dalam Alkitab kita tidak akan menjumpai praktik HAM seperti yang kita kenal sekarang. Namun didalam alkitab kita dapat menemukan benih – benihnya. Di dalam alkitab kita tidak hanya menemui tentang manusia yang dianugerahi kehidupan dan berhak menjalani kehidupannya, namun Alkitab juga menulis tentang terjadinya pelanggaran HAM dan ketidakadilan terhadap manusia.
Berbagai bagian Alkitab menulis bagaimana manusia memperlakukan sesamanya secara tidak adil, menindas, dan merampas hak mereka misalnya pada kitab Yeremia 22:13-19, Yesaya 1:10-20, Amos 5:7-15, dan Raja – raja 21. Dan pada bagian lain di alkitab juga dapat kita temui betapa indahnya masyarakat yang hidup bersama tanpa saling menyakiti, misalnya pada kitab Mazmur 133 berbicara tentang suatu masyarakat yang hidup rukun bagai saudara.
Sejarah Singkat HAM
1. Sejarah Singkat HAM
Kesadaran akan HAM berawal dari lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Magna Charta dianggap sebagai lambang perjuangan hak – hak asasi manusia. Setelah itu lahirlah Bill Of Right pada tahun 1689 di Inggris dan undang – undang ini dipercaya dapat mendorong lahirnya negara demokrasi, persamaan hak asasi, dan kebebasan. Pada tanggal 6 Januari 1941, Presiden Amerika Serikat berppidato di depan Kongres Amerika dan mengemukakan Empat kebebasan yang dikenal dengan The Four Freedom yaitu
· Freedom of Speech and Expression
· Freedom of Religion
· Freedom from Fear
· Freedom from Want
Pada saat pidato tersebut disampaikan masyarakat dunia sedang dalam bayang – bayang kehancuran karena Perang Dunia II sudah di ambang pintu. Perang Dunia II telah meninggalkan bekas – bekas yang pahit bagi sejarah manusia yaitu penghancuran terhadap tatanan masyarakat serta pelanggaran besar – besaran terhadap hak asasi manusia. Pada tahun 1948 bangsa – bangsa di dunia sepakat untuk memberlakukan Universal Declaration of Human Ridght. Kesepakatan itu ditandatangani oleh semua negara anggota PBB di New York pada tahun 1948. Piagam Hak Asasi Manusia tersebut berisi 30 pasal.