Indeks pertama di dunia (Dow Jones Industrial Average/DJIA) adalah contoh dari Price Indexing.
Metode pembobotan yang dipakai hanyalah kontribusi (share) harga dari masing-masing konstituen indeks. Keuntungan utama Price Indexing terletak pada metodologi perhitungannya yang sederhana, di mana harga sebuah konstituen indeks dibagi dengan jumlah harga semua saham dalam indeks untuk menentukan porsi/bobot penempatan.
Kritik utama terhadap metode ini adalah pada asumsi bahwa harga per saham merepresentasikan tingkat pengaruh suatu konstituen terhadap kinerja indeks secara keseluruhan. Padahal harga tidak merepresentasikan kekuatan suatu saham dalam “menggerakkan” pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average, yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1880 masih memberlakukan metodologi ini dan dianggap sebagai salah satu indeks yang paling bergengsi. Intinya, konstituen yang memiliki harga per lembar saham lebih tinggi akan mendapatkan bobot penempatan yang lebih tinggi dan demikian sebaliknya.