Inti pendekatan ini adalah membagi rata penempatan diantara saham dalam satu portofolio, jadi portofolio yang dibentuk dari N = 1,000 saham terbesar (sebagai universe) akan memiliki bobot penempatan sebesar 1/N (atau 1/1,000 untuk contoh ini) pada masing-masing saham. Karakteristik risk-return yang dihasilkan portofolio 1/N akan sangat sensitif terhadap jumlah saham yang disertakan sebagai universe.
Contohnya, meskipun indeks S&P 500 dan Indeks Russell 1,000 dianggap hampir identik (kedua indeks ini disusun berdasar tingkat kapitalisasi pasar), namun portofolio 1/N dari S&P 500 dengan Russell 1,000 akan memiliki karakteristik risk-return yang sangat berbeda.
Dibandingkan dengan indeks tradisional berbasis kapitalisasi pasar, Equal-weighted indexing dapat dianggap sebagai strategi investasi kontrarian, bobot untuk saham yang overvalued secara signifikan akan berkurang dan sebaliknya untuk saham yang undervalued.
Hanya saja strategi ini memerlukan rebalancing secara sering untuk mempertahankan kesamaan bobot dan ini dapat menimbulkan biaya transaksi yang tinggi, untuk saham atau aset yang tidak likuid strategi ini akan menimbulkan kesulitan implementasi yang signifikan.
Kinerja dari equal-weighted indexing akan relatif tergantung universe yang dipakai saat pembentukannya.