Challenges of Economic Studies
By R. Nugroho Purwantoro
FEB UI lecturer's who is always curious about the future
FEB UI lecturer's who is always curious about the future
Menemukan jawaban mengapa beberapa negara bisa menjadi sangat kaya sementara yang lain begitu miskin adalah tantangan terpenting yang dihadapi ilmu sosial. Karena, perbedaan pendapatan ini memiliki konsekuensi kesejahteraan yang besar bagi penduduk masing-masing negara dan studi tentang perbedaan ini akan menjelaskan bagaimana suatu perekonomian terkadang gagal berfungsi.
Studi ini tidak lantas menjadikan pendapatan per kapita sebagai satu-satunya "statistik yang cukup" untuk menjelaskan kesejahteraan warga suatu negara. Karena, efisiensi ekonomi pasar (seperti digambarkan sebagai “tangan tak terlihat” oleh Adam Smith) tidak menjamin hilangnya konflik di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi walaupun meningkatkan kesejahteraan secara umum (jika dipandang di level negara) tetapi sering menciptakan pemenang dan pecundang di level individu.
Gagasan penghancuran kreatif dari Joseph Schumpeter menekankan secara tepat karakter dari pertumbuhan ekonomi; hubungan produktif, perusahaan, dan terkadang mata pencaharian seorang individu akan dihancurkan oleh proses pertumbuhan ekonomi, karena pengenalan teknologi baru dan penciptaan perusahaan baru, menggantikan perusahaan dan teknologi yang ada sebelumnya. Proses ini menciptakan ketegangan sosial, bahkan dalam masyarakat/negara yang kondisinya sedang tumbuh.
Sumber ketegangan sosial lain yang terkait dengan pertumbuhan (dan perkembangan) adalah sebagaimana ditekankan oleh Simon Kuznets adalah terjadinya transformasi struktural yang menyapu, yang sering dapat menghancurkan hubungan tertentu dan menciptakan hubungan yang lain. Dengan kata lain akan ada pihak pemenang dan pecundang dalam proses pertumbuhan ekonomi. Salah satu pertanyaan penting dalam studi ekonomi politik adalah, bagaimana lembaga dan kebijakan dapat diatur sehingga mereka yang kalah akibat proses pertumbuhan ekonomi dapat dikompensasi atau di-upgrade agar tidak menghalangi kemajuan ekonomi (mis: melakukan konfrontasi atau kerusuhan) dan mampu ikut serta dalam ekonomi yang baru.
Apa peran modal sumber daya fisik dan manusia dalam pertumbuhan ekonomi? Untuk memahami proses pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan untuk menjawab kenapa terjadi perbedaan pendapatan lintas negara yang besar, kita juga perlu memahami mengapa suatu masyarakat berbeda dalam efisiensi penggunaan modal fisik dan manusia mereka. Para ekonom biasanya menggunakan istilah "teknologi" untuk menangkap faktor-faktor lain selain modal fisik dan manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan kinerja ekonomi. Variasi dalam teknologi pada konteks ini tidak hanya mencakup perbedaan dalam teknik produksi dan kualitas mesin yang digunakan dalam produksi tetapi juga disparitas dalam efisiensi produktif (yang banyak diakibatkan oleh cara pengorganisasian pasar maupun kegagalan pasar). Sebuah studi mendetail tentang teknologi juga diperlukan untuk memahami proses pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia dan mengapa terjadi perbedaan lintas negara.
Kemudian, perlu juga dicari tahu penyebab mendasar pertumbuhan ekonomi. Pada tingkat tertentu, penyebab mendasar adalah faktor-faktor yang menghubungkan pertanyaan-pertanyaan pertumbuhan ekonomi dengan pertanyaan tentang peran kebijakan, lembaga, budaya, dan faktor lingkungan eksogen. Dengan risiko perlunya melakukan penyederhanaan atas fenomena yang kompleks, Daron Acemoglu menyarankan daftar berikut sebagai penyebab mendasar yang potensial:
keberuntungan (atau multi ekuilibrium) yang memungkinkan munculnya jalur perkembangan ekonomi yang berbeda di antara masyarakat dengan peluang, preferensi, dan struktur pasar yang identik sekalipun;
perbedaan geografis yang mempengaruhi lingkungan di mana individu hidup dan mempengaruhi produktivitas pertanian, ketersediaan sumber daya alam, kendala tertentu pada perilaku individu, atau bahkan sikap individu;
perbedaan institusional yang mempengaruhi hukum dan peraturan di mana individu dan perusahaan berfungsi dan membentuk insentif yang mereka miliki untuk akumulasi, investasi, dan perdagangan; dan
perbedaan budaya yang menentukan nilai, preferensi, dan keyakinan individu.
Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab mendasar pertumbuhan ekonomi, pada akhirnya harus mempertimbangkan institusi dan kebijakan yang mempengaruhi insentif untuk mengakumulasi modal fisik dan manusia dan meningkatkan teknologi. Memahami penyebab mendasar dari pertumbuhan ekonomi adalah memahami dampak dari institusi dan kebijakan di suatu masyarakat terhadap insentif ekonomi. Hubungan ini memotivasi studi ekonomi politik atas pertumbuhan, yaitu, studi tentang bagaimana lembaga mempengaruhi pertumbuhan dan mengapa efeknya dapat berbeda di tiap negara.
Penyebab mendasar hanya dapat memiliki dampak besar pada pertumbuhan ekonomi jika mereka mempengaruhi parameter dan kebijakan yang kemudian langsung memberi efek pada pilihan modal, teknologi fisik dan manusia. Oleh karena itu pemahaman tentang mekanisme pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk mengevaluasi apakah calon penyebab fundamental pertumbuhan ekonomi memang benar berperan.
Akhirnya, lewat formulasi model pertumbuhan ekonomi yang parsimoni dan mengkonfrontasinya dengan data, barulah dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik tentang penyebab langsung dan penyebab mendasar dari pertumbuhan ekonomi.
Untuk mempelajari lebih lanjut lihat:
Acemoglu, Daron. 2009. Introduction to Modern Economic Growth. Princeton University Press