Masalah potensial dari pendekatan Equal weighting baik yang murni (1/N) ataupun berbasis cluster risiko adalah tracking error yang tinggi relatif terhadap indeks pasar acuan (yang berbasis tingkat kapitalisasi) dan turnover portofolio yang tinggi.
Salah satu solusi yang diajukan untuk menangani masalah ini adalah dengan mengkombinasikan (blending) pendekatan Equal weighting bersama pembobotan berdasarkan kapitalisasi pasar untuk mencapai target tracking error dan turnover tertentu.
Diversity indexing menjadikan tingkat keragaman (diversity) suatu pasar atau sektor sebagai kriteria pembobotan. Intinya semakin terkonsentrasi (berdasarkan tingkat kapitalisasi pasar) suatu pasar atau sektor (dimana beberapa saham besar memiliki nilai kapitalisasi yang mendominasi) maka akan semakin rendah ukuran keragaman pasar/sektor tersebut yang membuat bobot alokasinya akan semakin kecil.
Disebutkan sebelumnya bahwa Diversity indexing pada dasarnya adalah campuran (blending) antara metode indeks berbasis kapitalisasi pasar tertimbang dengan equal-weighted indexing. Karena, saat investor tidak peduli akan besaran tracking error maka rekomendasi penempatannya akan serupa dengan equal weighted index (maximum diversity) namun semakin rendah tracking error yang diinginkan akan membuat rekomendasi semakin mirip dengan indeks berbasis kapitalisasi pasar.
Jika diterapkan pada universe 1 sektor, maka diversity indexing adalah portofolio yang memberi pembobotan terbalik dengan nilai kapitalisasi pasar. Konstituen indeks yang memiliki kapitalisasi lebih kecil akan diberikan bobot yang lebih tinggi dan sebaliknya dengan saham yang memiliki nilai kapitalisasi besar (ini sama dengan bergerak dari pembobotan berbasis kapitalisasi pasar menuju equal weighting).
Diversity indexing diharapkan dapat menurunkan efek pro-cyclicality yang menjadi “kelemahan” praktis indeks berbasis kapitalisasi pasar sekaligus mengurangi kemungkinan turnover berlebih yang menjadi kesulitan dalam aplikasi equal-weighted indexing. Namun jika aplikasi dikaitkan dengan target tracking error maka pendekatan ini relatif tidak berbeda dengan metode indeks berbasis kapitalisasi pasar.