a note from R. Nugroho Purwantoro, FEB UI lecturer's who is always curious about the future
Ketika kebanyakan orang berbicara tentang investasi, mereka sering berfokus pada bagaimana cara memilih aset (misalkan saham, emas, crypto, dsb) ataupun manajer investasi terbaik. Anda juga akan sering mendengar saran seperti "ikuti tren pasar" atau "pilih manajer investasi yang tepat." Meskipun hal-hal tersebut penting, namun bukanlah yang terpenting dari investasi yang sukses. Lantas apa bagian terpenting dari investasi? Anda.
Ya—Anda adalah kunci untuk membangun portofolio yang sempurna.
Intinya, berinvestasi bukanlah tentang mencoba mengalahkan (mengungguli) pasar. Bukan juga tentang menemukan seseorang yang secara ajaib dapat melipatgandakan uang Anda. Investasi adalah tentang memahami diri sendiri. Apa tujuan hidup Anda? Masa depan finansial seperti apa yang Anda inginkan? Apa yang bersedia Anda pertaruhkan—atau tidak pertaruhkan—untuk mencapainya?
Setiap orang berbeda. Latar belakang, nilai-nilai, dan situasi masing-masing anda adalah unik. Anda mungkin seorang remaja yang sedang menabung untuk kuliah, atau mungkin Anda bermimpi memiliki bisnis suatu hari nanti. Mungkin Anda berhati-hati dalam mengelola uang, atau mungkin Anda adalah orang yang tidak keberatan mengambil resiko untuk mendapatkan lebih banyak hasil. Apapun yang terjadi, rencana investasi yang tepat bergantung pada siapa diri Anda.
Mari kita uraikan sedikit. Saat menyusun rencana investasi, saya sarankan untuk mempertimbangkan hal-hal seperti:
Usia Anda: Orang yang lebih muda dapat mengambil lebih banyak risiko karena mereka memiliki lebih banyak waktu untuk pulih (bangkit) jika terjadi kesalahan.
Penghasilan Anda: Jika penghasilan Anda belum banyak, Anda mungkin perlu memulai dari yang kecil atau fokus saja menabung untuk keadaan darurat terlebih dahulu.
Kebiasaan belanja Anda: Apakah Anda menabung secara teratur, atau apakah Anda menghabiskan sebagian besar penghasilan Anda?
Aset Anda saat ini: Apa yang sudah Anda miliki—tabungan, properti, saham?
Kenyamanan Anda terhadap risiko: Beberapa orang merasa nyaman dengan pasang surut yang besar. Yang lain merasa stres ketika kehilangan uang, bahkan sedikit saja sekalipun.
Minat Anda dalam berinvestasi: Apakah Anda senang mempelajari tentang investasi, atau lebih suka hal-hal yang sederhana?
Akses Anda terhadap informasi dan saran: Apakah Anda memiliki orang yang Anda percaya untuk membantu Anda membuat keputusan?
Dengan mempertimbangkan semua hal ini, Anda akan menyadari bahwa tidak ada dua investor yang sama. Itulah sebabnya, tidak ada satu rencana investasi "terbaik" untuk semua orang. Apa yang berhasil untuk teman Anda mungkin tidak berhasil untuk Anda.
Jika Anda mencoba meniru strategi investasi orang lain tanpa memikirkan hidup Anda sendiri, Anda mungkin akan merasa tidak bahagia. Namun, jika Anda merancang rencana yang sesuai dengan diri Anda, Anda akan lebih percaya diri, lebih tenang, dan lebih mungkin untuk bertahan—terutama saat menghadapi keadaan sulit.
Jadi, lain kali Anda berpikir untuk berinvestasi, jangan hanya bertanya, "Saham (atau token?) apa yang terbaik untuk dibeli?" Tanyakan saja: “Apa rencana terbaik untukku?”
Mengenal diri sendiri adalah langkah pertama—dan paling ampuh—untuk membangun portofolio yang tak hanya membuat Anda lebih kaya, tetapi juga lebih bahagia. Dan semakin dini Anda mulai berpikir seperti ini, semakin baik pula masa depan finansial Anda.