MODUL 1: MENGENAL DIRI SENDIRI
Materi 1.1 Identitas Saya
Contoh praktis bagaimana guru dapat membantu peserta didik belajar membentuk identitas unik mereka sendiri. Peserta didik kemudian akan mengeksplorasi dua komponen kunci dari identitas - nilai-nilai pribadi serta ciri-ciri kepribadian.
Pertanyaan: Bagaimana saya dapat membantu peserta didik mengenal dan menghargai identitas diri yang unik dan beragam?
Jawaban : Saya dapat membantu peserta didik mengenal dan menghargai identitas diri yang unik dan beragam dengan menciptakan ruang belajar yang aman dan inklusif, mendorong mereka mengekspresikan pendapat serta latar belakangnya, serta mengadakan aktivitas yang menghargai perbedaan budaya, minat, dan potensi masing-masing individu.
Materi 1.2 Mengekspresikan Perasaan
Contoh praktis bagaimana membantu peserta didik mengidentifikasi perasaan-perasaan mereka dan hubungannya dengan pikiran dan tindakan. Peserta didik akan belajar bagaimana menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk mengekspresikan perasaan dan menanggapi situasi dengan cara yang positif untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
Pertanyaan: Bagaimana saya dapat membantu peserta didik mengenali perasaan dan mengekspresikannya untuk menanggapi beragam situasi dengan cara yang lebih positif?
Jawaban : Saya dapat membantu peserta didik mengenali perasaan dan mengekspresikannya dengan cara mengajarkan keterampilan sosial-emosional, memberikan contoh respons positif terhadap situasi, serta membiasakan refleksi diri melalui diskusi atau jurnal harian.
Materi 1.3 Menjalani Pubertas
Contoh praktis bagaimana membantu peserta didik belajar tentang perubahan fisik, perasaan dan sosial yang akan terjadi pada diri mereka selama pubertas, dan bagaimana mereka dapat mendukung teman-teman mereka untuk ‘menjalani pubertas dengan nyaman.
Pertanyaan: Bagaimana saya dapat membantu peserta didik menjalani perubahan masa pubertas dengan nyaman, baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan?
Jawaban : Saya dapat membantu peserta didik menjalani masa pubertas dengan nyaman melalui edukasi yang terbuka dan ilmiah, menciptakan suasana yang penuh empati, serta mendampingi mereka agar memahami perubahan fisik dan emosional tanpa rasa takut atau malu.
Materi 1.4 Citra Tubuh Positif
Contoh praktis bagaimana membantu peserta didik belajar tentang citra tubuh positif. Peserta didik akan dapat mewaspadai standar penampilan tertentu yang tidak realistis, yang kerap disebarkan melalui media. Peserta didik juga akan dapat lebih menghargai keragaman fisik dan berfokus pada sisi positif yang dimiliki tubuh kita yang unik.
Pertanyaan: Bagaimana saya dapat membantu peserta didik merasa nyaman dan percaya diri dengan tubuhnya yang unik, dan lebih menghargai keberagaman?
Jawaban : Saya dapat membantu peserta didik merasa nyaman dan percaya diri dengan tubuhnya yang unik dengan menanamkan nilai penerimaan diri, menghindari body shaming, serta menghargai perbedaan bentuk tubuh melalui diskusi, kegiatan reflektif, dan contoh positif.
MODUL 2: Menggunakan aplikasi Oky sebagai bahan ajar
Mendukung Peserta Didik Memahami Manajemen Kesehatan dan Kebersihan Menstruasi
Peer to peer sharing guru yang telah menggunakan Aplikasi Oky sebagai alat pengajaran untuk memperkenalkan kesehatan reproduksi dan/atau MKM kepada siswa dan anak.
Apa tantangan utama guru dalam memberikan edukasi Kesehatan Reproduksi dan/atau Manajemen Kebersihan dan Kesehatan Menstruasi kepada peserta didik?
Jawaban: Tantangan utama guru dalam memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan serta kesehatan menstruasi adalah masih adanya anggapan tabu di masyarakat, kurangnya dukungan dari lingkungan, serta keterbatasan materi dan pelatihan bagi guru untuk menyampaikan topik ini secara tepat dan sensitif.
MODUL 3: Dunia yang berwarna
Pengantar Dunia yang Berwarna
Dunia yang indah ini diciptakan Tuhan dengan beragam warna. Tujuan utamanya adalah agar antar manusia bisa saling mengenal, saling belajar satu dengan lainnya, dan saling bekerjasama menjaga perdamaian dunia. Perbedaan warna harusnya menjadi satu kekuatan, laksana bunga yang warna warni menghiasi taman, demikian juga keragaman umat manusia yang berbeda namun sama sebagai insan Tuhan.
Pernahkah kita bayangkan dunia ini semua isinya sama? Hanya ada satu warna dan hanya ada satu pilihan? Keberagaman adalah anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri dan terus kita rawat. Tuhan yang mau kita hidup dalam warna warni yang berbeda-beda. Berbeda suku, asal usul dan bahasa, warna kulit dan bentuk muka, warna rambut dan kekayaan budaya.
Jawaban : apa jadinya jika dunia ini seragam? Hanya ada satu warna, satu pilihan, dan satu cara hidup. Tentu dunia akan terasa hambar, membosankan, dan kehilangan keindahannya. Justru karena keberagaman, hidup menjadi lebih kaya makna. Keberagaman adalah wujud nyata dari kasih Tuhan. Ia menciptakan kita dengan segala perbedaan—suku, budaya, bahasa, warna kulit, hingga kebiasaan hidup—agar kita belajar menerima, memahami, dan menghargai satu sama lain. Melalui keberagaman, kita diajak untuk tidak memandang perbedaan sebagai ancaman, melainkan sebagai kekuatan. Keberagaman bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk dirayakan dan dirawat dengan rasa hormat dan toleransi. Mari kita buka hati, memperluas sudut pandang, dan menjadi bagian dari generasi yang merawat harmoni dalam perbedaan.
Permainan Mayoritas-Minoritas/Pribumi Pendatang
Pernahkah anda merasakan ditolak atau diusir dari suatu daerah atau negara hanya karena warna kulit anda berbeda, atau mungkin anda diusir dari suatau daerah atau negara hanya karena agama yang anda anut bukan agama mayoritas di negara tersebut, atau anda mengalami pengusiran hanya karena anda bukan warga negara tersebut.
Dari permainan tadi, ayo refleksi dan diskusi menjawab beberapa poin di bawah ini: - Apakah ada yang merasa khawatir untuk punya pilihan berbeda? - Apakah menurutmu ada diskriminasi dalam permainan tadi? sebutkan bentuk diskriminasinya? - Bagaimana peraturan ermainan tadi diubah agar setiap orang merasa merdeka dengan pilihannya tanpa rasa takut?
Jawaban : Permainan tadi memberi kita gambaran tentang bagaimana rasanya menjadi berbeda di tengah kelompok. Beberapa dari kita mungkin merasa khawatir ketika harus memilih sesuatu yang tidak sama dengan mayoritas. Rasa takut akan penolakan atau dihakimi sering kali membuat kita ragu untuk menjadi diri sendiri.
Jika diperhatikan, mungkin ada bentuk-bentuk diskriminasi yang muncul dalam permainan. Misalnya, pilihan yang berbeda dianggap aneh, atau peserta yang menyimpang dari kebiasaan kelompok diberi perlakuan tidak adil, bahkan dijadikan bahan candaan. Ini mencerminkan bahwa diskriminasi bisa muncul dalam bentuk yang halus, namun tetap menyakitkan dan membatasi kebebasan seseorang.
Agar setiap orang merasa merdeka dengan pilihannya tanpa rasa takut, aturan permainan bisa diubah. Misalnya, dengan menekankan bahwa semua pilihan sah untuk diambil, tidak ada jawaban benar atau salah, dan semua peserta harus menghargai keputusan temannya. Bisa juga dengan menambahkan sesi saling mengapresiasi perbedaan di akhir permainan.
Melalui refleksi ini, kita belajar bahwa kebebasan memilih dan rasa aman dalam menjadi diri sendiri adalah hak setiap orang. Maka, penting bagi kita untuk menciptakan lingkungan yang mendukung keberagaman, bukan menghakimi atau membatasi.
Ragam Manusia, Ragam Bangsa, Ragam Bahasa
Keragaman adalah takdir dan kuasa Tuhan, keragaman atau perbedaan ada supaya antar yang berbeda bisa saling berjumpa dan menyapa, saling belajar dan bertanya, saling melengkapi satu dengan lainnya, untuk berkolaborasi memakmurkan dunia, sebagai anugerah terindah dari Tuhan untuk segenap yang bernyawa.
Tak satupun manusia di muka bumi bisa memilih dilahirkan oleh ibu yang mana dan bersuku apa, tak seorangpun manusia bisa berkehendak dia lahir sebagai pangeran yang kaya raya, ataukah hampa harta. Tuhan yang mau, perbedaan adalah kuasanya.
Infografis di bawah ini menggambarkan peta penduduk dunia dengan populasi terbesarnya masih di dominasi oleh China, kemudian disusul oleh India, AS, dan Indonesia. dominasi penduduk tentu berdampak pada adanya intervensi budaya dan nilai, yang antarnegara saling pengaruh mempengaruhi.
Kebinekaan juga terlihat dari beragamnya bahasa, budaya, suku, adat istiadat, dan warna kulit seperti tampak pada infografis di bawah ini:
Tantangan Kebinekaan
Apakah Anda setuju bahwa kita beragam? Apakah Anda sepakat kita hidup harus saling menghargai dan menghormati? Jawabannnya pasti banyak yang setuju. Namun, faktanya darurat kekerasan terutama kekerasan diskriminasi intoleransi masih cukup tinggi.
Kita Satu Kesatuan yang Terhubung
Pernahkah anda berkontemplasi dengan cara bertanya pada diri, sebenarnya anda ini siapa? apakah anda berasal dari suku Jawa, Sunda, Bugis, ataukah dalam diri anda mengalir darah Manado atau Flores? Apakah anda yakin dalam gen anda tidak tercampur oleh suku Afrika, atau Australia? Apakah anda punya pandangan tertentu (baca: sentimen/kebencian) terhadap suku lain? apakah anda merasa suku anda adalah suku pilihan sebagai wakil Tuhan di bumi? masih relevankah pertanyaan-pertanyaan di atas dalam konteks global saat ini?
Yuk kita saksikan satu video pembelajaran yang akana menjelaskan bahwa sebenarnya kita memang satu kesatuan yang diciptakan berbeda-beda.
Dampak Kebinekaan
Keberagaman menjadi salah satu identitas suatu bangsa yang membedakannya dari bangsa lain. Keberagaman menjadikan interaksi di dalam masyarakat berjalan dinamis. Keberagaman menjadikan hidup sebuah bangsa jauh lebih berwarna apabila dibarengi dengan toleransi. Lalu bagaimana keragaman itu membuat kita jauh lebih pintar?
Solusi Meningkatkan Kebinekaan Global
Setelah kita menyadari sedemikian beragamnya penduduk dunia, ditambah dengan perkembangan teknologi yang menuntut kita beradaptasi lagi dengan kebiasaan-kebiasan baru, masih ada pertanyaan dalam benak kita, mampukah kita berkontribusi dalam ikut memajukan dunia? Keterampilan apa yang dibutuhkan dalam konteks berkebinekaan global?
Apa yang sudah kita pelajari dari materi ini? Bagaimana pandangan anda saat ini setelah tahu lebih dalam bahwa perbedaaan itu adalah sebuah realitas yang tidak bisa terelakkan, dan ini terjadi tidak hanya dalam lingkup keluarga, tapi juga dalam konteks global. Tapi apakah semua bisa menerima akan perbedaan ini, apakah semua orang memahami bahwa dengan penduduk bumi yang berbeda-beda ini justru merupakan sebuah anugerah?
Jawaban : Setelah memahami lebih dalam bahwa perbedaan adalah sebuah realitas yang tak bisa dihindari, pandangan saya menjadi lebih terbuka dan sadar bahwa keberagaman adalah bagian alami dari kehidupan. Perbedaan bukan hanya terjadi dalam keluarga atau lingkungan terdekat, tetapi juga hadir dalam skala yang jauh lebih luas—di masyarakat, bangsa, bahkan di dunia global.
Namun, kenyataannya tidak semua orang bisa menerima perbedaan dengan hati yang lapang. Masih banyak yang melihat perbedaan sebagai ancaman, bukan sebagai kekayaan. Sebagian orang mungkin belum memahami bahwa keberagaman suku, agama, ras, budaya, hingga cara berpikir justru adalah anugerah yang bisa memperkaya cara kita belajar, bekerja sama, dan hidup berdampingan.
Refleksi ini mengajak saya untuk terus belajar menerima, mendengar, dan memahami perspektif orang lain. Menerima perbedaan bukan berarti menyerah pada konflik, tetapi justru membangun jembatan untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan penuh penghargaan terhadap kemanusiaan.