Level 2: Implementasi
Modul 6: Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran
Level 2: Implementasi
Modul 6: Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran
Lingkungan Belajar dalam Pembelajaran
Klik untuk baca ringkasan Kegiatan Belajar 1
Lingkungan belajar mencakup segala hal di sekitar individu yang dapat memengaruhi perilakunya, termasuk aspek fisik dan sosial. Lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat membantu siswa belajar, mengubah perilaku, mencapai prestasi, dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Peserta PembaTIK 2024, terdapat dua jenis lingkungan belajar: luring dan daring. Lingkungan belajar luring tidak memerlukan internet dan terjadi melalui interaksi tatap muka, sedangkan lingkungan belajar daring memanfaatkan internet untuk komunikasi dan proses pembelajaran.
Lingkungan Belajar Luring
Dalam lingkungan ini, kita bisa menggunakan berbagai media pembelajaran seperti televisi, radio, modul, bahan cetak, dan benda replika, yang semuanya memperkaya proses belajar. Untuk menciptakan lingkungan belajar luring yang optimal, penting untuk menyediakan fasilitas dan instruksi yang memadai.
Lingkungan Belajar Daring
Melalui internet dan platform digital, kita dapat mengakses berbagai materi pelajaran, berkomunikasi, dan melakukan evaluasi secara daring. Pembelajaran daring membuka peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi sumber pengetahuan tak terbatas dari internet dan mengadaptasi teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar.
Pembelajaran Blended
Blended learning, atau pembelajaran campuran, menggabungkan pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran daring. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran mandiri oleh siswa dan mengurangi waktu belajar tatap muka di kelas.
Pembelajaran Hybrid
Hybrid learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh. Model ini menggunakan pendekatan yang mengkombinasikan pembelajaran daring dengan pengajaran di ruang kelas nyata, seperti pada waktu sekolah tatap muka umumnya.
Learning Management System (LMS)
Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak untuk administrasi, dokumentasi, dan pelaporan kegiatan belajar-mengajar secara daring, termasuk e-learning dan materi pelatihan. LMS memungkinkan pembuatan dan pengelolaan materi pembelajaran berbasis web serta pengelolaan kegiatan dan hasil pembelajaran. Beberapa contoh LMS yang populer antara lain Moodle, Schoology, Canvas, Dokeos, ATutor, Google Classroom, dan Microsoft Teams.
Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK untuk Pembelajaran Kolaboratif Berpusat pada Peserta Didik
Klik untuk baca ringkasan Kegiatan Belajar 2
Peserta PembaTIK 2024, sebagai pendidik, fokus peserta didik yang singkat dan keahlian teknologi generasi Z dan Alpha menjadi tantangan dalam pembelajaran saat ini. Integrasi teknologi dalam pembelajaran penting agar siswa termotivasi dan siap menghadapi era masyarakat cerdas 5.0.
Kemampuan belajar peserta didik dipengaruhi oleh pengalaman langsung. Pengelolaan kelas yang berpusat pada peserta didik membantu mereka belajar lebih baik. Integrasi TIK dalam pembelajaran memungkinkan pengalaman belajar langsung dan kreativitas. Tahapan pengelolaan kelas dalam Kurikulum Merdeka melibatkan perencanaan matang dan interaksi interaktif. Pendidik perlu mengembangkan kompetensi dalam penggunaan TIK dan melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Peserta PembaTIK 2024 dapat merencanakan dan menerapkan pembelajaran terintegrasi TIK dengan langkah-langkah berikut:
Identifikasi sumber daya di sekolah.
Gunakan lembar identifikasi untuk menganalisis situasi sekolah.
Tingkatkan kompetensi guru dalam TIK.
Pilih platform pembelajaran yang sesuai seperti Platform Merdeka Mengajar, Google for Education, Canva for Education, Quizizz, Microsoft 365.
Gunakan pendekatan pembelajaran kolaboratif.
Berikan umpan balik siswa, refleksi, dan evaluasi.
Motivasi siswa dalam pembelajaran.
Jika tidak ada sarana TIK, guru dapat menggunakan kreativitas untuk tetap mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran. Pendekatan pembelajaran harus memperhatikan keterampilan 4C: communication, collaboration, critical thinking and problem solving, creativity and innovation.
Refleksi memiliki komponen utama: keterbukaan, tanggung jawab, dan kesungguhan. Dampak positif refleksi meliputi pemahaman maksud pembelajaran, tindakan selanjutnya, dan budaya belajar. Anda dapat melakukan refleksi mandiri di Platform Merdeka Mengajar dan mencari inspirasi dari ide praktik guru di platform tersebut.
Peserta PembaTIK 2024, Anda dapat mendiskusikan praktik baik yang efisien dan efektif dalam menyelesaikan tugas, termasuk penilaian formatif dan sumatif serta refleksi untuk peningkatan pengajaran. Anda juga dapat mengakses inspirasi dan membuat praktik baik sendiri melalui Platform Merdeka Mengajar, dengan metode STAR.
Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) adalah salah satu teknik yang digunakan dalam penulisan praktik baik. Dengan menggunakan metode STAR, penulisan praktik baik akan lebih terfokus, terstruktur, dan mudah dipahami, sehingga membantu dalam menyampaikan informasi kepada pembaca.