Mulai dari Diri Modul 1.3
“Imajiku tentang murid di masa depan”
Saya memimpikan murid-murid yang
Saya percaya bahwa murid adalah
Di sekolah, saya mengutamakan
Murid di sekolah saya sadar betul bahwa
Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk
Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa
Aku Melihat Indonesia
Karya: Ir. Soekarno
Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar Lautan Hindia bergelora membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia
Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung
Kelebet, dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku mendengarkan Lagu-lagu yang merdu dari Batak
bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran
bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku
bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Jikalau aku melihat wajah anak-anak
di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
“Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!”
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia
“Perubahan di sekolah dapat diinisiasi oleh pihak luar, tetapi perubahan yang paling penting dan berkesinambungan akan datang dari dalam.” ~ Roland Barth, “Improving schools from within” (1990)
B - A - G - J - A
Manajemen Perubahan
Eksplorasi Konsep Modul 1.3
Eksplorasi Konsep Diskusi:
Apa dan mengapa harapan saya penting untuk dijadikan visi?
Jawaban : Visi murid impian saya adalah murid menjadi manusia yang merdeka dengan aktif dan kreatif, memiliki karakter berbudi pekerti luhur, mampu berkolaborasi secara solid dengan teman sejawat hingga terjun ke masyarakat, memanfaatkan teknologi secara optimal, melestarikan budaya Indonesia di tengah masa alkulturasi. Agar murid menjadi manusia yang merdeka banyak nilai yang perlu diberikan yaitu nilai-nilai pelajar pancasila dengan penyampaian yang berpihak kepada murid.
Eksplorasi Konsep Berbagai Modul 1.3
Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?
Jawaban : Mempertimbangkan apa tujuan saya dalam dunia pendidikan, Memberikan pertanyaan yang reflektif terhadap diri. Contoh: Apakah sudah menjadi guru yang berpihak kepada murid? dsb, Mengidentifikasikan nilai pendidikan. Misalnya, integritas, keadilan, kreativitas, atau kolaborasi dsb, adanya Refleksi Pribadi, Selalu berupaya untuk mengikuti perkembangan dalam dunia pendidikan,Berinteraksi dengan siswa dan orang tua secara terbuka dan aktif, Berkolaborasi dengan rekan guru dan staf sekolah.
visi saya merupakan proses yang berkelanjutan dan yang membutuhkan sebuah komitmen untuk memberikan pendidikan yang bermakna bagi murid.
Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?
Jawaban :
1. Penghargaan terhadap murid
2. Fokus pada Keberhasilan Bersama
3. Penguatan dalam Pembelajaran
4. Membangun Lingkungan Positif
5. Mendorong Refleksi Positif
6. Berkomunikasi dengan Empati.
Penerapan inkuiri apresiatif dalam pendidikan akan membantu menciptakan lingkungan yang positif, mendorong motivasi murid, dan membangun hubungan yang kuat antara guru dan murid. Ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri murid dan memberikan dorongan positif dalam pembelajaran mereka.
Ruang Kolaborasi Diskusi Modul 1.3
Ruang Kolaborasi Presentasi Modul 1.3
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi
Demonstrasi Kontekstual
Elaborasi Pemahaman Modul 1.3
Apa yang Anda ingin tanyakan dengan Instruktur?
Dalam bagja , jika dalam proses langkah ada yang terskip apakah menjadi sebuah masalah besar dan dapat dimaksut dengan metode bagja?
Koneksi Antar Materi
Jurnal Refleksi Dwimingguan
AKSI NYATA
Ki Hadjar Dewantara dalam majalah “Keloearga” tahun 1937 menyatakan sebuah frasa “peralatan pendidikan”. Beliau menjelaskan, peralatan pendidikan merupakan cara-cara mendidik yang beragam bentuknya. Namun, beliau membaginya menjadi 6 cara utama sebagai berikut:
memberi contoh
pembiasaan
pengajaran
perintah, paksaan dan hukuman
laku
pengalaman lahir dan batin
Beliau menyatakan bahwa alat-alat itu tidak perlu dipergunakan semua. Beliau pun menyampaikan bahwa ada yang tidak sepakat terutama dengan penggunaan cara nomor 4. Beliau pun menyatakan penggunaan cara-cara tersebut harus dihubungkan dengan jenjang usia dan perkembangan murid yang merupakan kodrat mereka.
Dari pernyataan Ki Hajar Dewantara tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa prakarsa yang Bapak/Ibu telah buat dalam bentuk rencana manajemen perubahan berdasarkan pendekatan IA, dimaksudkan untuk menumbuhkan murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Kemudian, tindakan untuk mewujudkan pertumbuhan murid ini perlu diejawantahkan dalam cara mendidik yang beragam dan disesuaikan dengan kondisi murid maupun situasi di sekolah Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA kali ini akan mendapat tugas merevisi (karena mungkin visi Bapak/Ibu sudah menjadi makin kuat di tahap Koneksi Antarmateri) dan mengeksekusi rancangan BAGJA untuk prakarsa perubahan diri Bapak/Ibu yang sudah dibuat pada tahap Demonstrasi Kontekstual. Ingatlah bahwa penerapan Aksi Nyata ini bukan semata penugasan modul Program Pendidikan Guru Penggerak, melainkan sebuah praktik dalam pengembangan profesi berkelanjutan.
Selamat menjalankan Aksi Nyata, buatlah dokumentasi untuk Bapak/Ibu pribadi mengenai proses yang terjadi. Utamakan dokumentasi tersebut pada tahapan-tahapan yang Bapak/Ibu anggap penting. Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Kemudian, setiap minggunya, buatlah jurnal cerita singkat dalam situs portofolio digital dimana Bapak/Ibu dapat menceritakan pengalaman berkesan yang Bapak/Ibu peroleh selama menjalankan aksi nyata. Jurnal ini dapat berupa cerita 1 paragraf tentang 1 hal menarik yang Bapak/Ibu temukan dalam proses Aksi Nyata. Selain menjadi catatan pengembangan profesi Bapak/Ibu, jurnal singkat ini akan membantu Bapak/Ibu saat hendak menulis artikel refleksi di akhir paket modul dan melakukan pendampingan individu bersama Pengajar Praktik.