Hari Kartini di Indonesia diperingati sebagai penghormatan terhadap perjuangan R.A. Kartini dalam memajukan hak-hak perempuan. Merayakan Hari Kartini bukan hanya tentang menghormati sejarah perjuangan R.A. Kartini, tetapi juga tentang mendorong kesadaran akan berbagai isu yang masih dihadapi oleh perempuan saat ini terutama dalam pendidikan dan kesetaraan. Namun, dalam kenyataannya, banyak perempuan yang masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kekerasan dan minimnya kesempatan. Salah satu langkah penting yang perlu kita pahami untuk mengatasi masalah kekerasan dan kesenjangan kesempatan adalah melalui pendidikan dan kesadaran. Apakah kita sudah berusaha memenuhi daya paham dan kesadaran? Tentu dengan memahami hak-hak dasar dan kesetaraan, perempuan dapat diberdayakan untuk membela diri mereka sendiri, mencari keadilan hingga kemajuan sebuah bangsa.
Meskipun akses pendidikan untuk perempuan telah meningkat, masih ada saja kesenjangan dalam bidang-bidang tertentu. Mendukung pendidikan perempuan dan mendorong mereka untuk mengejar bidang-bidang yang mereka minati tentu adalah sesuatu hal yang sangat penting selain berkesempatan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Selain pendidikan, Perempuan memiliki kesempatan untuk bekerja dan berkarier, seringkali perempuan memiliki lebih banyak kekuatan untuk mengambil keputusan dalam hidup mereka. Seakan... sebelum mereka melangkah banyak sekali pertanyaan di otaknya. Gundah pikir pada perempuan acap kali terjadi bahkan sering kali terjadi. Pun mereka sudah memutuskan tanpa kegundahan dan penuh keyakinan, di sisi lain masih ada saja keterbatasan dan keraguan padanya, contohnya saja ketika mereka lebih unggul yang dimana perempuan memegang posisi kepemimpinan dalam politik, bisnis, dan institusi lainnya. Mendorong partisipasi perempuan dalam kepemimpinan merupakan sesuatu hal yang perlu di upayakan. Jika tidak adanya sebuah implementasi partisipasi perempuan dalam bekerja ataupun berkarier timbulah sebuah kompetisi di tempat kerja atau dalam kehidupan sosial yang tidak hanya di lakukan oleh lawan jenis, ironinya hal ini juga terdapat kompetisi pada sesama perempuan. Hal ini bisa membuat perempuan merasa harus bersaing untuk mendapatkan peluang yang terbatas dalam dunia pekerjaan. Sedihnya, Hal ini bisa mendorong mereka untuk bersaing daripada bekerja sama.
Perempuan dalam perubahan budaya dan nilai masyarakat juga memiliki tantangan yang begitu kompleks. Walau begitu hal ini sangat penting untuk kita elaborasi bersama. Sampai kapan kita hidup di dalam dogma-dogma yang dimana hal itu membuat kita terkungkung di dalam ruangan yang begitu kecil dan pengap? Bagaimana hal itu dapat membatasi mimpi kita yang layak untuk kita perjuangkan? Belum lagi Representasi perempuan dalam media, film, dan budaya populer dapat mempengaruhi persepsi dan stereotip masyarakat. Timbulah sebuah dogma yang muncul dari masyarakat namun tidak mengena di dalam logika perempuan.
Dogma – dogma tersebut menciptakan sebuah Stereotip dan prasangka terhadap perempuan. Masyarakat sering menginternalisasi stereotip dan bias yang mempengaruhi cara perempuan melihat diri mereka sendiri dan orang lain. Misalnya, perempuan mungkin merasa bahwa mereka harus mematuhi norma tertentu untuk diterima dalam lingkungannya. Alhasil, Tekanan untuk memenuhi standar sosial yang tidak realistis atau berkompetisi untuk mendapatkan perhatian dapat menyebabkan perempuan saling menjatuhkan sesamanya.
Lalu bagaimana setidaknya untuk meminimalisir hal itu terjadi ? Beberapa jalannya yaitu melalui sebuah pendidikan, kesadaran masyarakat, dan promosi peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan. Memperjuangkan representasi yang lebih beragam dan akurat serta di perlukannya banyak role model perempuan yang sukses dan mendukung satu sama lain. Perempuan mungkin merasa lebih mudah untuk memahami bagaimana mendukung satu sama lain dengan cara yang konstruktif. Dengan begitu adalah sebuah kata “perjuangan” untuk kesetaraan itu sendiri dan menghargai sesama. Tantangan lain sebagai perempuan adalah tidak lain dan tidak bukan yaitu kekerasan. Kekerasan terhadap perempuan tetap menjadi masalah serius, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, dan pelecehan online. Di era digital, perempuan menghadapi tantangan seperti kesenjangan digital dan cyberbullying. Mengatasi hambatan ini dan mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam teknologi dan inovasi dapat menjadi fokus penting.
Perempuan yang mengalami kekerasan seringkali membutuhkan dukungan fisik, emosional, dan hukum. Penting untuk memastikan adanya akses yang mudah dan aman ke pusat-pusat layanan, termasuk perlindungan hukum dan tempat perlindungan (shelter) bagi korban kekerasan. Hari Kartini adanya dapat menjadi kesempatan untuk mengangkat kesadaran tentang perlunya tindakan hukum yang lebih kuat dan dukungan bagi korban. Undang-undang harus secara tegas melindungi perempuan dari kekerasan dan mendukung kesempatan yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, dan masyarakat secara keseluruhan. Kesetaraan gender dan pemberantasan kekerasan terhadap perempuan adalah tanggung jawab bersama. Pria dan masyarakat luas harus terlibat dalam mendukung hak-hak perempuan dan mengutuk segala bentuk kekerasan. Penguatan hukum dan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender adalah langkah kritis.
Banyaknya tantangan serta Isu-isu yang di hadapi perempuan, perlunya sebuah kesehatan yang baik bagi perempuan, seperti akses ke layanan kesehatan reproduksi, kesadaran tentang kesehatan mental, dan dukungan untuk perempuan yang sedang hamil atau menyusui, perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi. Selain itu kita sebagai perempuan juga wajib memberlakukan "Women support women" yang dimana ini adalah sebuah prinsip yang mendukung solidaritas dan saling membantu antara perempuan. Ini mencakup dukungan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, pendidikan, keluarga, dan peran sosial. Meskipun konsep ini sangat penting dalam memperjuangkan kesetaraan gender, faktanya, masih ada situasi di mana perempuan saling menjatuhkan atau kurang mendukung satu sama lain.
Jadi...
Mari kita meningkatkan Edukasi dan Kesadaran agar kita selalu memiliki solidaritas dan dukungan antara perempuan. Membangun Komunitas yang Kuat untuk kita berbagi pengalaman, memberi dukungan, dan merayakan kesuksesan satu sama lain. Ini bisa lakukan dimanapun, lingkungan terkecil hingga terbesar dapat kita implementasikan. Dengan cara Diskusi curah pendapat, kelompok dukungan, atau komunitas online. Selain itu, kita mendorong kolaborasi daripada kompetisi dapat menciptakan budaya yang lebih suportif. Kemudian kita Rayakan pencapaian perempuan dan gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan bagaimana dukungan di antara perempuan dapat menghasilkan kesuksesan yang lebih besar bagi semua orang. Dan mari Menjadi Panutan untuk menciptakan budaya positif bagi sesama perempuan dan lingkungan.
Dengan memperingati Hari Kartini, kita mengakui kemajuan yang telah dicapai, tetapi juga menyadari bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kita dapat menghormati semangat Kartini dengan terus mendorong kesetaraan dan hak-hak perempuan di semua tingkatan. Merayakan Hari Kartini dengan memperhatikan isu-isu ini dapat menjadi cara untuk mendorong kesadaran dan aksi yang positif. Kita juga dapat menggunakan berbagai platform untuk menyebarkan informasi, mengadakan diskusi, atau melakukan kegiatan yang mendukung hak-hak perempuan dan mempromosikan kesetaraan. Dengan mengadopsi prinsip "women support women," kita bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan suportif bagi perempuan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara.
Saya Putri Ayu Noeraini
Kita lanjutkan perjuangan Kartini 😊