Modul 1.4 Budaya Positif
Modul 1.4 Budaya Positif
Budaya Positif tidak hanya untuk di tunggu atau di temukan , melainkan harus di bangun dan di biasakan. Semangat! - Putri Ayu
Mulai dari Diri Modul 1.4
Pengantar Modul 1.4 Budaya Positif
Budaya merupakan sebuah kebiasaan, kebiasaan apa yang terjadi pada lingkungan kita. Lingkungan lah yang terkadang menciptakan kebiasaan tersebut. Adapun peran kami sebagai calon guru penggerak memahami apa yang harus ada dalam lingkungan belajar dan bagaimana cara membudayakannya. Hal ini perlu adanya kesadaran diri mengenai budaya positif, jika memang sebuah lingkungan belajar terkesan kurang baik. Perlu adanya kesadaran ini,memahami konsep pembenahan hingga berkolaborasi dengan orang - orang yang memiliki visi yang sama untuk menciptakan budaya positif. Lingkup pada sekolah adalah kelas. Guru sebagai pemimpin pembelajaran yang dimana bukan sebagai subjek belajar mampu mengatasi suasana kelas yang baik dan positif. Menciptakan suasana belajar yang aktif, saling mendukung/supportif, terkadang adapun daya saing positif di dalam kelas. -- Putri Ayu
Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?
Jawaban : Sangat penting, karena dengan lingkungan positif adanya keterbukaan, keluwesan, hingga kenyamanan dalam belajar. Jika poin-poin tersebut sudah terpenuhi, maka proses pembelajaran akan jauh lebih "masuk" kepada murid kami. Hal ini perlu adanya penularan/influence yang merata kepada individu-individunya agar mudah berkolaborasi dengan baik. Bersama kita kuat dan hebat! :)
Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini?
Jawaban : Sebagai seorang pendidik dan/ pempinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini? Saya merapkan hal - hal baik pada diri saya terlebih dahulu sebelum menginfluence/persuasif kepada orang lain. orang lain tentu dapat menilai apa sudah kita impelementasikan sebagai individu yang berusaha menciptakan budaya yang positif, ketika beberapa orang sudah tersadar dan memiliki keresahan yang sama/ ada keinginan untuk menciptakan budaya positif yang luas kita akan melakukannya secara kolaboratif. Hal baik yang saya lakukan bisa saya mulai di dalam kelas, sehingga saya dapat secara konsisten melakukan budaya positif itu kepada murid-murid saya kemudian, murid saya dapat merasakan pembelajaran yang terbuka, luwes dan nyaman. sehingga mereka enjoy dalam pembelajaran. Kemudian saya terapkan dalam bersosialisasi dengan warga sekolah lain seperti rekan guru, dll. Kegiatan konkret saya yaitu: Apresiatif pernyataan/jawaban murid2 saya di dalam kelas, dll.
Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?
Jawaban : Hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid adalah kaitan yang sangat dekat. Pemahaman pembelajaran yang berpihak pada murid adalah PRIORITAS kita dalam proses pembelajaran yaitu murid sebagai subjek. Ketika kita sudah memprioritaskan murid untuk selalu berpihak kepadanya kita pasti akan memperhatikan lingkungan murid-murid kita. Apakah sudah baik? Apakah perlu adanya penguatan?. Hal ini menjadi salah satu perhatian seorang pemimpin pembelajaran agar proses pembelajaran tercapai pada tujuannya yaitu menjadikan murid sebagai manusia yang merdeka.
Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?
Jawaban : Penerapan disiplin saat ini disekolah saya sudah cukup baik. Semakin lama murid yang terlambat masuk sekolah semakin sedikit kesadaran tepat waktu sudah baik. Adapun hal yang perlu dikembangkan dengan tujuan untuk perbaikan budaya positif disekolah yaitu manajemen waktu ketika setelah istirahat masih banyak murid yang makan. kemudian sikap toleran akan perbedaan yang masih perlu di bangun agar tidak memandang perbedaan sebuah masalah namun saling memahami dan mengisi.
Berikan Refleksi Anda!
Jawaban : Refleksi Ketika saya menjadi seorang pemimpin saya akan menjadi teladan kemudian saya akan membangun hubungan / relasi yang sangat baik kepada guru, murid hingga warga sekolah agar saya dapat mengenal bagaimana sudut pandang mereka mengenai sekolah yang memiliki budaya positif kemudian saya akan melakukan komunitasi aktif untuk menciptakan budaya positif tersebut.
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Jawaban :
Saya dapat menganalisis lebih dalam lagi mengenai suasana positif yang perlu di bangun dalam sekolah
Saya mengerti cara agar menginfluence budaya positif tersebut
Saya dapat berelasi dan menjalin komunikasi aktif dengan semua elemen warga sekolah agar dapat berdiskusi mengenai lingkungan positif di dalam sekolah
Saya dapat memberikan pengertian dan implementasi kegiatan budaya positif dalam proses pembelajaran dengan murid saya; a. menampung pendapat/aspirasi murid b. Menciptakan proses belajar yang saling mendukung dan mengisi c. Memberikan arahan kepada toleransi, tidak hanya mengenai pendapat tapi dalam perbedaan ( suku, ras, agama, warna kulit, dll) hal ini agar tidak adanya bully-ing dalam kelas. d. Mengarahkan daya saing positif e. Motivator ketika ada sebuah kesalahan terjadi bahwa proses belajar sudah sangat wajar jika adanya sebuah kesalahan. bahkan dari sebuah kesalahan kita dapat pembelajaran (penguatan untuk bangkit).
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Jawaban :
Murid saya dapat toleransi kepada sesama manusia
Murid saya menjadi manusia yang supportif
Murid dapat menjadi manusia yang merdeka
Murid menjadi manusia yang gigih pantang menyerah
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Jawaban : Modul ini dapat memberikan saya definisi budaya positif lebih dalam dan dapat memberikan saya pengalaman dalam menerapkan budaya positif disekolah.
Berikut merupakan Modul 1.4 Budaya Positif
Eksplorasi Konsep Modul 1.4
Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti Program Guru Penggerak ini karena ingin mendapatkan suatu penghargaan tertentu. Namun seiring Anda mengikuti program ini dan kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi Anda berubah menjadi sebuah keinginan untuk menjadi guru dengan nilai-nilai yang Anda yakini? Bila itu terjadi, apa dampaknya untuk diri Anda? Apa yang Anda dapatkan, mengapa hal itu penting untuk Anda?
Jawaban : Seiring saya mengikuti program guru penggerak ini motivasi saya dalam mengikutinya masih tetap sama yaitu menjadi guru yang upgrade ilmu dan wawasan mengenai pendidikan dan pengajaran menjadi guru yang selalu mawas diri /sadar diri bahwasannya ada tuntutan menjadi lebih baik ke depannya. Saya dari awal mengikuti program ini tidak untuk mencari sebuah penghargaan atau apapun itu. Hal tersebut akan mengikuti jika memang saya dapat melawati pendidikan dengan baik. Nilai yang saya yakini yaitu saya harus menjadi guru yang lebih berintegritas lagi. Dan itu saya sudah sedikit merasakan tentang bagaimana menjadi guru yang berintegritas tinggi. PGP merupakan proses yang hebat untuk profesi saya seorang guru untuk menjadi guru yang hebat.
Sebagai seorang pendidik, saat Anda perlu hadir di suatu pelatihan, motivasi apakah yang mendasari tindakan Anda?
Apakah Anda hadir karena tidak ingin ditegur oleh pihak panitia atau pengawas Anda, dan mendapatkan surat teguran (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman), atau
Anda ingin dilihat dan dipuji oleh lingkungan Anda, atau mendapat penghargaan sebagai kepala sekolah berprestasi? (mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau
Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi murid-murid Anda, guru-guru Anda, serta lingkungan Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Anda (menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri).
Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda, atau adakah suatu proses perubahan motivasi antara dua motivasi?
Jawaban : Tentu saya ingin menjadi pembelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri saya sendiri sebagai teladan bagi murid-murid saya, serta lingkungan saya karena saya percaya, tindakan saya sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan saya. Hal tersebut merupakan motivasi saya tidak ada motivasi lain.
Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi karyawan yang sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang memberikan Anda penghargaan menjadi karyawan terbaik, karena sering tepat waktu, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.
Jawaban : Jika di sekolah saya tidak ada sebuah punishment/reward saya akan tetap melakukan hal yang saya lakukan yaitu masuk kelas tepat waktu. Memberikan materi yang menyenangkan, berpihak kepada murid kemudian mengedepankan nilai-nilai pelajar pancasila serta memberikan suasana positif dalam kelas.
Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi yang disebutkan pada pertanyaan sebelumnya, motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah? Jelaskan.
Jawaban : Hal mendasari perilaku murid-murid saya disekolah mayoritas karena tidak ingin terkena punishment/poin/himbauan dari tatib sekolah. Tentu tidak semua murid-murid disekolah saya seperti ini namun hanya saya mayoritas seperti itu. Adapun yang tidak seperti itu. Namun untuk data yang lebih spesifik mungkin saya harus berkomunikasi dengan tatib sekolah untuk memperlihatkan data kedisplinan murid-murid sekolah. Ini merupakan pengamatan kasar saya saja.
Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda?
Jawaban : Strategi saya untuk menanamkan disiplin positif bagi murid saya adalah menjalin komunikasi aktif dan memberikan pengertian. Bahwa ketika mereka sudah melaksanakan sebuah kedisplinan dalam diri berarti mereka sudah mempersilahkan diri mereka ke dalam kebahagiaan dan kemerdekaan. Bagi yang belum meimplementasikan disiplin pada dirinya berarti mereka masih proses belajar, proses belajar untuk mendapatkan mungkin sesuatu yang ia kurang kehendaki dalam diri. Tentu segala perbuatan akan ada impact dalam diri jadi berbuatlah semestinya kepada diri. Berperilakulah untuk dirimu sendiri karna pujian bp/ibu guru tidak akan selamanya, penglihatan manusia terhadap kita juga tidak akan hakiki. Lakukan hal positif /negatif karna kamu memiliki kesadaran diri dan kesadaran hidup yang tinggi (Mindful). Sehingga dengan saya memberikan pengertian dan komunikasi seperti itu , hal itu menjadi pengingat mereka untuk selalu berlaku yang baik untuk diri sendiri. Pada hakikat manusia memiliki nurani utk melakukan halbaik
Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa?
Jawaban : nilai kebajika yang perlu ditanamkan pada murid saya yaitu kejujuran, toleran, memiliki empati dan akhlak yang baik. Mengapa? karena menurut saya kejujuran adalah pondasi utama untuk kehidupan, toleran merupakan modal awal untuk bermasyarakat dan mengerti kepada sesama menjujung perbedaan dan mengharmonisasikannya, memiliki empati/kepedulian kepada sesama penghuni bumi, pun kepada bumi karna sudah terlalu banyak kerusakan bumi yang ciptakan oleh manusia itu sendiri. Kemudian yang terakhir akhlak, karena akhlak ini mencakup keselurahan hidup, pengertian akhlak sangatlah luas, terdapat akhlak kepada diri, alam,sesama manusia, hingga yang maha agung yaitu TME.
Motivasi diri Anda untuk mengikuti guru penggerak?
Jawaban : Tidak ada perubahan motivasi diri dalam diri saya, karena saya mengikuti program ini untuk kebermanfaatan pada diri tanpa adanya penghargaan atau apapun itu. Dampak pada diri saya sejauh ini adalah sangat positif saya jadi mengetahui beberapa hal yang sebelumnya saya belum mengetahuinya, sangat membantu saya untuk menjadi guru yang hebat.
Motivasi Anda sebagai seorang guru?
Jawaban : Saya ingin menjadi orang yang menghargai waktu, menghargai diri sebagai teladan bagi murid-murid karena saya percaya, tindakan saya akan dicontoh oleh murid-murid saya. Hal ini merupakan salah satu untuk mengharagai diri sendiri dan hidup dengan kesadaran.
Bila di sekolah Anda tidak ada peraturan yang mengharuskan guru datang tepat waktu dan tidak ada surat teguran bagi guru yang datang terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji Anda, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.
Jawaban : Saya akan tetap datang tepat waktu karena hal ini merupakan tanggung jawab kepada pribadi saya sendiri. Nilai baik yang saya lakukan akan kembali ke diri saya sendiri. Untuk menjadi tepat waktu memang perlu adanya usaha/upaya/kesulitan. Namun menjadi tidak tepat waktu juga sulit karna pasti akan ada kesulitan setelahnya. Tinggal kembali ke diri kita mau memilih kesulitan yang mana sebagai manusia. Semangattt
Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi tadi, motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah? Jelaskan!
Jawaban : ketiga motivasi tersebut ada pada murid-murid saya namun yang paling dominan ialah motivasi yang pertama, yaitu lebih kepada takut mendapatkan punishment.
Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda?
Jawaban : Strategi saya selama ini menjalin komunikasi aktif, ketika ada hal yang memicu suasana menjadi kurang positif saya langsung membahasnya. Selain itu juga membuat kesepakatan kelas yang telah di buat bersama.
Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda berusaha tanamkan pada murid-murid Anda di kelas dan sekolah Anda?
Jawaban : Toleran, Supportif, Empati dan Berakhlak
Kasus 1
Iva kurang menguasai pelajaran Matematika, sehingga pada saat pelajaran tersebut berlangsung, dia lebih banyak berdiam diri atau menggambar di buku pelajarannya. Pada saat guru Matematikanya, Pak Seno, menanyakan pertanyaan Iva menjadi gugup, dan tak sengaja menjatuhkan tasnya dari kursi, serta tiba-tiba menjadi gagap pada saat berupaya menjawab. Seluruh kelas pun tertawa melihat perilaku Iva yang bicara tergagap dan terkejut tersebut. Pak Seno pada saat itu membiarkan teman-teman Iva menertawakan Iva yang tergagap dan malu luar biasa, dan malahan minta Iva untuk maju ke depan dan berdiri di depan kelas sambil menunjuk hidungnya karena tidak bisa menjawab pertanyaan Pak Seno. Kelas makin gaduh, dan anak-anak pun tertawa melihat Iva di depan kelas memegang ujung hidungnya. Jawablah kedua pertanyaan ini, dan berilah minimal 2 tanggapan terhadap jawaban rekan Anda.
Apakah Anda setuju dengan tindakan pak Seno terhadap Iva? Mengapa?
Menurut Anda, tindakan Pak Seno terhadap Iva adalah sebuah hukuman atau konsekuensi? Mengapa?
Jawaban :
Saya tidak setuju dengan tindakan pak seno karna hal ini kurang humanis.
Menurut saya hal tersebut merupakan sebuah hukuman. Karna pak seno lebih memilih untuk memperlihatkan ketidak mampuan iva pada penguasaan sebuah materi yang sebetulnya ini kurang baik. Suasana positif di dalam kelas akan berkurang bahkan tidak ada. karna teman iva akan memandang iva sebelah mata, padahal iva kurang tertarik dengan mapel tersebut. Bukan karna iva tidak memiliki potensi.
Kasus 2
Ibu Anas guru kelas 2 SD, mendapatkan masalah. Murid-muridnya tidak bisa tertib berdiri antri di depan pintu kelas, dan selalu berebutan masuk ke dalam kelas setelah jam istirahat usai. Ini tentunya sangat mengganggu proses pembelajaran dimana kelas tidak dapat mulai tepat waktu karena Ibu Anas sibuk menenangkan murid-muridnya untuk waktu cukup lama. Akhirnya Bu Anas berpikir cepat, dan mengandalkan stiker bintang. Setiap murid-muridnya akan masuk kelas usai jam istirahat, Bu Anas akan mengiming-imingi murid-muridnya dengan stiker bintang. “Siapa yang dapat berdiri lurus dan berbaris rapi antri di depan pintu, dapat bintang dari Bu Anas!” Sebagian besar murid-muridnya menyambut tantangan tersebut, dan langsung berdiri rapi di depan pintu agar mendapatkan stiker bintang. Hal ini terus dilakukan Bu Anas selama beberapa minggu, karena cukup berhasil membuat murid-muridnya berdiri rapi antri di depan pintu. Sampai pada suatu saat Bu Anas sakit, dan terpaksa digantikan Pak Heru. Pak Heru tidak mengetahui tentang stiker bintang, dan benar saja, pada saat mau masuk ke kelas usai jam istirahat murid-murid kelas 2 kembali berebutan masuk kelas. Apa yang terjadi, mengapa? Jawablah ketiga pertanyaan ini, dan berilah minimal 2 tanggapan terhadap jawaban rekan Anda.
Berdasarkan teori motivasi yang telah Anda pelajari pada pembelajaran sebelumnya, kira-kira apa motivasi murid-murid kelas 2 untuk bersedia berdiri antri sebelum masuk kelas?
Adakah cara lain agar murid-murid kelas 2 bersedia antri di depan kelas tanpa diberi penghargaan stiker bintang? Jelaskan.
Jawaban : karna adanya sebuah reward yang didapat, maka ia melaksanakan baris dengan sangat tertib ketika reward itu tidak ada kebiasaan baik tersebut hilang seketika. 2.Cara yang lain baik di gunakan adalah menggunakan kesepakatan kelas, karna setiap murid yang masih berada di kelas tersebut akan melaksanakan kesepakatan tersebut sesuai dengan hal yang telah disepakati. Kesepakatan ini berlaku tidak hanya antar guru dan murid tertentu namun kesepakatan ini berlaku selama murid dan guru berada di kelas tersebut.
15. Pilihlah dua kotak yang berisi pernyataan atau hasil penelitian yang paling menarik atau menantang untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda terhadap pernyataan/hasil penelitian yang Anda pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2 tanggapan atas jawaban/tanggapan rekan Anda.
Jawaban : Penghargaan akan merugikan dan menurunkan kualitas hingga kebahagiaan. penghargaan "terkesan" memberikan kesenangan tambahan namun ternyata akan mengurangi banyak hal. Tentu hal ini sangat merugikan untuk manusia itu sendiri. Tanggapan saya pada perilaku manusia tidak adanya sebuah punishment/reward yang ada adalah kesadaran diri (mindfull) kemudian ketika manusia tersebut luput/khilaf dalam berlaku mereka tidak akan mendapatkan punishment namun mendapatkan sebuah konsekuensi yang datang bukan dari orang lain namun dari perbuatannya sendiri.
16. Mengapa keyakinan kelas, mengapa tidak peraturan kelas saja?
Jawaban :
Pemahaman Nilai Positif: Keyakinan kelas memungkinkan siswa memahami nilai-nilai positif seperti saling menghormati, kerjasama, empati, dan kejujuran.
Peraturan kelas cenderung hanya memerintahkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Pengembangan Tanggung Jawab: Keyakinan kelas memberi siswa kepercayaan bahwa mereka dapat mempengaruhi lingkungan belajar mereka dan memberi tanggung jawab kepada mereka, Peraturan kelas cenderung lebih otorite.
Peningkatan Keterlibatan: Keyakinan kelas melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan
17. Sikap Positif apa yang diperlukan seorang guru?
Jawaban :
Menghargai guru dan teman sebaya
Etika berbicara
Kerjasama tim &pemecahan masalah
Kejujuran & integritas
Kepedulian & empati
kemandirian &kreatifitas
Toleransi & Penerimaan
18. Hal terpenting bagi Anda dan hal kebajikan yang ingin Anda lakukan dalam hidup?
Jawaban :
orang yang paling penting dalam hidup saya adalah keluarga
Nilai kebajikan yang terpenting adalah kejujuran
Sabar , tekun, jujur, empati, kolaborasi,kreatif dan toleran
Menjadi seorang guru
Pemberi manfaat
Hal bangga pada kehidupan saya yaitu di titik saya yang sekarang, saya dapat melewati kebahagiaan dan tantangan dengan baik
Merawat benih, menginspirasi mengajar,pengaruh positif, membangun hubungan dengan murid dan walmur,membantu mengatasi tantangan,kontribusi pada masyarakat,pembelajar,pembelajaran berkelanjutan,membentuk karakter murid.
19. Bacalah kasus-kasus di bawah ini, dan cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia:
Tisa dan Hana dipanggil masuk ke ruangan Ibu Dewi, kepala sekolah SMA Makmur. Ibu Dewi baru saja mendapatkan pengaduan dari ibunda Tisa, bahwa Hana menggunakan kata-kata kasar, dan merendah-rendahkan Tisa di sosial media.
Anto jarang sekali hadir di pembelajaran jarak jauh, dan pada saat hadir pun, Anto seringkali menggunakan kata-kata kasar di kolom chat mengejek teman-temannya. Hal ini sudah sangat mengganggu dan beberapa orang tua murid yang mengikuti pembelajaran daring mengeluhkan tentang perilaku Anto di pembelajaran jarak jauh.
Bila Anda adalah seorang kepala sekolah, penerapan disiplin apakah yang akan Anda lakukan untuk kasus Hana dan kasus Anto? Mengapa?
Jawaban :
Investigasi Mendalam: Kepala sekolah harus melakukan penyelidikan mendalam untuk memahami situasi secara lengkap, mendengarkan saksi-saksi, dan mengumpulkan bukti jika memungkinkan. Penting untuk memahami konteks peristiwa dan motif perilaku tersebut. Libatkan Orang Tua: Menghubungi orang tua pelaku untuk memberi tahu mereka tentang perilaku anak mereka dan bekerja sama untuk mengatasi masalah ini bersama-sama. Konseling untuk Pelaku: Melibatkan konselor sekolah untuk memberikan konseling kepada pelaku tindakan bullying atau pelecehan. Konseling ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab perilaku tersebut dan membantu pelaku memahami dampak negatif dari tindakan mereka. Pemantauan Lanjutan melalui wali kelas dan guru mapel Penyuluhan dan Kesadaran: Kepala sekolah dapat mengadakan sesi penyuluhan dan kesadaran tentang pentingnya sikap menghormati dan toleransi terhadap perbedaan. Program anti-bullying harus dilakukan disekolah.
20. Dari 5 posisi kontrol, posisi mana yang dipraktikkan oleh guru? Jelaskan!
Jawaban : Posisi yang dipraktikkan guru sebagai manajer karna terdapat beberapa hal yang di lakukan oleh guru yaitu; identifikasi masalah, komununikasi efektif,perecanaan dan strategi, serta pendekatan yang adil.
21. Kebutuhan apa yang berusaha dipenuhi oleh Mario dan Adi?
Jawaban : Kebutuhan yang berusaha di penuhi Mario dan adi adalah kesenangan
22. Apa yang dikatakan guru dalam tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan?
Jawaban : Menstabilkan Identitas:Bapak disini bukan untuk mencari siapa yang salah, Bapak disini untuk mencari penyelesaian sama-sama Validasi Tindakan: ketika kalian main lempar-lemparan makanan dan mengenai Ibu Dina, apakah ketika kalian melakukan itu kalian menghormati orang lain dan lingkungan? Mencari Keyakinan: Iya Pak Pak Joko : Nah sekarang mari kita selalu mengindahkan keyakinan kelas kita. besok kita ke kantin, dan kalian bisa berperilaku lebih baik lagi
23. Kira-kira sesuai prinsip restitusi, apa yang akan dilakukan Mario dan Adi untuk memperbaiki kesalahan mereka pada Ibu Dina?
Jawaban ; yang akan dilakukan mario dan adi untuk memperbaiki kesalahan mereka pada ibu dina adalah menyadari tentang kesalahannya, meminta maaf kepada ybs dan diri sendiri, evaluasi agar tidak mengulangi perbuatan tsb.
“...beratlah kemerdekaan itu! bukan hanya tidak terperintah saja, akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya dan mengatur perikehidupannya dengan tertib. dalam hal ini termasuklah juga mengatur tertibnya perhubungan dengan kemerdekaan orang lain (Ki Hadjar Dewantara, buku kuning, hal.4.)
“Saat kita berulang kali menjanjikan hadiah kepada anak-anak agar berperilaku bertanggung jawab, atau kepada seorang murid agar mempelajari sesuatu yang baru, atau kepada seorang karyawan agar melakukan pekerjaan yang berkualitas,kita sedang berasumsi mereka tidak dapat melakukannya, atau mereka tidak akan memilih untuk melakukannya.”
(Alfie Kohn)
5 Kebutuhan Manusia
5 Posisi Kontrol
3 Segitiga Restitusi
Dunia Berkualitas
Dunia Berkualitas Anda adalah tempat khusus dalam pikiran Anda, tempat Anda menyimpan gambaran representasi dari semua yang Anda inginkan: bisa berisi orang-orang, hal-hal dan apa saja yang terbaik dalam hidup Anda dan membuat Anda merasa bahagia dan terpenuhi kebutuhan dasar Anda. Dr. William Glasser menyebutnya seperti semacam album foto sehingga isinya tidak akan terlalu banyak, hanya akan terdiri dari beberapa hal saja yang sangat signifikan dan benar-benar terbaik dalam hidup Anda yang membuat hidup Anda menjadi lebih bermakna. Kebutuhan dasar bersifat lebih umum dan universal, sedangkan dunia berkualitas lebih unik dan personal.
Orang, tempat, benda, nilai-nilai, dan kepercayaan yang penting bagi Anda akan termasuk di sana. Untuk masuk ke dunia berkualitas, syaratnya adalah bahwa sesuatu itu harus terasa sangat baik bagi Anda dan memenuhi setidaknya satu atau lebih kebutuhan dasar Anda. Dalam menentukan segala sesuatu yang masuk dalam dunia berkualitas, tidak perlu kita terlalu mempertimbangkan standar masyarakat tentang apa saja yang penting dan yang tidak. Gambaran dunia berkualitas adalah unik dan spesifik untuk setiap orang. Jika Anda bisa hidup di dunia berkualitas Anda, hidup akan sempurna buat Anda, tapi sayangnya, Anda tidak bisa tinggal di sana.
Murid kita juga mempunyai gambaran dunia berkualitas mereka. Tentunya sebagai guru kita ingin mereka memasukkan hal-hal yang bermakna dan nilai-nilai kebajikan yang hakiki ke dalam dunia berkualitas mereka. Bila guru dapat membangun interaksi yang memberdayakan dan memerdekakan murid, maka murid akan meletakkan dirinya sendiri sebagai individu yang positif dalam dunia berkualitas karena mereka menghargai nilai-nilai kebajikan.
Disarikan dari Berbagai Sumber
Ruang Kolaborasi Diskusi
Ruang Kolaborasi Presentasi
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi
Demonstrasi Kontekstual
Koneksi Antar Materi
Aksi Nyata
Jurnal Refleksi Dwimingguan