Level 3: Kreasi
Modul 7: Rancangan Media Pembelajaran Berteknologi Digital
Level 3: Kreasi
Modul 7: Rancangan Media Pembelajaran Berteknologi Digital
Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran Digital
Pengertian dan Kegunaan Media Pembelajaran Digital
Tujuan dari kegiatan belajar ini adalah untuk menjelaskan jenis dan karakteristik media pembelajaran digital. Kompetensi yang akan dicapai adalah peserta dapat menjelaskan pengertian dan kegunaan media, serta mengidentifikasi jenis dan karakteristik media pembelajaran digital yang dilengkapi dengan cerita inspiratif dan brainstorming untuk merefleksikan, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi pengalaman mengajar pembaca.
Media pembelajaran berbasis teknologi digital adalah alat pembelajaran modern yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran penting dalam pengembangan media pembelajaran saat ini. Generasi Alfa (lahir tahun 2010-2024) adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi digital dan memiliki intensitas teknologi yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam memilih media pembelajaran yang tepat, perlu diperhatikan beberapa prinsip, yaitu mempertimbangkan tujuan instruksional, konten instruksional, karakteristik peserta didik, dan pemilihan media yang sesuai. Tidak ada satu media yang sempurna untuk semua situasi, sehingga media harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
Modul 7 ini juga mendalami kriteria khusus dalam pemilihan media pembelajaran, manfaat dan dampak bagi siswa, ketertarikan siswa terhadap materi, dan hubungan langsung dengan tujuan pembelajaran. Dan dilengkapi dengan checklist identifikasi kriteria khusus dalam memilih media pembelajaran.
Model ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty) dapat digunakan dalam memilih media pembelajaran yang sesuai. Media pembelajaran digital memiliki karakteristik seperti mudah diakses, interaktif, dan memberikan kebebasan dalam penyimpanan dan akses materi pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi digital memberikan manfaat, seperti meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa, memungkinkan siswa sebagai sumber informasi, dan mendorong interaksi dan kolaborasi antar peserta didik. Media pembelajaran berbasis teknologi digital juga membantu siswa dalam mengeksplorasi dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta efisien dalam penyimpanan dan akses materi pembelajaran.
Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi digital, diharapkan terjadi interaksi yang optimal antara guru dan peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penting untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan minat belajar peserta didik.
Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran Digital
Multimedia adalah kombinasi dari berbagai media seperti teks, gambar, suara, animasi, dan video yang digunakan dengan alat seperti komputer atau peralatan elektronik lainnya. Multimedia dapat bersifat linier atau non-linier dalam menyajikan isi kepada pengguna. Dalam pengembangan multimedia, metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dapat digunakan dengan tahapan Concept, Design, Obtaining Content Material, Assembly, Testing, dan Distribution.
Selain itu, digital video dan animasi merupakan elemen penting dalam multimedia pembelajaran. Teks, gambar digital, suara digital, animasi, dan video digunakan dalam proses pembuatan multimedia pembelajaran.
Perkembangan teknologi telah mengubah cara guru dan peserta didik belajar. Penggunaan buku teks dan buku catatan telah menurun seiring dengan kemajuan teknologi digital. Media Audio atau Podcast sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, sebagus apapun kontennya, jika kualitas audionya buruk maka pendengar akan merasa kurang nyaman. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan peralatan yang mendukung agar konten yang dibuat enak untuk didengar.
Selanjutnya, teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) juga telah membawa inovasi dalam pembelajaran. AR memungkinkan objek maya digabungkan dengan lingkungan nyata, sedangkan VR menciptakan lingkungan virtual yang realistis.
Game edukasi juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan efektif. Beberapa prinsip dalam pengembangan game edukasi adalah individualisasi, feedback aktif, pembelajaran aktif, motivasi, interaksi sosial, kesulitan yang meningkat, transfer pengetahuan, dan penilaian.
Dalam pemilihan media pembelajaran, karakteristik media seperti tujuan pembelajaran yang jelas, penyajian materi sesuai kompetensi, petunjuk penggunaan yang jelas, serta evaluasi dan pembahasan yang ada, harus diperhatikan.
Perancangan Media Pembelajaran Berteknologi Digital
Klik untuk baca ringkasan Kegiatan Belajar 2
Menjelaskan prinsip perancangan media pembelajaran
Kegiatan belajar ini peserta dapat memahami dalam merancang media pembelajaran, guru perlu memahami sejumlah prinsip penting untuk memastikan efektivitas dan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Berikut adalah prinsip-prinsip perancangan media pembelajaran yang harus diperhatikan, diantaranya;Tujuan Pembelajaran dimana media pembelajaran harus dipilih berdasarkan kemampuan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penting untuk memastikan bahwa media yang dipilih sesuai dengan karakteristik tujuan pembelajaran. Kemudian, Efektivitas dari berbagai alternatif media yang tersedia, pilihlah yang paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dan Peserta Didik sebagai pertimbangkan karakteristik peserta didik saat memilih media, termasuk kemampuan berpikir, pengalaman, dan ketertarikan mereka. Media harus sesuai untuk jenjang pendidikan tertentu, apakah untuk pembelajaran individual, kelompok kecil, atau kelompok besar. Kemudian ketersediaan dapat periksa ketersediaan media yang diperlukan. Jika belum tersedia, pertimbangkan apakah media tersebut bisa diperoleh dengan mudah, dibuat sendiri, atau dipinjam/sewa. Kualitas Teknis untuk memastikan media yang dipilih memiliki kualitas baik dan memenuhi syarat sebagai media pendidikan, serta memiliki daya tahan yang memadai. Kemudian biaya pengadaan menjadi pertimbangkan biaya pengadaan media. Evaluasi apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaan media tersebut. Cari alternatif yang lebih murah jika memungkinkan dengan efektivitas yang setara. Selanjutnya dari sisi fleksibilitas dan kenyamanan yang dimana media harus lentur, artinya dapat digunakan dalam berbagai situasi tanpa menimbulkan bahaya. Fleksibilitas ini penting untuk memastikan media bisa digunakan secara efektif dalam berbagai kondisi. Kemampuan Pengguna pada media pembelajaran harus dapat digunakan oleh guru dan peserta didik dengan mudah. Jika media terlalu kompleks, manfaatnya akan berkurang. Kemudian alokasi waktu dapat dipertimbangkan waktu yang tersedia untuk pengadaan dan penggunaan media. Media yang dipilih harus dapat digunakan secara efektif dalam waktu yang dialokasikan untuk pembelajaran.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, guru dapat merancang media pembelajaran yang efektif dan efisien, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Menjelaskan jenis-jenis rancangan sesuai media pembelajaran
Peserta PembaTIK 2024 akan memanfaatkan berbagai jenis media pembelajaran, seperti multimedia interaktif, video dan animasi digital, media audio atau podcast, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan game edukasi. Untuk menciptakan media-media ini, ada proses pengembangan yang harus dilalui. Borg dan Gall (2003) dalam buku mereka "Educational Research: An Introduction" menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) adalah model pengembangan berbasis industri yang menggunakan temuan penelitian untuk mendesain produk dan prosedur baru. Produk ini kemudian diuji di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan hingga memenuhi kriteria efektivitas, kualitas, atau standar yang ditentukan. Salah satu model pengembangan yang sering digunakan adalah ADDIE, yang terdiri dari lima tahap: Analyze (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implement (Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi). Model ini membantu merancang sistem instruksional yang kompleks dan berpusat pada kebutuhan individu pembelajar.
Proses pembuatan media pembelajaran multimedia melibatkan beberapa tahap:
Analisis Kebutuhan: Menentukan efektivitas program sesuai dengan kebutuhan kurikulum.
Identifikasi Materi: Merancang materi berdasarkan kurikulum yang mencakup ruang lingkup dan urutan.
Penentuan Model Pembelajaran: Berdasarkan analisis karakteristik materi dan tujuan serta identifikasi materi.
Komponen penting dalam pengembangan media pembelajaran adalah rancangan desain alur pembelajaran, yang dimulai dengan pembuatan flowchart. Flowchart menggambarkan alur program dari awal hingga akhir secara sistematis dan digunakan sebagai panduan bagi programmer.
Pembuatan flowchart dan storyboard adalah bagian integral dari pengembangan media. Flowchart membantu dalam visualisasi alur kerja dan pemrosesan informasi, sedangkan storyboard merinci urutan tampilan visual dan informasi untuk setiap adegan, yang membantu dalam implementasi dan pengembangan media pembelajaran.
Ada beberapa model flowchart yang dapat digunakan, termasuk model Drill, Tutorial, Simulasi, dan Games, masing-masing dengan pendekatan dan struktur yang spesifik untuk menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pada akhirnya, proses pengembangan media pembelajaran memerlukan kolaborasi antara desainer instruksional, ahli materi, dan programmer untuk memastikan bahwa produk akhir efektif, berkualitas, dan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Creative Commons (CC) adalah lisensi konten terbuka yang dirancang untuk mempermudah penggunaan dan penyebarluasan karya-karya yang berada di bawah perlindungan hak cipta. Dengan lisensi ini, pemegang hak cipta dapat memberikan izin yang jelas tentang bagaimana karya mereka dapat digunakan oleh orang lain, apakah itu untuk pendidikan, penelitian, atau keperluan lainnya.
Dalam konteks pengembangan media pembelajaran berteknologi digital, penting untuk memperhatikan hak cipta atas konten milik orang lain seperti foto, gambar, suara, musik, video, dan animasi. Hak cipta, yang merupakan salah satu bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), memberikan pemegang hak cipta kontrol eksklusif atas penggunaan karya mereka, termasuk hak untuk mengumumkan, memperbanyak, dan memberikan izin penggunaan kepada pihak lain.
Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, penggunaan karya cipta untuk keperluan pendidikan, penelitian, penulisan ilmiah, dan tujuan lain yang serupa tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta selama sumbernya disebutkan dengan lengkap dan tidak merugikan kepentingan wajar dari pencipta atau pemegang hak cipta.
Lisensi CC memberikan solusi bagi pemegang hak cipta yang ingin berbagi karya mereka dengan syarat tertentu yang telah ditentukan. Peserta PembaTIK 2024 diharapkan untuk memahami berbagai jenis Lisensi Creative Commons yang dapat digunakan sebagai referensi dalam penggunaan aset milik orang lain. Perhatikan simbol-simbol Creative Commons untuk memastikan penggunaan konten yang sesuai dengan lisensinya.