Supervisi akademik berasaskan berpusat pada murid berorientasi pada pembelajaran. Sesuai ketentuan, penyelanggaraannya dilakukan dalam suasana belajar yang (1) interaktif; (2) Inspiratif; (3) Menyenangkan; (4) Menantang; (4) Memotifasi bagi peserta didik agar berpatisipasi secara aktif; (5) Memberikan ruang yang dianggap cukup untuk terbentuknya prakarsa, kemandirian dan kreativitas yang sesuai dengan bakat, minat serta kondisi perkembangan psikologis maupun fisik siswa. Seorang supervisor harus memeiliki growth mindset dalam keberpihakan pada siswa. Maksudnya seorang pemimpin sekolah mampu mengidentifikasi kebutuhan dalam mengembangkan kompetensi dirinya dan orang lain berorientasi pada pendekatan yang sesuai. Pendekatan yang dilakukan adalah paradikma berpikir yang memberdayakan melalui coachcing. Pendekatan coaching ing adalah kunci untuk membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja.
1. Prinsip Coaching yang ditangkap dari paparan materi yakni (a) Kegiatan kemitraan yang bersifat kolaboratif. (b) Sarana membangun ide dalam peningkatan potensi personal klien. (c) Menancing proses kreatif menuju keadaan yang baru yang lebih baik. (d) Memberikan kesadaran untuk berubah dan berkembang dari keadaan yang sebelumnya. 2. Ya. Sebagai guru, prinsip-prinsip coaching pernah dilakukan di sekolah. (a) Pada murid. Membimbing bidang karya tulis ilmiah. Menjadi mitra/kawan berkolabrosi, memancing ide keratif, menumbuhkan kesadaran diri serta menjadi fasilitator dalam pemecahan masalah. Hasilnya dua medali emas dan satu juara harapan serta 3 kali finalis tingkat nasional diraih. (b) Pada rekan guru. Menjadi mitra kolaboratif inspiratif ditunjukkan saat membantu kawan dalam mengikuti lomba di tingkat nasional. Mendengarkan aktif, memotivasi menumbuhkan kesadara diri serta menuntun alur dengan contoh. Nominasi terbaik dan finalis tingkat nasional diraih. Hal ini juga terjadi saat kegiatan supervisi akdemik
(1)Mentoring: kolaboratif pembimbing bijaksana, pelindung dan penolong mengatasi masalah atau kesulitan dalam membantunya membuat perubahan. Coaching: hubungan percakapan timbal balik untuk menstimulus dan memberdayakan pemikiran maupun potensi coachee. Konseling adalah menumbuhkan pribadi serta adaptasi untuk pemecahan masalah serta mengambil keputusan untuk perubahan sikap dan tingkah lakunya. Fasilitasi adalah proses seseorang dalam kelompok netral dan bijaksana untuk membantu mengidentifikasi, menyelesaikan serta membuat keputusan dalam meningkatkan efektivitas dalam kelompok. Training adalah usaha terencana dalam memfasilitasi pembelajaran yang menyangkut keahlian, pengetahuan serta perilaku para pegawai. (2)Pengalaman saya sebagai mentoring: kegiatan implementasi kurikulum K13; coach: melatih siswa dalam lomba ditingkat nasional; konseling: kegiatan wali kelas membina siswa; fasilitasi: membantu merancang IKA Spentulas dalam reuni akbar perdana; Training: Digitalisasi penerapan paket aplikasi sekolah
Coaching dalam dunia Pendidikan memberikan makna yang mendalam. Menuntun pembelajaran bagi siswa menjadi tugas guru. Mengambil peran sebagai coach sangat penting dalam berkomunikasi dengan siswa. Oleh karena itu guru sebagai pamong tidak kehilangan arah dalam mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan siswa. Sistem Among, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani menjadi sarana pendekatan proses coaching pada siswa sehingga dapat menumbuhkan secara optimal kekuatan pada diri siswa.
Mengapa coaching memiliki peran menggali potensi sekaligus mengembangkan coachee secara berkesinambungan? (1). Hubungan coach dan coachee bersifat mitra belajar, emansipatif, kasih dan persaudaraan serta ruang perjumpaan pribadi; (2). Pertanyaannya reflektif, mendorong metakognisi, jalan menuju menemukan potensi serta untuk mengembangkan dirinya; (3). Coach memaksimalkan dengan berbagai strategi sehingga coachee dalam menemukan masalah dirinya serta berusaha keluar dengan solusi yang idel
Memasuki modul 2.3 memberikan motivasi tentang peran yang telah dilakukan sebagai coach selama mengajar. Menakar kemampuan diri jika sebagai kepala sekolah untuk melakukan supervise yang idel. Supervisi akademik asasnya berpusat pada murid serta berorientasi pada pembelajaran. Sesuai ketentuan, penyelanggaraannya dilakukan dalam suasana belajar. Prinsip Coaching yakni kegiatan kemitraan yang bersifat kolaboratif. sarana membangun ide dalam peningkatan potensi personal klien. Menancing proses kreatif menuju keadaan yang baru yang lebih baik. Memberikan kesadaran untuk berubah dan berkembang dari keadaan yang sebelumnya. Coaching dalam dunia Pendidikan memberikan makna yang mendalam. Menuntun pembelajaran bagi siswa menjadi tugas guru. Mengambil peran sebagai coach (system among) sangat penting dalam berkomunikasi dengan siswa. Oleh karena itu guru sebagai pamong tidak kehilangan arah dalam mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan siswa. interaksinya bersifat mitra belajar, emansipatif, kasih dan persaudaraan