Apa Itu pembelajaran diferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Hal yang perlu diperhatikan adalah tujuan pembelajaran harus didefinisikan dengan jelas, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid dengan menyesuaikan rencana pembelajaran, lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar, Terciptanya manajemen kelas yang efektif. prosedur, rutinitas, metode bersifat fleksibilitas, namun strukturnya jelas serta adanya Penilaian berkelanjutan untuk menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya.


Multitasking bagi guru memiliki tujuan untuk memastikan setiap murid di kelasnya sukses dalam proses pembelajarannya. Hal ini karena guru dihadapkan pada keberagaman yang banyak sekali bentuknya, sehingga seringkali mereka harus melakukan banyak pekerjaan atau membuat keputusan dalam satu waktu. Multitasking bagi guru memiliki tujuan untuk memastikan setiap murid di kelasnya sukses dalam proses pembelajarannya. Hal ini karena guru dihadapkan pada keberagaman yang banyak sekali bentuknya, sehingga seringkali mereka harus melakukan banyak pekerjaan atau membuat keputusan dalam satu waktu.


Sumber : Buku elektronik Modul CGP Angakatan 5 Tahun 2022, Kemdikbud.


TANGGAPAN CGP TENTANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI YANG BERPIHAK PADA MURID


Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda!

Disamping jumlah laki-laki perempuan yang tidak seimbang, mereka memiliki latar belakang suku, agama dan ekonomi orang tua yang berbeda. Sesaui hasil observasi awal semester, mereka memiliki minat/bakat maupun kemampuan bersosialisasi yang beragam. Tes awal semester pun juga demikian. Pemahaman pengetahuan yang dilimiki tidak sama. Berjalan satu bulan pembelajaran kebiasaan meringkas dan mendengarkan lebih dominan dibandingkan kerja kolaborasi dalam kelompok maupun penyelesaian produk dan proyek yang diberikan.

Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda?

Membiasakan mereka kerja dalam kelompok dengan sebuah kesepakatan kelas yang dibangun menjadi strategi awal yang dilakukan. membiasakan berprensentase, menerapkan strategi eksperimen sederhana, menyalurkan minat melalui apel pagi dan kegiatan ekskul, merencanakan proyek kecil dan penerapan pembelajaran berbasis masalah.

Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda?

Menyipakan media elektronik (blog) sebagai bahan literasi, membuat tayangan audiovisual, menganalogi konsep, membuat lembar kerja, mendesain pembelajaran berbasis produk sederhana, membuat media pembelajaran, melakukan ragam assesmen, membuat group belajar setiap kelas, membiasakan menyusun pentigraf untuk refleksi dan pendalaman materi, mendesain bagan maupun selogan sains.

Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan?

Ada namun masih minim.

Jika ada, perlakuan seperti apa?

Waktu penyetoran proyek maupun produk yang berbeda. Membagi kelompok jenis kelamin dan kemampuan pengetahuannya. Memberikan tugas pengganti sesuai kemampuannya.

Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?

Saat hal tersebut tidak dilakukan dampaknya terdapat siswa yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Penyelesaian produk, hasil eksperiman, kegiatan proyek tidak maksimal.

Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut?

Mengidentifikasi keragaman untuk menyesuaikan dengan isi materi pembelajaran menjadi tantangan terberatnya. Banyaknya kelas dengan jam pembelajaran yang padat pada jenjeng yang berbeda menjadi masalah lain yang dihadapi. Sarana laboratorium Sain dan TIK yang tidak berimbang dengan rombongan belajar serta akses internet yang belum memadai merupakan tambahan pertimbangan untuk mencari solusinya.

Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?

Membuat ketentuan pemanfaatan handphone siswa, membuat media buatan sendiri sebagai alternatif yang beragam, melakukan pembelajaran berbasis aset lingkungan siswa, menjadwalkan pemanfaatan sarana sekolah pada materi ensesial untuk kelas yang berbeda. Melakukan peragaan menjadi alternatif yang dikembangkan.

Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?

Harus ada kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Dilaksanakan secara berbeda dalam waktu bersamaan sehingga siswa dapat meningkatkan kreativitasnya. Ada kelompok yang bekerja dengan tugas yang sama namun bisa berbeda dengan kelompok lain. Guru menyiapkan sarana evalusi yang memungkinkan siswa memenuhi tujuan pembelajaran namun tetap sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut. Artinya ada pemenuhan kebutuhan sesuai minat dan bakat siswa dalam pembelajaran.

Suhardin, Guru SMPN 17 Kendari

CGP Angkatan 5 Kota Kendari – Tahun 2022