MULAI DARI DIRI MODUL 2.2


Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional

Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.


  1. Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?

Kekurangan jam mengajar untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi. Guru yunior dan belum memiliki sertifikat pendidik memiliki jumlah jam yang banyak. Kejadian ini berlangsung sejak tahun 2014 – 2019. Di SMPN 17 Kendari, SMPN 3 Kendari dan SMP Kartika XX-2 Kendari. Rekan guru, teman sejawat sekolah lain dan para kepala sekolah pihak dinas pendidikan. Kejadian ini diangkat karena menjadi titik balik dalam membangkitkan semangat untuk berbenah diri dalam berkreasi untuk mengajar. Walaupun jumlah jam IPA dan Prakarya yang banyak di sekolah induk namun hanya diberikan 2 kelas dengan jumlah 10 jam pelajaran. Prestasi kerja kreativitas dan senioritas tidak lagi menjamin pemenuhan beban mengajar yang ideal. Beban kerja tambahan tidak ringan dan penyakit yang diderita belum sepenuhnya pulih serta menjadi anak yatim sulung dari sepuluh bersaudara menjadikan tunjangan itu sebuah harapan dibalik cobaan yang berat. Semangat mengajar menjadi sebuah krisis, bahkan ada keinginan untuk mengajukan pensiun dini.

  1. Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis tersebut?

Mengusahakan jalur relasi dan kolaborasi pada teman sejawat dan rekan kepala sekolah. Walaupun berat dan banyak tantangannya. Janji yang diberikan kadang berubah masalah baru. Upaya yang terus dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Mengajar tiga sekolah di tiga kecamatan yang berebeda, jenis mata pelajaran yang tidak sama, jenjang yang beragam serta jenis sekolah yang berbeda dijalani dengan doa dan mencoba untuk ikhlas. Keluar rumah seusai ayam berhenti berkokok ketika embun dan kabut masih terasa, kembali menemui keluarga ketika kumandang azan magrib terdengar. Dijalani beberapa hari dalam seminggu. Mendengarkan pendapat keluarga dan kawan menjadi cara lain menghadapi krisis tersebut. Memotivasi diri untuk bakitkan keinginan mengajar menjadi upaya awal yang dilakukan. Membuat kesepakatan dengan sekolah tujuan untuk membantu mengembangkan sekolah dan siswa. Cara tersebut bertujuan mencari simpati warga sekolah. Beberapa prestasi sekolah, siswa dan diri dalam pembelajaran terukir sebagai janji untuk mendapatkan tambahan jam pelajaran yang ideal. Berupaya menata diri dengan berdiam diri, merenung kejadian yang terjadi dan menata rencana yang akan dilakukan. Walaupun pihak dinas pendidikan menyatakan kirisis ini sebuah eksperimen, akhirnya tunjuangan itu berhasil diraih.

  1. Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
    Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut? Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan
    peran sebagai pendidik?

Kesabaran dan keuletan harus berjalan dengan upaya dan doa dalam upaya meraih tingkat menerima apa adanya. Kesulitan yang dialami tidak berarti kegagalan. Banyak hikman dan pelajaran berarti sebagai guru dalam menata diri untuk mengabdi dan keluar dari keterpurukan. Bangkit dari sebuah keadaan rumit tidaklah mudah. Makna berkawan dan mengolah pikiran menjadi kreativitas menjadi jalan keluar yang dipilih. Dampaknya : Mengubah diri sebagai guru penulis dan peneliti, berkreasi bersama siswa, balasan Allah SWT dengan berkah prestasi yang berulang kali menjadi hidayah dan rahmat yang tidak ternilai dari jalan ihktiar. Tanda kehormatan Negara RI Bidang Pendidikan menjadi tantangan yang tidak ringan untuk menjadi teladan. Mengubah pola pikir negative menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain menjadi impian yang mulai nampak. Memberikan hal terbaik yang dimiliki untuk daerah menjadi upaya untuk merubah anggapan yang tidak menguntungkan. Mulai menata diri untuk mengajar lebih baik dan terlepas dari tugas tambahan yang berat.


  1. Sebagai pendidik, Anda tentu pernah bertemu murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Setujukah Anda bahwa faktor-faktor tersebut membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah? Jelaskan jawaban Anda dengan bukti atau contoh yang mendukung.

Setuju. Memahami diri berarti mampu melihat kelemahan dan kelebihan diri dan mampu mengendalikan tindakan menjadi hal yang positif. Untuk melakukan hal tersebut harus mampu membangun hubungan postif terhadap orang lain. Contohnya, kolaborasi dalam menyelesaikan masalah siswa menjadi penting untuk bertindak lebih baik. Daya lenting harus dibangun dari kemampuan memahami diri (contohnya, seorang siswa atau pun pengajar dalam menyelesaikan masalahnya harus bersikap jujur, mendengarkan suara hati, memusatkan perhatian, menyadari peran yang akan dijalankan dan mendengarkan masukan sebagai pertimbangan dalam bertindak positif). Diri harus memiliki ketangguhan. Contohnya, seorang siswa yang menghadapi masalah pembelajarannya perlu dituntun untuk termotivasi bangkit melupakan masa lalu dan menata diri untuk giat belajar di hari berikutnya.

  1. Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?

Kesimpulannya adalah Kompetensi sosial emosional sangat dibutuhkan dalam memberi harapan dan kemampuan dalam memahami serta menghayati kemampuan dalam mengelola krisis yang terjadi. Pengelolaan emosi ini merupakan kesadaran diri untuk melakukan penenangan diri atau bertanya pada diri sendiri tentang keadaan yang dialami (sedih, bahagia, marah, takut dan lain-lain). Tujuan untuk menentukan langkah tindakan positif yang diambil berupa pengelolaan diri dan kesadaran sosial.


Harapan dan Ekspektasi

  1. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya? Silahkan kemukakan Harapan bagi diri sendiri ?

Harapannya ada tuntunan yang cerah dalam pengelolaan emosi dan peningkatan kompetensi sosial dalam pengemangan profesi pendidikan dan mengajar.

  1. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya? Silahkan kemukakan Harapan bagi murid-murid Anda ?

Mengetahui trik maupun cara terbaik untuk menuntun peserta didik dalam mengelola emosi dan bersosialisasi dalam mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.