Waktu Shalat

1. Waktu-waktu Shalat dari Nabi SAW

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ عَيَّاشِ بْنِ أَبِي رَبِيعَةَ عَنْ حَكِيمِ بْنِ حَكِيمٍ وَهُوَ ابْنُ عَبَّادِ بْنِ حُنَيْفٍ أَخْبَرَنِي نَافِعُ بْنُ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَمَّنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام عِنْدَ الْبَيْتِ مَرَّتَيْنِ فَصَلَّى الظُّهْرَ فِي الْأُولَى مِنْهُمَا حِينَ كَانَ الْفَيْءُ مِثْلَ الشِّرَاكِ ثُمَّ صَلَّى الْعَصْرَ حِينَ كَانَ كُلُّ شَيْءٍ مِثْلَ ظِلِّهِ ثُمَّ صَلَّى الْمَغْرِبَ حِينَ وَجَبَتْ الشَّمْسُ وَأَفْطَرَ الصَّائِمُ ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ ثُمَّ صَلَّى الْفَجْرَ حِينَ بَرَقَ الْفَجْرُ وَحَرُمَ الطَّعَامُ عَلَى الصَّائِمِ وَصَلَّى الْمَرَّةَ الثَّانِيَةَ الظُّهْرَ حِينَ كَانَ ظِلُّ كُلِّ شَيْءٍ مِثْلَهُ لِوَقْتِ الْعَصْرِ بِالْأَمْسِ ثُمَّ صَلَّى الْعَصْرَ حِينَ كَانَ ظِلُّ كُلِّ شَيْءٍ مِثْلَيْهِ ثُمَّ صَلَّى الْمَغْرِبَ لِوَقْتِهِ الْأَوَّلِ ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ حِينَ ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ ثُمَّ صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ أَسْفَرَتْ الْأَرْضُ ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَيَّ جِبْرِيلُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ هَذَا وَقْتُ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِكَ وَالْوَقْتُ فِيمَا بَيْنَ هَذَيْنِ الْوَقْتَيْنِ

149. Hannad bin As-Sari menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Zinad menceritakan kepada kami dari Abdurrahman bin Harits bin Ayyasy bin Abu Rabi'ah, dari Hakim bin Hakim -dia adalah Ibnu Abbad bin Hunaif-Nafi' bin Jubair bin Muth'im menceritakan kepada kami, ia berkata, "Ibnu Abbas menceritakan kepada kami, Nabi SAW bersabda, "Jibril mengimamiku di Baitullah dua kali. Pertama kali, ia shalat Zhuhur ketika bayang-bayang seperti tali sandal. Kemudian ia shalat Ashar ketika bayang-bayang sesuatu sepanjang bendanya. Kemudian ia shalat Maghrib ketika matahari berbenam dan orang yang berpuasa berbuka kemudian shalat Isya ketika mega merah telah hilang. Setelah itu ia shalat Subuh ketika terbit Fajar dan makanan menjadi haram bagi orang yang berpuasa. Pada kali yang kedua, ia shalat Zhuhur ketika bayangan setiap sesuatu seperti sesuatu itu, sedangkan untuk waktu shalat Ashar seperti kemarin. Kemudian ia shalat Ashar ketika bayangan setiap sesuatu itu seperti dua kali panjang benda itu. Kemudian ia shalat Maghrib pada waktu seperti yang pertama. Kemudian ia shalat Isya' yang akhir (Isya' yang pertama adalah Maghrib. Penerj-) ketika telah berlalu sepertiga malam. Kemudian ia shalat Subuh ketika bumi sudah mulai terang. Lalu ia menoleh kepadaku dan berkata, 'Hai Muhammad, ini adalah waktu para nabi sebelummu, dan waktu (shalat) adalahyang ada diantara dua waktu tadi'. " Hasan shahih: Al Misykah (583), Irwa' Al Ghalil (239), dan Shahih Abu Daud (416)

Abu Isa berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Abu Hurairah, Buraidah, Abu Musa, Abu Mas'ud Al Anshari, Abu Sa'id, Jabir, Amr bin Hazm, Al Bara' dari Anas."

أَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ أَخْبَرَنِي وَهْبُ بْنُ كَيْسَانَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَمَّنِي جِبْرِيلُ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ ابْنِ عَبَّاسٍ بِمَعْنَاهُ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ لِوَقْتِ الْعَصْرِ بِالْأَمْسِ

150. Ahmad bin Muhammad bin Musa menceritakan kepada kami, Abdulllah bin Al Mubarak menceritakan kepada kami, Husain bin Ali bin Husain menceritakan kepada kami, Wahab bin Kaisan menceritakan kepadaku dari Jabir bin Abdullah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Jibril mengimamiku" lalu ia menyebutkan seperti hadits Ibnu Abbas dengan maknanya. Dia tidak menyebutkan, "Untuk waktu Ashar seperti yang kemarin.' Shahih: Irwa Al Ghalil (250) dan Shahih Abu Daud (418)

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib. Sedangkan hadits Ibnu Abbas hasan shahih. Muhammad berkata, "Hadits yang paling shahih mengenai waktu-waktu shalat adalah hadits Jabir dari Nabi SAW. Ia berkata, "Hadits Jabir mengenai waktu-waktu shalat diriwayatkan oleh Atha" bin Abu Rabah, Amr bin Dinar, dan Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah, dari Nabi SAW, seperti hadits Wahab bin Kaisan dari Jabir, dari Nabi SAW."

 

2.  Waktu-waktu Shalat

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلصَّلَاةِ أَوَّلًا وَآخِرًا وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ صَلَاةِ الظُّهْرِ حِينَ تَزُولُ الشَّمْسُ وَآخِرَ وَقْتِهَا حِينَ يَدْخُلُ وَقْتُ الْعَصْرِ وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ صَلَاةِ الْعَصْرِ حِينَ يَدْخُلُ وَقْتُهَا وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِينَ تَصْفَرُّ الشَّمْسُ وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْمَغْرِبِ حِينَ تَغْرُبُ الشَّمْسُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِينَ يَغِيبُ الْأُفُقُ وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ حِينَ يَغِيبُ الْأُفُقُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِينَ يَنْتَصِفُ اللَّيْلُ وَإِنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الْفَجْرِ حِينَ يَطْلُعُ الْفَجْرُ وَإِنَّ آخِرَ وَقْتِهَا حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ

151. Hannad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dari Shalih, dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya shalat itu mempunyai waktu awal dan waktu akhir. Sesungguhnya awal waktu shalat Zhuhur adalah ketika matahari tergelincir, sedangkan akhir waktunya ketika masuk waktu Ashar. Sesungguhnya awal waktu shalat Ashar adalah ketika waktunya masuk, sedangkan akhir waktunya adalah ketika matahari menguning. Sesungguhnya awal waktu Maghrib adalah ketika matahari terbenam, sedangkan akhir waktunya adalah ketika mega merah hilang. Awal waktu-waktu Isya adalah ketika mega merah hilang, sedangkan akhir waktunya adalah pertengahan malam. Awal waktu Subuh adalah ketika terbit Fajar, sedangkan akhir waktunya adalah ketika matahari terbit. " Shahih: Silsilah Ahadits Shahihah (1696)

Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Abdullah bin Amr. " Abu Isa berkata, "Aku mendengar Muhammad berkata, 'Hadits Al A'masy dari Mujahid mengenai waktu-waktu shalat lebih shahih daripada hadits Muhammad bin Fudhail dari A'masy. Hadits Muhammad bin Fudhail adalah salah, disitulah kesalahan Muhammad bin Fudhail. " Hannad menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami dari Abu Ishak Al Fazari, dari Al A'masy, dari Mujahid, ia berkata, "Dikatakan, 'Sesungguhnya shalat mempunyai waktu awal dan waktu akhir'. " Lalu ia menyebutkan seperti hadits Muhammad bin Fudhail dari Al A'masy seperti itu dengan maknannya.

3.  Waktu-waktu Shalat

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ وَالْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّارُ وَأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى الْمَعْنَى وَاحِدٌ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ يُوسُفَ الْأَزْرَقُ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَسَأَلَهُ عَنْ مَوَاقِيتِ الصَّلَاةِ فَقَالَ أَقِمْ مَعَنَا إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَأَمَرَ بِلَالًا فَأَقَامَ حِينَ طَلَعَ الْفَجْرُ ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ حِينَ زَالَتْ الشَّمْسُ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ بَيْضَاءُ مُرْتَفِعَةٌ ثُمَّ أَمَرَهُ بِالْمَغْرِبِ حِينَ وَقَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ ثُمَّ أَمَرَهُ بِالْعِشَاءِ فَأَقَامَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ ثُمَّ أَمَرَهُ مِنْ الْغَدِ فَنَوَّرَ بِالْفَجْرِ ثُمَّ أَمَرَهُ بِالظُّهْرِ فَأَبْرَدَ وَأَنْعَمَ أَنْ يُبْرِدَ ثُمَّ أَمَرَهُ بِالْعَصْرِ فَأَقَامَ وَالشَّمْسُ آخِرَ وَقْتِهَا فَوْقَ مَا كَانَتْ ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَخَّرَ الْمَغْرِبَ إِلَى قُبَيْلِ أَنْ يَغِيبَ الشَّفَقُ ثُمَّ أَمَرَهُ بِالْعِشَاءِ فَأَقَامَ حِينَ ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ ثُمَّ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُ عَنْ مَوَاقِيتِ الصَّلَاةِ فَقَالَ الرَّجُلُ أَنَا فَقَالَ مَوَاقِيتُ الصَّلَاةِ كَمَا بَيْنَ هَذَيْنِ

152, Ahmad bin Mani', Al Hasan bin Shabbah Al Bazzar, dan Ahmad bin Muhammad bin Musa -satu makna- berkata, "Ishaq bin Yusuf Al Azraq dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Alqamah bin Martsad, dari Sulaiman bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi SA W, lalu ia bertanya kepada beliau tentang waktu-waktu shalat. Beliau kemudian bersabda, 'Ikutlah shalat bersama kami -insya Allah-.' Lalu beliau memerintahkan Bilal, maka beliau melakukan qamat ketika terbit Fajar. Kemudian beliau memerintahkannya lagi, lalu ia qamat ketika matahari tergelincir, dan beliau shalat Zhuhur. Kemudian beliau memerintahkan Bilal lagi, lalu ia qamat kemudian beliau shalat Ashar, sedangkan matahari masih putih dan tinggi. Kemudian beliau memerintahkannya untuk shalat Maghrib ketika sinar matahari temaram (terbenam). Setelah itu beliau memerintahkannya shalat Isya' lalu ia iqamah ketika mega merah telah hilang. Kemudian keesokannya beliau SAW memerintahkannya untuk qamat shalat Subuh, maka saat itu (bumi) sudah terang karena Fajar. Lalu beliau memerintahkannya untuk shalat Zhuhur dan beliau menunggu sampai udara dingin, karena lebih nikmat shalat pada waktu dingin. Kemudian beliau memerintahkannya untuk shalat Ashar lalu ia qamat, sedangkan akhir waktunya pada saat matahari masih di atas seperti sebelumnya. Lalu beliau memerintahkan Bilal, dan beliau mengakhirkan Maghrib sampai mega merah hilang. Beliau memerintahkannya untuk shalat Isya' lalu beliau mengerjakan shalat Isya' ketika telah lewat sepertiga malam. Setelah itu beliau bersabda, 'Waktu-waktu shalat adalah sebagaimana antara dua waktu ini'." Shahih: Ibnu Majah (667)

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib shahih." Ia berkata, "Syu'bah juga meriwayatkan dari Alqamah bin Martsad."

4.  Shalat Fajar ketika Hari Masih Gelap

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ قَالَ و حَدَّثَنَا الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُصَلِّي الصُّبْحَ فَيَنْصَرِفُ النِّسَاءُ قَالَ الْأَنْصَارِيُّ فَيَمُرُّ النِّسَاءُ مُتَلَفِّفَاتٍ بِمُرُوطِهِنَّ مَا يُعْرَفْنَ مِنْ الْغَلَسِ و قَالَ قُتَيْبَةُ مُتَلَفِّعَاتٍ

153. Qutaibah menceritakan kepada kami dari Malik bin Anas, ia berkata, "Al Anshari menceritakan kepada kami, Ma'n menceritakan kepada kami, Malik menceritakan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Amrah, dari Aisyah, dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW shalat Subuh lalu para wanita kembali (pulang)." Al Anshari berkata, "Wanita-wanita lewat dengan berselimut kain mereka yang tidak berjahit, dan mereka tidak dikenali karena gelap." Qutaibah berkata, kalimat yang disebutkan adalah (Wanita-wanita itu menyelimuti tubuhnya dengan kain). Shahih: Ibnu Majah (669) dan Muttafaq 'alaih

Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Ibnu Umar, Anas, dan Qailah binti Makhramah." Abu Isa berkata, "Hadits Aisyah hasan shahih. " Az-Zuhri meriwayatkannya dari Urwah, dari Aisyah sepertinya. Itulah yang dipilih oleh ulama dari sahabat Nabi SAW -antara lain: Abu Bakar dan Umar- dan orang-orang sesudah mereka dari tabiin. Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq setuju dengan sependapat tersebut. Mereka mensunahkan mengerjakan shalat Subuh ketika hari masih gelap.

5. Shalat Subuh Ketika Hari Terang (bersinar)

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ هُوَ ابْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَسْفِرُوا بِالْفَجْرِ فَإِنَّهُ أَعْظَمُ لِلْأَجْرِ

154. Hannad menceritakan kepada kami, Abduh -yaitu Ibnu Sulaiman-Hannad menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq, dari Ashim bin Umar bin Qatadah, dari Mahmud bin Labid, dari Rafi' bin Khadij, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Kerjakanlah shalat Subuh ketika hari agak terang karena pahalanya lebih besar'." Shahih: Ibnu Majah (672)

Ia berkata, "Syu'bah dan Ats-Tsauri meriwayatkan hadits ini dari Muhammad bin Ishaq." Ia berkata, "Muhammad bin Ajlan juga meriwayatkan dari Ashim bin Umar bin Qatadah." Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Abu Barzah Al Aslami, Jabir, dan Bilal." Abu Isa berkata, "Hadits Rafi' bin Khadij hasan shahih." Bukan hanya seorang ulama dari sahabat Nabi SAW dan tabiin yang berpendapat bahwa shalat Subuh dikerjakan ketika hari agak terang (karena sinar fajar). Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq mengatakan bahwa makna Isfar adalah apabila Fajar sudah nampak, tidak diragukan lagi, dan mereka tidak mengatakan bahwa makna isfar adalah mengakhirkan shalat.

6.  Menyegerakan Shalat Zhuhur

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ حِينَ زَالَتْ الشَّمْسُ

156. Al Hasan bin Ali Al Hulwani menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, ia berkata, "Anas bin Malik menceritakan kepada kami: Rasulullah SAW shalat Zhuhur ketika matahari telah tergelincir (condong)." Shahih: Shahih Bukhari

Abu Isa berkata, "Hadits ini shahih dan sebaik-baik hadits dalam bab ini. Dalam bab ini terdapat hadits dari Jabir. "

7.  Mengakhirkan Shalat Zhuhur karena Panas Matahari

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَأَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ

157. Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari sa'id Ibnu Al Musayab dan Abu Salamah, dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila hari sangat panas, maka tnnggulah sampai agak dingin dalam melaksanakan shalat, karena terik panas itu dari luapan Jahannam'. " Shahih: Ibnu Majah (678) dan Muttafaq 'alaih

Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Abu Sa'id, Abu Dzarr, Ibnu Umar, Al Mughirah, Qasim bin Shafwan dari ayahnya, Abu Musa, Ibnu Abbas, dan Anas. " Ia berkata, "Diriwayatkan dari Umar, dari Nabi SAW, tentang hal ini, namun itu tidak shahih." Abu Isa berkata, "Hadits Abu Hurairah hasan shahih." Ulama memilih untuk mengakhirkan shalat Zhuhur bila dalam keadaan sangat panas. Itu pendapat Ibnu Al Mubarak, Ahmad, dan Ishaq. Asy-Syafi'i berkata, "Menunggu dingin saat akan melaksanakan shalat Zhuhur apabila orang-orang yang di dalam masjid terkena panas karena tempat tinggalnya yang jauh. Sedangkan orang yang shalat sendirian dan orang yang shalat di masjid kaumnya, maka aku lebih suka jika ia tidak mengakhirkan shalat meskipun keadaan sangat panas. Abu Isa berkata, "Pendapat orang-orang yang mengakhirkan shalat Zhuhur karena sangat panas, lebih utama dan lebih sesuai untuk diikuti. Sedangkan pendapat Asy-Syafi'i bahwa rukhshah (keringanan) itu diperuntukkan bagi orang yang tempat tinggalnya jauh dan kesulitan, maka dalam hadits Abu Dzarr terdapat suatu dalil yang menunjukkan sebaliknya dari yang dikatakan oleh Asy-Syafi'i. Abu Dzarr berkata, "Kami bersama Nabi SAW dalam perjalanan, lalu Bilal adzan untuk shalat Zhuhur, maka Nabi SAW bersabda: (Hai Bilal, tunggulah sampai dingin.) Kaiau mengikuti pendapat Asy-Syafi'i, maka pada waktu itu tidak ada artinya untuk menunggu dulu karena mereka telah berkumpul dalam perjalanan dan mereka tidak harus bersusah payah karena datang dari tempat yang jauh."

8.  Segera Melaksanakan Shalat Ashar

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ فِي حُجْرَتِهَا وَلَمْ يَظْهَرْ الْفَيْءُ مِنْ حُجْرَتِهَا

159. Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah SAW shalat Ashar sedangkan matahari menyinari kamarnya (Aisyah) dan belum nampak dan bayangan dari kamarnya. " Shahih: Ibnu Majah (683)

Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Anas, Abu Arwa, Jabir, dan Rafi' bin Khadij." la berkata, "Diriwayatkan juga dari Rafi', dari Nabi SAW, mengenai mengakhirkan shalat Ashar, namun hal itu tidak shahih." Abu Isa berkata, "Hadits Aisyah hasan shahih." Pendapat itu yang dipilih oleh sebagian ulama dari sahabat Nabi SAW -antara lain: Umar, Abdullah bin Mas'ud, Aisyah, Anas- dan tidak hanya seorang dari tabiin yang menyegerakan shalat Ashar, dan mereka memakruhkan untuk mengakhirkannya. Ini pendapat Abduilah bin Al Mubarak, Asy-Syafl'i, Ahmad, dan Ishaq.

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ فِي دَارِهِ بِالْبَصْرَةِ حِينَ انْصَرَفَ مِنْ الظُّهْرِ وَدَارُهُ بِجَنْبِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ قُومُوا فَصَلُّوا الْعَصْرَ قَالَ فَقُمْنَا فَصَلَّيْنَا فَلَمَّا انْصَرَفْنَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيْ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَ أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

160. Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Isma'il bin Ja'far menceritakan kepada kami dari Al Ala bin Abdurrahman: Ia masuk ke dalam rumah Anas bin Malik di Bashrah ketika ia kembali dari shalat Zhuhur, sedangkan rumahnya di samping masjid, lalu ia berkata, "Berdirilah, dan kerjakanlah shalat Ashar." Ia berkata, "Maka kami berdiri dan mengerjakan shalat. " Ketika kami telah selesai, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, "Itu adalah shalat orang munafik, duduk menunggu matahari sehingga apabila matahari berada di antara dua tanduk setan maka ia berdiri lalu mematuk (shalat) empat kali, dan tidaklah ia berdzikir kepada Allah kecuali sedikit. " Shahih: Shahih Abu Daud (420) dan Shahih Muslim

Abu Isa berkata, "Hadits ini shahih."

9.  Mengakhiri Shalat Ashar

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ تَعْجِيلًا لِلظُّهْرِ مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ أَشَدُّ تَعْجِيلًا لِلْعَصْرِ مِنْهُ

161. Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Ismail bin Ulayah menceritakan kepada kami dari Ayub, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ummu Salamah, ia berkata, "Rasulullah SAW lebih bersegera dalam mengerjakan shalat Zhuhur daripada kalian dan kalian lebih bersegera mengerjakan shalat Ashar daripada beliau." Shahih: Al Misykah (6195) Tahqiq yang kedua

Abu Isa berkata, "Hadits ini diriwayatkan dari Ismail bin Ulayah, dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ummu Salamah, seperti sebelumnya."

وَوَجَدْتُ فِي كِتَابِي أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ

162. Aku mendapatkan didalam kitabku, "Ali bin Hujr memberitahukanku dari Ismail bin Ibrahim, dari Ibnu Juraij."

حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ الْبَصْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ وَهَذَا أَصَحُّ

163. Bisyr bin Mu'adz Al Bashri menceritakan kepada kami, ia berkata, "Ismail bin Ulayah menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij ... dengan sanad ini sepertinya. Ini lebih shahih."

10.  Waktu Shalat Maghrib

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْمَغْرِبَ إِذَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ وَتَوَارَتْ بِالْحِجَابِ

164. Qutaibah menceritakan kepada kami, Hatim bin Ismail menceritakan kepada kami dari Yazid bin Abu Ubaid, dari Salamah bin Al Akwa', ia berkata, "Rasulullah SAW mengerjakan shalat Maghrib ketika matahari telah terbenam dan tidak nampak. " Shahih: Ibnu Majah (688) dan Muttafaq 'alaih

Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Jabir, Ash-Shunabihi, Zaid bin Khalid, Anas, Rafi' bin Khadij, Abu Ayub, Ummu Habibah, Abbas bin Abdul Muththalib, dan Ibnu Abbas. " Hadits Abbas diriwayatkan dengan mauquf darinya, dan itu lebih shahih. Sedangkan Ash-Shunabihi tidak mendengar dari Nabi SAW, dia adalah teman Abu Bakar RA. Abu Isa berkata, "Hadits Salamah bin Al Akwa' hasan shahih." Itu adalah pendapat sebagian besar ulama dari sahabat Nabi SAW dan para tabiin. Mereka memilih menyegerakan shalat Maghrib dan membenci mengakhirkannya, sehingga sebagian ulama berkata, "Shalat Maghrib hanya mempunyai satu waktu." Berlandaskan hadits Nabi SAW ketika beliau shalat bersama malaikat Jibril. Itu adalah pendapat Ibnu Al Mubarak dan Asy-Syafi'i.

02 - Sep 06, 2018 11:51:32 PM

03 - Sep 06, 2018 11:50:46 PM

04 - Sep 06, 2018 11:49:55 PM

05 - Sep 06, 2018 11:49:6 PM

06 - Sep 06, 2018 11:48:12 PM

07 - Sep 06, 2018 11:47:10 PM

08 - Sep 06, 2018 11:46:16 PM

09 - Sep 06, 2018 11:45:22 PM