Tips Dalam Mengevaluasi Kinerja

Tanggal postingan: Sep 04, 2011 12:34:3 PM

4 Tips Dalam Mengevaluasi Kinerja Karyawan (Bagian 2)

07 Juni 2011 | Dibaca : 1106 kali | 1 Komentar | Kategori: Sumber Daya ManusiaKepemimpinan

Dalam artikel yang lalu, kita telah membahas dua dari empat tips dalam mengevaluasi kinerja karyawan. Berikut ini adalah kedua tips lanjutannya.

1. Menciptakan komunikasi dua arah.

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan banyak pimpinan adalah tidak meminta pendapat karyawan terhadap hasil penilaian. Padahal, meminta opini dari karyawan terhadap evaluasi kinerja mereka akan membuahkan hasil yang positif, dan secara tidak langsung meningkatkan probabilitas diterimanya hasil penilaian oleh karyawan sendiri. Dengan menciptakan komunikasi dua arah, pimpinan pun bisa mengurangi ketidakadilan yang sering dirasakan oleh karyawan.

2. Menciptakan budaya yang kolaboratif terhadap saran dan kritik.

Apabila ketiga tips di atas lebih terkonsentrasi pada pemimpin, maka tips yang terakhir ini untuk mengatasi keengganan karyawan dalam menerima masukan. Dengan demikian, budaya yang terbuka dalam menerima saran dan kritik akan sangat membantu pimpinan agar evaluasi mereka diterima oleh karyawan. Evaluasi dan masukan dari pimpinan akan sia-sia apabila karyawan tidak menghiraukan dan mencoba untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya keterbukaan terhadap masukan adalah terciptanya komitmen, kepercayaan, dan pengertian antara pemimpin dan karyawan terhadap standard kinerja perusahaan. Hal ini juga mendorong adanya masukan dan kritik yang berkesinambungan, sehingga karyawan mengerti harapan pemimpin dan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja mereka. Dengan adanya budaya yang terbuka akan kritik dan saran, karyawan pun akan merasa terbiasa dan tidak takut dalam menerima masukan dari pemimpinnya, terutama apabila evaluasi yang disampaikan cenderung negatif, yang terkadang malah bisa berimplikasi sebaliknya (contoh: karyawan menjadi tidak semangat bekerja dan rendah diri).

Meski demikian, keempat tips di atas rasanya akan sulit dilakukan apabila pemimpin tidak memiliki "relevant skill” (yaitu kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh seseorang dalam suatu bidang untuk membantunya dalam menjalankan tugas di bidang tersebut, ed.) dan kesadaran akan pentingnya evaluasi kinerja dalam meningkatkan mutu kinerja karyawan. Contohnya, untuk menciptakan komunikasi dua arah, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan berinteraksi (interpersonal communication skill). Di sisi lain, perusahaan juga berperan penting dalam menciptakan budaya yang mendukung keterbukaan terhadap kiritik dan saran yang membangun.

Referensi:

Cederblom, D. (1982). The Performance Appraisal Interview: A Review, Implications, and Suggestions. The Academy of Management Review, 7(2), 219-227.

London, M., & Smither, J. W. (2002). Feedback Orientation, Feedback Culture, and The longitudinal Performance Management Process. Human Resource Management Review, 12, 81–100.

http://www.whitestag.org/skills/index.html (diunduh pada 3 Juni 2011 pukul 09.00).

Artikel www.PengusahaMuslim.com