Bab VIII

BAB VIII

KEWAJIBAN ANAK KEPADA ORANG TUANYA

 

Orang tua adalah orang yang melahirkan kita, menyusui kita, membersihkan kita, memandikan kita, menceboki kita, membersihkan kotoran kita, mencuci pakaian kita, menggendong kita, merawat kita, menjaga kita, menyuapi kita, mengajari kita minum, makan, berbicara, menulis dan membaca, mengajari kita semua yang ada didunia ini, sehingga kita bisa menangis, tertawa, merangkak, berjalan dan beraktifitas apa saja.

 

Kita bisa bersekolah,bisa bekerja, bisa mendapatkan uang, semua itu adalah berkat didikan orang tua kita yang tidak kenal lelah. Orang tua kita bekerja membanting tulang, agar kita bisa makan, bersekolah dan mandiri. Mereka bekerja membanting tulang agar anak-anaknya berpakaian bersih dan rapi. Mereka bekerja membanting tulang agar bisa memasak makanan bergizi agar kita bisa tumbuh besar,sehat dan cerdas. Semua dikerjakan oleh mereka tanpa mengenal lelah. Mencuci,menyapu,mengepel,memasak adalah pekerjaan rutin mereka bahkan disaat-saat kita masih terlelap tidur. Betapa luar biasanya orang tua kita !

 

Lalu apa yang selama ini kita lakukan untuk mereka??? Kita hanya bermain ,tidak mau membantu kalau tidak disuruh.

Kalaupun disuruh,kita membantu dengan terpaksa,uring-uringan dan malas-malasan ! Masih kurangkah pengorbanan orang tua kepada kita ???

 

Lalu bagaimanakah sikap anak sholih dan sholihah terhadap orang tua ?

Marilah kita simak dalil-dalil di bawah ini:  “Dan hendaklah kalian berbuat baik pada kedua orang tuamu. Jika salah seorang atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu ,maka jangan sekali-sekali kamu berkata pada mereka:”ah “.dan jangan membentak mereka dan berkatalah dengan ucapan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih sayang , dan berkatalah: “Ya Alloh, sayangilah mereka keduanya sebagaimana mereka telah mendidik aku sejak kecil”

 

Sabda Roasulallah SAW yang artinya:  “Maukah aku ceritakan tentang besar-besarnya dosa yang paling besar?” Ya Rasulallah,

Nabi berkata : Menyekutukan Allah dan berani pada orang tua”

 

Alkisah: Salah seorang pemuda terjebak dilam Goa, Kemudian dia berdoa pada Allah: “Ya Allah, selama ini saya selalu berbuat baik pada orang tua.saya terbiasa memberi minum susu lebih dahulu kepada orang tua saya sebelum pada anak dan istri saya.bahkan karena orang tua saya tertidur, maka saya menunggunya bangun, karena saya tidak tega membangunkan beliau. walaupun anak-anak saya menangis minta susu, tidak saya perdulikan sampai orang tua saya bangun dan saya beri minum susu, barulah anak-anak boleh meminum susu.maka karena saya lebih memulyakan orang tua dari pada anak dan istri, maka tolong bukakan lah batu besar yang menutupi goa ini” Ajaib ! Doa Rojul tadi langsung dikabulkan Allah. Batu besar tersebut langsung bergeser ! Itulah contoh cerita di Alquran yang menunjukkan bahwa Allah sangat senang pada hambanya yang berbuat baik pada kedua orang tua nya.

 

Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

 

1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orang tua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.

 

Cinta kasih terhadap orang tua dan anak muncul secara alami. Karena pada saat ibu mengandung selama 9 bulan menjaga dan merawat anaknya dalam kandungan. Sang ayah pun dengan sabar menunggu dan memberi motivasi agar semua baik-baik saja. Ibu memberikan asupan gizi pada saat kita berada dalam kandungan, memberikan perlindungan dan cinta kasih, tanpa pamrih. Begitu pula setelah kita dilahirkan, kedua orang tua kita berusaha merawat, membesarkan, bekerja demi menghidupi sang anak dan mendidik anaknya dengan baik agar sang anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, dan berharap kelak menjadi seorang anak yang bisa membanggakan, sukses dunia maupun akhirat, dan  seorang anak yang membahagiakan kedua orang tuanya.

 

Terkadang pada saat beliau marah itu hanya demi kebaikkan kita yang mereka anggap itu adalah salah dan tujuannya adalah untuk kita dapat belajar dari kesalahan yang telah kita lakukan sebelumnya. Tetapi biasanya sang anak malah akan marah atau kesal dengan apa yang orang tua nasihati kepada kita. Menurut ajaran agama islam seorang anak tidak boleh berkata atau intonasinya lebih tinggi dari apa yang orang tua kita bicarakan. Hal seperti ini jangan lah ditiru oleh seorang anak, sebaiknya kita bersikap dan berbicara lebih lembut dan santun kepada orang tua kita.

 

Jika terjadi perbedaan pendapat hendaknya tidak saling memaksakan kehendaknya masing-masing, tapi harus dicari solusinya bersama-sama sehingga terwujud keluarga yang harmonis tanpa ada pertengkaran bahkan perpecahan keluarga. Sehingga cinta tak membuat seseorang merasa menderita karena ingin selalu memberikan  yang terbaik tapi akhirnya malah membawa derita baginya. 

 

Orang tua mana yang tidak bangga melihat anaknya sukses, dengan melihat anaknya yang sukses orang tua merasa puas dengan kerja keras yang beliau lakukan untuk kita. Oleh karena itu sebagai seorang anak, untuk membalas budi yang telah di berikan orang tua kepada kita hanyalah dengan memberikan do’a pada saat kita sholat agar mereka diberi perlindungan dunia maupun akhirat oleh-Nya.

 

Kesuksesan yang diraih oleh seorang anak tidak akan berhasil tanpa adanya peran dan lantunan doa dari kedua orang tua kita. Dan kesuksesan yang kita dapat tidak akan berguna tanpa adanya akhlak yang baik dalam diri seorang anak terutama kepada orang tuanya. Sehingga akhlak yang baik yang dimiliki oleh seorang anak merupakan kebahagiaan utama yang dirasakan oleh orang tua.

 

Salah satu wujud atau ungkapan cinta seorang anak kepada orang tua adalah pada saat kita mencium tangan pada saat bepergian, seseorang yang terbiasa dengan hal ini mempunyai sikap patuh kepada orang tuanya. Karena pada saat mencium tangan orang tua sebelum bepergian berarti dia meminta izin atau restu kepada orang tua. Ini merupakan sikap bertanggung jawab seorang anak, lebih tepatnya sikap patuh kepada orang tua. Orang tua pun tidak cemas dengan anak-anak mereka yang sedang berada di sekolah, sedang jalan-jalan bersama teman ataupun sedang merantau karena mereka(orang tua) yakin anaknya selalu minta restu sebelum bepergian. Adapula seorang anak yang ingin menjadi berarti dihadapan orang tuanya dengan beberapa usaha yang bisa ia lakukan. Diantaranya, membantu orang tua, berusaha berprestasi dan menjadi orang sukses. Tak diragukan lagi, ketika salah satu dari orang tua kita ada yang sakit, seorang anak sewajarnya berusaha untuk merawat orang tuanya. Semua itu merupakan usaha untuk membahagiakan orang tua dalam rangka wujud cintanya kepada kedua orang tua kita.  

 

Perwujudan cinta ini tidak boleh bertentangan dengan ajaran yang terdapat di Al Qur’an dan Sunnah. Cinta yang berlebihan justru tidak akan melahirkan kebahagiaan dan kesempurnaan tujuan yang hendak dicapai. Wujud kecintaan seseorang ini bisa ditunjukkan dengan tingkah lakunya atau akhlaknya. Allah SWT sendiri telah mengutus Rasulullah SAW untuk menyempurnakan akhlak dan sebagai teladan yang baik bagi seluruh umat manusia terutama umat Islam. Dengan begitu, tiap perilaku yang hendak dilakukan sepatutnya bercermin pada al Qur’an dan Sunnah melalui Rasulullah SAW yang memang diutus untuk menyempurnakan akhlak.

 

Memiliki anak-anak yang cerdas adalah harapan dan impian tiap orang tua terutama ibu yang melahirkan anaknya. Anak yang cerdas dengan investasi yang memadai merupakan pilihan dan keinginan yang bijak dan rasional yang memerlukan persiapan-persiapan yang panjang. Berbuat baik, santunlah kepada kedua orang tua kita, karena ibu ialah seseorang yang membangun surga bagi anak-anaknya di masa depan. Ibu adalah lingkungan pertama seorang anak mengenal ilmu pengetahuan, ibulah yang pertama kali mengajarkan anaknya, membentuk kepribadiannya, kecerdasannya, dan membentuk mentalitas anaknya.

 

 

2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

 

3. Menjadi Anak yang Baik.

Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

4. Rajin Belajar Menimba Ilmu.

Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

 

5. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.

 

6. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali.

Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan membantu orangtua.

 

7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali

Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah agama, dan lain sebagainya.

 

8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan

Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa. Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.

 

9. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali

Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.

 

10. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia

Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.

 

11. Menjaga Kehormatan Orang tua.

Dari Abdullah bin Amru bin Ash ra, ia berkata : Rosulullah saw bersabda : Diantara dosa-dosa besar, yaitu memaki kedua orang tua. Para sahabat bertanya : Wahai Rosulullah, bagaimana seseorang dapat memaki kedua orang tuanya ? Rosulullah saw menjawab : Dia memaki bapak orang lain, lalu orang lain itu memaki bapaknya. Dia memaki ibu orang lain, lalu orang lain itu memaki ibunya.  (HR. Bukhori, Muslim)

 

Keutamaan Berbuat baik kepada Orangtua:

 

1.         Akan diberikan ganjaran yang besar karena termasuk amal yang utama Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasul ditanya tentang amal-amal yang paling utama. Kemudian Rasul Shalallahu’alaihissalam menjawab secara berurutan: Sholat pada waktunya, Berbuat baik kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah.

2.         Akan mendapatkan ridho Allah dan menjauhi murka Allah Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)

3.         Akan diberikan kemudahan dalam setiap kesulitan Seseorang dari tiga orang yang pernah terkurung di dalam sebuah gua bertawassul kepada Allah dengan amalannnya yaitu hanya karena kebiasaannya mengantarkan susu kepada orangtuanya kemudian bisa menggeser pintu gua,

4.         Akan menambah datangnya rezeki dan dipanjangkan umur Rasul bersabda yang intinya jika diberikan rezeki yang lebih maka sambunglah silaturrahim, dalam hadits yang lain: Apabila seorang meninggalkan do'a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)

5.         Akan dimasukkan ke dalam surga Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah) Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)