Selamat datang di Ruang SKI MA ARIFAH
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi faktor penyebab kemunduran Islam .
2. Peserta didik mampu menghubungkan kemunduran umat Islam dengan penjajahan Barat
atas Dunia Islam.
3. Peserta didik mampu memberikan argument munculnya gerakan tajdid.
4. Peserta didik mampu menyusun hikmah dari munculnya gerakan tajdid.
Penjajahan Bangsa Barat Atas Dunia Islam
Kebangkitan bangsa Barat bemula dari semangat keilmuan yang begitu tinggi,
telah membawa bangsa Barat pada penemuan-penemuan baru dan banyak melakukan
penjelajahan samudera, serta revolusi industri hingga berakibat pada imperialisme
terhadap bangsa-bangsa Islam pada khususnya.
Perjalanan bangsa Barat ke Timur Tengah dimulai ketika Daulah Usmani
mengalami kemunduran sementara bangsa-bangsa Barat mulai mengalami kemajuan di
segala bidang, seperti perdagangan, ekonomi, industri perang dan teknologi militer.
Meskipun demikian, nama besar Turki Usmani masih disegani oleh Eropa sehingga
mereka tidak melakukan penyerangan ke wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan Islam.
Namun, kekalahan besar Kerajaan Usmani dalam menghadapi serangan bangsa Eropa di
Wina tahun 1683 M membangkitkan kesadaran bangsa Barat bahwa Turki Usmani telah
melakukan perubahan-perubahan
Ekspedisi Inggris, Portugis, Belanda, dan Spanyol dari abad ke 15 sampai 19 M
di kawasan perdagangan internasional Malaka, Gujarat, dan lainnya, telah membuka mata mereka terhadap bangsa-bangsa Islam.
Misi politik untuk menguasai negara-negara Islam digalakkan dengan devide et
impera (politik pecah belah), yaitu penjajah dengan segala cara menciptakan pemisah
antara kaum bangsawan dan rakyat kecil. Demikian halnya antara satu penguasa dan
penguasa negara Islam yang lain.
Setelah bangsa Barat menguasai ekonomi dan politik negara-negara Islam,
terdapat pula negara Barat yang menjajah dunia Islam dengan melakukan penyebaran
agama Kristen melalui missionaris atau zending.
Bangsa Barat yang memiliki ketiga motivasi ini adalah Spanyol dan Portugis. Hal
terebut tercermin pada semboyan mereka, yaitu Gold (semangat untuk mencari
keuntungan), Glory (Semangat untuk mencapai kejayaan dalam bidang kekuasaan), dan
Gospel (semangat untuk menyebarkan agama Kristen di negara Islam yang dijajah).
Imperialisme bangsa Barat telah berdampak luas kepada hampir seluruh negaranegara
muslim. Negara-negara Islam yang pertama kali dikuasai oleh Barat adalah
negara-negara Islam di Asia Tenggara dan di Anak Benua India. Sedangkan negaranegara
Islam di Timur Tengah, yang masih berada di bawah kekuasaan kerajaan
Usmani, baru berhasil ditaklukkan pada masa berikutnya.
Dengan persenjataan yang lebih modern, bangsa Eropa mampu menguasai
daerah-daerah kekuasaan Islam. Bangsa-bangsa Eropa menjajah satu demi satu negara
Islam.
Perancis menduduki Aljazair pada tahun 1830, dan merebut Aden dari Inggris
pada tahun 1839. Tunisia ditaklukkan Perancis pada tahun 1881, Mesir dijajah oleh
Inggris (1882 M), Sudan dijajah oleh Inggris pada tahun 1889, Maroko dijajah oleh
Perancis tahun 1911 M, Libya dijajah oleh Italia tahun 1911 M. Sementara itu, wilayah
Islam di Asia Tengah juga tak luput dari penjajahan Barat.
Wilayah Jazirah Arab juga tidak luput dari sasaran penjajahan. Suriah dan
Lebanon juga pernah dikuasai oleh Perancis (1918 M), Palestina dan Yordania juga
pernah dikuasai oleh Inggris. Di belahan belahan bumi lainnya, Rusia menjajah wilayah
Islam di Asia Tengah, seperti Kaukasia (1834-1859), Samarkand dan Bukhara (1866-
1872), dan Uzbekistan (1873-1887). Hal tersebut merupakan imbas dari Perjanjian San
Stefano dan perjanjian Berlin antara Rusia dan Turki Usmani.
Demikianlah, Islam mengalami krisis berkepanjangan, ditambah rongrongan
bangsa-bangsa kapitalis yang merusak seluruh tatanan politik, ekonomi, sosial dan
budaya hingga moralitas bangsa-bangsa Islam. Hal ini tentunya berdampak terhadap
kebudayaan dan perabadan bangsa-bangsa Islam yang telah dibangun dengan susah payah penuh perjuangan. Dinamika keislaman menjadi mati suri di bawah pengaruh
imperialisme bangsa Barat