Selamat datang di Ruang SKI MA ARIFAH
PERADABAN ISLAM DAULAH UMAYYAH
DI ANDALUSIA
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menganalisis proses lahirnya Daulah Umayyah di Andalusia
2. Peserta didik dapat menyelidiki perkembangan peradaban dan Ilmu Pengetahuan Daulah
Umayyah di Andalusia
3. Peserta didik dapat menganalisis sebab-sebab keruntuhan Daulah Umayyah di Andalusia
A. Sejarah Lahirnya Daulah Umayyah di Andalusia
Masuknya Islam ke Andalusia menjadi angin segar bagi perkembangan Islam
sekaligus menjadi awal masuknya Islam ke beberapa wilayah lainnya seperti Cordoba,
Granada dan Toledo, ibukota pemerintahan Spanyol. Penaklukkan Andalusia ini terjadi
pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) yang
merupakan khalifah ke enam Daulah Umayyah di Damaskus. Jatuhnya Andalusia dan
beberapa kota penting di negeri itu, membuka jalan baru bagi upaya umat Islam untuk
menyebarkan Islam ke seluruh Eropa. Secara singkat dapat dijabarkan proses lahirnya
Daulah Umayyah di Andalusia sebagai berikut :
1. Penaklukan Andalusia
Sebelum Islam masuk ke Andalusia, Islam sudah telebih dahulu berkembang di
Afrika Utara. Afrika Utara dijadikan sebagai salah satu provinsi dari Daulah
Umayyah di Damaskus. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada masa
Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M). pada perkembangan selanjutnya
ditunjuklah Musa bin Nusair sebagai gubernur di Afrika Utara. Sebelum dikuasai
Islam, kawasan Afrika Utara telah menjadi basis kekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu
kerajaan Gothic.
Setelah kawasan Afrika Utara benar-benar dapat dikuasai Islam dan menyatakan
kesetiaannya terhadap pemerintahan Musa bin Nusair, umat Islam mulai memusatkan
perhatiannya untuk menaklukan Andalusia. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi
batu loncatan bagi pasukan muslim untuk menaklukan Andalusia.
Proses penaklukan Andalusia melalui tahapan yang sangat panjang. Musa bin
Nusair sebagai Gubernur Afrika Utara mengutus Tharif bin Malik untuk menyelidiki
keadaan Andalusia saat itu. Tharif membawa pasukan perang dan 500 pasukan
berkuda dan melintasi selat yang terletak diantara Maroko dan Benua Eropa. Dalam
ekspedisi ini Tharif dibantu oleh Raja Julian dengan menaiki empat buah kapal milik
Raja Julian, dan sukses tanpa perlawanan yang berarti.
Melihat keberhasilan Tharif bin Malik dan pasukannya, maka Musa Bin Nusair
kembali melakukan ekspedisi ke Spanyol dengan membawa pasukan dalam jumlah yang lebih besar, yaitu 7000 ribu pasukan di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Pasukan Thariq bin Ziyad sebagian besar terdiri dari suku Bar-bar yang didukung oleh
Musa bin Nusair dan orang-orang Arab yang dikirim oleh Khalifah Walid bin Abdul
Malik.
Thariq bin Ziyad membawa pasukannya menyebrangi selat yang kemudian
terkenal dengan selat Gibraltar (Jabal Thariq). Thariq berhasil dengan gemilang dan
berturut-turut berhasil menaklukan berbagai wilayah penting di Eropa seperti
Cordoba, Granada dan Toledo (ibukota kerajaan Gothic saat itu).
Dengan ditaklukkannya Andalusia, maka periode pertama Pemerintahan Daulah
Umayyah Andalusia dimulai, dengan pusat pemerintahan di Damaskus. Periode
pertama ini Andalusia berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh
Khalifah Daulah Umayyah yang masih berpusat di Damaskus.
Pada periode pertama ini, situsai politik dan perekonomian belum tertata dengan
baik. Sering terjadi konflik internal yang mengakibatkan melambatnya kemajuan di
segala bidang. Konflik internal yang terjadi disebabkan antara lain oleh perbedaan
etnis dan golongan juga terdapat perbedaan pandangan antara khalifah yang berpusat
di Damaskus dengan Gubernur Afrika Utara. Periode pertama ini, Islam di Andalusia
belum memasuki kegiatan pembangunan dalam bidang peradaban dan kebudayaan.
Peran Abdurrahman I
Keruntuhan Daulah Umayyah di Damaskus dan digantikan oleh Daulah
Abbasiyah di Baghdad, menyisakan satu orang keturunan dari Daulah Umayyah yaitu
Abdurrahman I yang bergelar ad-Dakhil. Abdurrahman ad-Dakhil berhasil lolos dari
kejaran tentara Bani Abbasiyah yang berhasil menaklukkan Daulah Umayyah di
Damaskus.
Islam mulai babak baru dengan datangnya Abdurrahman ad-Dakhil ke Andalusia.
Abdurrahman mengambil kekuasaan di Andalusia pada masa Gubernur Yusuf al-Fihr.
Ia kemudian memproklamirkan berdirinya Daulah Umayyah di Andalusia sebagai
kelanjutan dari Daulah Umayyah di Damaskus. Oleh ahli sejarah periode ini disebut
dengan periode kedua pemerintahan Daulah Umayyah, periode kedua ini terjadi
antara tahun 755-912 M.
Pada periode ini umat Islam dibawah kekuasaan para Amir dan mulai
memperoleh kemajuan, baik dalam bidang politik maupun peradaban. Amir pertama
pada periode kedua ini adalah Abdurrahman ad-Dakhil. Ia berhasil membawa
kegemilangan Islam dan sukses mendirikan masjid Cordoba dan sekolah-sekolah di