Short works: 1947-58

from Kratz, E. Ulrich, Bibliografi karya sastra Indonesia - A bibliography of Indonesian literatures in journals, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1989: 534-535

Prose:

Karena korek api. Minggoe Merdeka, 6.1, (1947): 6.

Kemana?? Pantja Raja, 5.2, (47): 141-2.

Si Pandir. Pantja Raja, 11-12.2, (47): 405-7.

Kawanku sesel. Mimbar Indonesia, 40.3, (49): 17-19.

Kemelut. Mimbar Indonesia, 14.3, (49): 17-8, 22.

Lemari antik. Mimbar Indonesia, 43-44.3, (49): 18-9.

Masa. Mimbar Indonesia, 39.3, (49): 17-20.

Anak haram. Daya, 5-6.2, (50): 98-101.

Antara laut dan keringat. Siasat, 164, 165.4, (50): 8; 6.

Blora. Indonesia, 1.2, (50): 53-64.

Bukan pasar malam. Indonesia, 6.1, (50): 23-55.

Cahaya telah padam. Siasat, 179-180.4, (50): 18-9.

Demam. Mimbar Indonesia, 32.4, (50): 26-29.

Dia yang menyerah. Poedjangga Baroe, 11-12.11, (50): 245-286.

Fajar merah. Gema Suasana, 1.3, (50): 81-96.

Hadiah kawin. Spektra, 42.1; 1.2, 3.2, (50): 27-31; 27-30; 27-30.

Hidup yang tak diharapkan. Siasat, 188 sd 193.4, (50): passim.

Inem. Mimbar Indonesia, 15.4, (50): 19-20.

Jongos + babu. Mimbar Indonesia, 2, 3.4, (50): 17-8; 17-8.

Keluarga yang ajaib. Gema Suasana, 5.3, (50): 440-8.

Kenang-kenangan pada kawan. Mimbar Indonesia, 9.4, (50): 20-1.

Lemari buku. Mimbar Indonesia, 48.4, (50): 20-1.

Mencari anak hilang. Daya, 2.2, (50): 42-4, 48.

Pelarian yang tak dicari. Mutiara, 16.2, (50): 10-1, 14-9.

Sebuah surat. Spektra, 14.2, (50): 25-30.

Berita dari Kebayoran. Mimbar Indonesia, 11.5, (51): 20-1, 26.

Idulfitri mendapat ilham. Indonesia, 6.2, (51): 17-29.

Kemudian lahirlah dia. Mimbar Indonesia, 8, 9.5, (51): 20-2; 20-2.

Yang sudah hilang. Zenith, 2.1, (51): 112-128.

Kampungku. Mimbar Indonesia, 30.6, (52): 20-1, 24, 26.

Sepku. Waktu, 5.6, (52): 7-8.

Kapal gersang. Zenith, 9.3, (53): 550-6.

Keguguran calon dramawan. Zenith, 11.3, (53): 659-71.

Tentang emansipasi buaya. Zenith, 12.3, (53): 722-30.

Kalil, si opas kantor. Kisah, 3.2, (54): 85-90.

Korupsi. Indonesia, 4.5, (54): 165-245.

Perjalanan. Mimbar Indonesia, 13.8, (54): 20-3.

Suatu pojok di suatu dunia. Prosa, 1.1, (55): 5-7.

Arya Damar. Star Weekly, 551.11, (56): 18-9.

Biangkeladi. Roman, 6.3, (56): 16-8.

Darah Pajajaran. Star Weekly, 546.11, (56): 26-7.

Djaka Tarub. Star Weekly, 562.11, (56): 15-6.

Gambir. Aneka, 3,4,5.7, (56): 12-3; 12-3, 20; 12-3, 19.

Jalan yang amat panjang. Kisah, 7-8.4, (56): 13-5.

Kecapi. Kisah, 2.4, (56): 4-5.

Kesempatan yang kesekian. Zaman baru, 5, (56): 13-8.

Ki Ageng Pengging. Star Weekly, 570.11, (56): 26-7.

Lembaga. Roman, 5.3, (56): 7-8.

Makhluk di belakang rumah. Kontjo, 5.2, (56): 20-1, 33.

Mbah Ronggo dan setan-setannya. Star Weekly, 541.11, (56): 26-8.

Nyonya dokter hewan Suharko. Roman, 9.3, (56): 4-6.

Pelukis Purbangkara. Star Weekly, 549.11, (56): 26-7.

Raden Patah dan Raden Husen. Star Weekly, 555, 556.11, (56): 38-41; 25-7.

Sekali di bulan purnama. Roman, 7.3, (56): 12-4.

Suatu kerajaan yang runtuh karena rajukan permaisuri. Star Weekly, 544.11, (56): 26-7, 35.

Sunyi-senyap di siang hidup. Indonesia, 6.7, (56): 255-268.

Tanpa kemudian. Roman, 3.3, (56): 6-7, 11.

Kasimun yang seorang. Roman, 8.4, (57): 8-10.

Keluarga Mbah Lono Jangkung. Roman, 12.4, (57): 22-6, 42.

Shamrock Hotel 315. Roman, 10.4, (57): 5-6.

Yang cantik dan yang sakit. Pantjawarna, 120.9, (57): 16-7.

Dia yang tidak muncul. Star Weekly, 659.13, (58): 7-9.

Yang pesta dan yang tewas. Zaman Baru, 21-22, (58): 6.

Poetry:

Antara kita. Siasat, 103.2, (49): 9.

Anak tumpah darah. Indonesia, 12.2, (51): 20.

Kutukan diri. Indonesia, 12.2, (51): 19-20.