Tata kelola TI Muncul karena adanya banyak kejahatan, khususnya di bagian keuangan (laporan keuangan)
Pemicu tata kelola TI
Ada beberapa kondisi yang memicu kebutuhan tata kelola TI :
Meningkatnya tekanan untuk memanfaatkan TI di dalam strategi bisnis
Tumbuhnya lingkungan TI yang komplek
Adanya kesenjangan komunikasi antara bisnis dan manajer TI
Menurut Webe (2002) ada beberapa alasan yang menyebabkan perlunya tata kelola dalam sebuah perusahaan yaitu :
Kerugian akibat kehilangan data.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dibuat pihak manajemen bisa terbantu dengan adanya bantuan sistem TI.
Risiko kebocoran data.
Penyalahgunaan komputer.
Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
Tingginya nilai investasi TI.
Terdapat 5 komponen tata kelola TI yang efektif :
Strategic aligment
strategi TI harus selaras dengan tujuan perusahaan sehingga hal ini bisa membantu perusahaan dengan IT yang bagus.
Value Delivery
Mendapatkan hasil/ output dengan nilai yang tinggi
Risk Management
Sebuah organisasi juga harus melakukan memanajemen risiko supaya perusahaan tidak terkejut ketika mendapatkan sebuah masalah, dan sudah siap dengan antisipasinya.
Resource Management
Salah satu prinsip tata kelola TI adalah IT Resource Management dimana kita memanajemen sumberdaya IT yang ada supaya menjadi optimal
Performance Measurement
Prinsip tata kelola IT yang terakhir adalah hasil kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan karena hal itu merupakan sebuah target
Meeting Stakeholder Needs
COBIT 5 memiliki beragam proses dan enabler yang dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui implementasi TI. Setiap prioritas dalam sistem tata kelola dibuat dengan mempertimbangkan perspektif semua pemangku kepentingan, termasuk manfaat, biaya, dan risiko.
Covering the Enterprise End-to-end
Sistem COBIT 5 mampu diintegrasikan dengan semua sistem perencanaan sumber daya perusahaan. COBIT 5 mencakup semua layanan TI internal dan eksternal serta layanan bisnis lainnya dengan juga mempertimbangkan para stakeholder .
Applying a Single Integrated Framework
COBIT 5, yang berfokus pada tata kelola dan manajemen TI untuk bisnis yang sedang berkembang, dapat digunakan sebagai elemen dasar dan integrator dalam kerangka tata kelola perusahaan . Melalui panduan yang disediakan, COBIT 5 juga mampu menyampaikan berbagai pemahaman tentang kerangka kerja ISACA lainnya.
4. Enabling a Holistic Approach
Dengan bantuan beberapa komponen yang saling berhubungan, COBIT 5 dapat mendefinisikan enabler yang menghambat penerapan tata kelola dan manajemen perusahaan TI. Setiap enabler menyadari bagaimana yang lain mempengaruhi mereka, sehingga sangat berhati-hati saat menentukan apakah implementasi COBIT 5 akan berhasil.
5. Separating Governance From Management
COBIT 5 dapat digunakan untuk meningkatkan tata kelola dan manajemen melalui struktur dan tujuan organisasi yang berbeda. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh tata kelola organisasi, manajemen membahas pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan berbagai tindakan.
source referensi : https://sis.binus.ac.id/2021/03/19/5-prinsip-cobit-5/
Andira Yulianengtias - 5026211038