Selamat datang di Ruang Belajar Ekonomi MA ARIFAH
PPT
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Pada bab sebelumnya, kalian sudah mempelajari materi teori uang, indeks harga, dan inflasi. Inflasi memiliki hubungan erat dengan kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal, sebab pada dasarnya inflasi bisa diatasi dengan dua kebijakan tersebut. Dua kebijakan ini termasuk kedalam ranah kebijakan ekonomi makro.
Ekonomi makro merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan ekonomi secara agregat/keseluruhan. Adapun tujuan akhir atau prestasi makro ekonomi yang ingin dicapai dari penerapan dua kebijakan ini yaitu:
1. Tingkat inflasi yang terkendali
2. Kesempatan kerja yang tinggi
3. Nilai ekspor yang berimbang dengan nilai impor
4. Nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing berada pada kondisi yang stabil
5. Tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan terus mengalami peningkatan
Terdapat dua jenis kebijakan makro ekonomi pemerintah, yaitu:
1. Kebijakan moneter Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah melalui otoritas moneter (bank sentral) untuk memengaruhi perekonomian secara makro dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar, tingkat bunga dan kredit.
2. Kebijakan fiskal Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk memengaruhi perekonomian secara makro melalui sistem perpajakan dan belanja negara yang meliputi pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembayaran transfer.
Uang memiliki peranan yang sangat penting di dalam suatu perekonomian. Tidak ada kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan uang. Apakah uang yang kalian gunakan di dalam transaksi kehidupan sehari-hari akan memengaruhi jumlah peredaran uang di masyarakat? Jawabannya tentu saja iya. Mengapa jumlah uang yang beredar harus diatur? Lalu apa dampaknya apabila jumlah peredaran uang tidak diatur?
Apabila jumlah peredaran uang tidak diatur atau dikendalikan, hal ini akan memberikan pengaruh buruk terhadap perekonomian. Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong kenaikan harga dan dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Sebaliknya jika peningkatan jumlah uang beredar sangat rendah, kelesuan kegiatan ekonomi akan terjadi sehingga akan berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat. Kondisi tersebut yang melatarbelakangi otoritas moneter, dalam hal ini Bank Indonesia selaku bank sentral berperan untuk mengambil kebijakan pengendalian jumlah uang beredar dalam perekonomian yang dikenal dengan istilah kebijakan moneter.
Mengapa wewenang dalam mengatur peredaran uang merupakan tugas dari Bank Indonesia? Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam rangka mencapai kestabilan rupiah tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.
Lalu apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter? Pernahkah kalian mendengar kata tersebut? Menurut Bank Indonesia, kebijakan moneter merupakan kebijakan bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter yang meliputi jumlah peredaran uang, uang primer, dan kredit moneter, serta pengendalian tingkat suku bunga untuk mencapai stabilitas ekonomi makro.
Adapun indikator stabilitas ekonomi makro yaitu:
a. Pertumbuhan ekonomi
b. Penurunan pengangguran
c. Laju inflasi rendah (kestabilan harga)
Pengertian lain dari kebijakan moneter adalah suatu kebijakan ekonomi yang menjadi bagian integral dari kebijakan ekonomi makro yang bertujuan menjaga keseimbangan kegiatan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Kebijakan moneter di setiap negara dikendalikan oleh otoritas moneter,dalam hal ini adalah bank sentral. Dalam konteks Indonesia, kebijakan moneter dikendalikan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral Negara Republik Indonesia.
Pengertian Kebijakan Moneter
Menurut Nopirin adalah kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit yangpada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat (Nopirin, 1992:45.Menurut Iswardon adalah kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan,dan keseimbangan neraca pembayaran (Iswardono, 1997 : 126).
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja,kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah sebagai berikut:
a. Menjaga stabilitas ekonomi
Jalannya roda perekonomian akan terganggu jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang beredar. Hal ini karena bisa mengakibatkan terjadinya inflasi atau deflasi. Untuk itu kebijakan moneter sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi yang selalu mengupayakan jumlah uang yang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa.
b. Menjaga stabilitas harga
Tinggi rendahnya harga barang dan jasa sangat mempengaruhi jalannya perekonomian. Harga yang tinggi bisa mengakibatkan turunya permintaan. Turunnya permintaan mengakibatkan turunya produktifitas dunia usaha. Oleh karena itu pemerintah perlu menjaga kestabilan harga barang dan jasa dengan menggunakan kebijakan moneter. Jika harga terlalu tinggi pemerintah bisa mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, demikian pula sebaliknya.
c. Meningkatkan kesempatan kerja
Dengan menerapkan kebijakan moneter yaitu dengan mengatur jumlah uang beredar di masyarakat maka perekonomian akan menjadi stabil. Perekonomian yang stabil akan mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru yang pada akhirnya dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesempatan kerja.
d. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Salah satu kebijakan moneter yang dapat diambil yaitu dengan menjalankan kebijakan devaluasi atau menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Dengan devaluasi harga barang di dalam negeri menjadi lebih murah jika dibeli dengan menggunakan valuta asing, dan pada akhirnya bisa meningkatkan ekspor ke luar negeri. Meningkatnya ekspor akan mengakibatkan neraca perdagangan dan neraca pembayaran tidak mengalami defisit dan tidak menutup kemungkinan dalamposisi surplus.
Jenis Kebijakan Moneter
Terdapat dua jenis kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yaitu:
a. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan ini dikenal juga dengan kebijakan uang longgar (easy money policy). Kebijakan moneter ekspansif dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini bisa diterapkan dengan cara:
1) Menurunkan tingkat suku bunga
2) Membeli surat berharga pemerintah
3) Menurunkan cadangan wajib minimum (kebijakan cash ratio)
4) Memberlakukan kebijakan kredit longgar
b. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan ini dikenal juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). kebijakan ini bisa diterapkan ketika ekonomi suatu negara mengalami resesi dan tingkat inflasi yang tinggi dengan cara menurunkan jumlah uang beredar. Kebijakan ini bisa diterapkan dengan cara:
1) Menaikkan tingkat suku bunga
2) Menjual surat berharga pemerintah
3) Menaikan cadangan wajib minimum (kebijakan cash ratio)
4) Memberlakukan kebijakan kredit ketat
Gambar Rapat Dewan Gubernur yang dilaksanakan setiap bulannya salah satunya menyampaikan informasi tentang kebijakan moneter yang diterapkan
Sumber: twitter.com/bank_indonesia (2021)
Agar lebih memahami konsep kebijakan moneter, kerjakanlah aktivitas di bawah ini!
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP KEBIJAKAN MONETER
PETUNJUK :
1. Kerjakan lembar aktivitas ini secara mandiri!
2. Amatilah gambar di bawah ini dengan saksama!
3. Jawablah pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan bahasa kalian sendiri.
4. Sampaikan hasil pendapat kalian di depan kelas!
Ilustrasi Gambar!
Berdasarkan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
1) Apa yang bisa kalian simpulkan dari gambar-gambar tersebut?
2) Apa yang akan terjadi apabila untuk membeli satu jenis barang membutuhkan uang yang sangat banyak seperti pada gambar?
3) Bagaimana dampak dari kondisi yang tercermin dari gambar-gambar tersebut terhadap jumlah peredaran uang di masyarakat?
4) Mengapa jumlah uang beredar harus diatur?
5) Bagaimana keterkaitan antara kebijakan moneter dengan stabilitas harga?
KEGIATAN BELAJAR 2
TUJUAN DAN JENIS-JENIS KEBIJAKAN MONETER
Bacalah artikel dibwah ini dan bahas lah Bersama teman teman mu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Oktober 2019 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan 25 basis poin dari 5,25% menjadi 5,0% seiring dengan kondisi ekonomi global melambat, namun didukung ekonomi domestik yang stabil.
Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi dunia makin lambat, meskipun ketidakpastian pasar keuangan sedikit Ayo latihan mereda pascakesepakatan dagang AS dan China pada Oktober 2019. Dia memerinci, pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah dipengaruhi oleh berlanjutnya penurunan volume perdagangan akibat ketegangan hubungan dagang AS-China serta berkurangnya kegiatan produksi di banyak negara. “Perekonomian AS tumbuh melambat akibat menurunnya keyakinan pelaku ekonomi dipicu melambatnya ekspor, yang kemudian berkontribusi pada berkurangnya investasi nonresidensial dan konsumsi rumah tangga,” jelas Perry di Kantor Bank Indonesia, Kamis (24/10/2019). Dia menyatakan, perkembangan sejenis juga terjadi di perekonomian Eropa, Jepang, China, dan India. Kondisi ini kata Perry berdampak pada kembali menurunnya harga minyak dan komoditas global, yang menyebabkan tetap lemahnya tekanan inflasi. Dia menyatakan, kondisi itu membuat berbagai negara merespons perkembangan dengan melonggarkan kebijakan moneter dan memberikan stimulus fiskal.
Sementara itu, sedikit meredanya ketidakpastian pasar keuangan global mendorong aliran masuk modal ke negara berkembang. Ke depan, berbagai ketidakpastian dari ketegangan hubungan dagang AS dan China, serta risiko geopolitik lain tetap dicermati karena dapat memengaruhi upaya mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal. Baca Juga : MA Lantik Ketua dan Wakil Ketua BPK Terpilih Perry menyatakan, perekonomian dunia yang belum kondusif memengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik. Adapun pertumbuhan ekspor sedikit membaik, meskipun masih mengalami kontraksi, di tengah permintaan global dan harga komoditas global yang menurun. “Perbaikan ekspor antara lain dipengaruhi oleh beberapa produk ekspor manufaktur seperti ekspor kendaraan bermotor ke negara Asean dan ekspor emas yang tumbuh positif,” pungkasnya.
Terkait dengan Investasi, khususnya investasi nonbangunan masih belum kuat, tetapi hasil survei terkini menunjukkan akan kembali meningkat pada kuartal IV/2019 ditopang dengan kembali meningkatnya keyakinan pelaku usaha. Sementara itu, pertumbuhan investasi bangunan cukup baik didorong oleh pembangunan proyek strategis nasional. Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil didukung oleh inflasi yang rendah dan bantuan sosial pemerintah. “Kedepan, bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah diharapkan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan berada di bawah titik tengah kisaran 5,0%-5,4% pada 2019 dan meningkat menuju titik tengah kisaran 5,1%-5,5% pada 2020,” jelasnya.
Klik selengkapnya disini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20191024/9/1162964/begini-kondisi-ekonomi-global-dan-domestik-yang-jadi-pertimbangan-bi
PERTANYAAN :
1. Coba terangkan bagaimana kondisi perekonomian secara global dan domestic berdasarkan artikel ini?
2. Sebutkan beberapa sektor ekonomi Indonesia yg masih memiliki tren atau kenaikan positif?
3. Apakah tujuan kebijakan moneter cocok utk menghadapi kondisi seperti yag ada pada artikel tersebut? Bagaimana argumentasinya?
4. Berdasarkan artikel diatas jelaskan jenis kebijakan moneter yang paling efektif dalam menekan laju inflasi?
5. Menurut kalian apa peran kebijaksanaan moneter pada perekonomian Indonesia?