Selamat datang di Ruang Belajar Ekonomi MA ARIFAH
Bagaimana pemerintah menghitung pendapatan nasional?
Komponen apa saja yang dihitung dalam pendapatan nasional?
Apakah pendapatan yang diterima oleh badan usaha dihitung dalam pendapatan nasional ?
Menjabarkan konsep pendapatan perkapita
Menghitung pendapatan perkapita
Menganalisis indeks gini
Menganalisis kurva lorenz
Mengidentifikasi solusi mengatasi kesenjangan ekonomi
Menjabarkan solusi mengatasi kesenjangan ekonomi
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Pendapatan per kapita adalah ukuran pendapatan dari rata-rata jumlah penduduk yang ada di suatu daerah atau wilayah geografis. Pendapatan per kapita juga dapat menjadi tolok ukur atau evaluasi standar hidup di suatu daerah. Pendapatan per kapita untuk suatu negara dihitung dengan membagi pendapatan nasional negara tersebut dengan jumlah penduduknya.
Manfaat dari menghitung pendapatan per kapita yang paling umum adalah untuk memastikan kekayaan suatu daerah atau sebaliknya. Misalnya, pendapatan per kapita sebagai sumber data yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memberi peringkat daerah terkaya di Indonesia dan juga untuk menghitung pendapatan rata-rata masyarakat.
Pendapatan per kapita juga dapat menilai keterjangkauan harga rata-rata di daerah. Daerah dengan harga yang tinggi, biasanya memiliki pendapatan per kapita yang tinggi pula. Untuk melihat keberagaman pendapatan per kapita di Indonesia kalian dapat membuka situs BPS dan carilah berapa pendapatan per kapita di daerah tempat kalian tinggal.
Data pendapatan per kapita dapat juga dimanfaatkan oleh pengusaha untuk menentukan daerah atau wilayah yang akan dijadikan sasaran pasarnya. Jika di suatu daerah memiliki populasi dengan pendapatan per kapita yang tinggi tentunya akan menguntungkan produsen, karena hal itu menunjukkan masyarakatnya memiliki pendapatan yang tinggi. jika orang-orang memiliki banyak uang maka mereka akan lebih banyak melakukan konsumsi.
Untuk menguatkan pemahaman kalian tentang pendapatan per kapita, kerjakanlah aktivitas berikut.
KEGIATAN BELAJAR 6
MENGANALISIS PENDAPATAN PER KAPITA
PETUNJUK:
1) Kerjakanlah tugas dibawah ini secara berkelompok.
2) Diskusikan jawaban dengan kelompokmu.
3) Boleh mencari informasi di buku ajar yang tersedia atau di situs BPS.
4) Setelah selesai presentasikan diskusikan hasil pekerjaan kelompokmu dengan kelompok lain
Berdasarkan data di atas jawablah pertanyaan berikut :
Apa saja komponen dari pendapatan per kapita?
Jelaskan cara menghitung pendapatan per kapita menurut bahasa kalian sendiri!
Apa dampak dari jumlah penduduk atau populasi bagi pendapatan per kapita!
Analisis perbedaan PDB dan pendapatan per kapita dalam menentukan kesejahteraan suatu negara!
Berdasarkan data tersebut, analisis negara mana yang memiliki perekonomian yang lebih baik!
KEGIATAN BELAJAR 7
MENGHITUNG PENDAPATAN PERKAPITA
PETUNJUK :
1) Hitunglah pendapatan per kapita dari data berikut ini!
2) Dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu hitung.
3) Perhatikan rumus dibawah ini untuk menghitung pendapatan perkapita
Mari kita coba berhitung pendapatan perkapita:
Pada suatu negar dg jumlah penduduk 200jt orana dan memiliki PNB thn 2019 adalah US$
700jt berapakah pendaptan perkapita negara tersebut?
Jawab:
Diketahui : PNB = US$ 600jt, jumlah penduduk 200jt
Pendapatan perkapita = 700.000.000/200.000.000
Pendapatan perkapita = US$ 3,5
Hitunglah pendapatan perkapita berdasarkan tabel data PDB dan Populasi 10 Negera di atas!
PENDAHULUAN
Sebelum mempelajari materi badan usaha kalian dipersilahkan mengamati gambar di bawah ini :
Amati gambar di atas, apa yang bisa kalian simpulkan dari gambar tersebut? kalian akan melihat perbedaan mencolok dari kedua jenis bangunan yang ada. Kalian dapat melihat perumahan dengan bangunan tinggi yang di dekatnya terdapat perumahan yang tidak layak huni. Hal ini dapat terjadi karena adanya kesenjangan ekonomi yang ada di masyarakat.
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan ekonomi adalah kondisi tidak seimbang yang terjadi di masyarakat berdasarkan aspek ekonomi, dimana aspek ekonomi dapat terlihat dari tidak seimbangnya pendapatan masyarakat. Di satu daerah bisa terdapat kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan yang sangat tinggi, bahkan di atas rata-rata, tetapi ada juga kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan rendah di bawah rata-rata dan tinggal di daerah yang sama.
Kesenjangan ekonomi dapat terjadi karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial yang besar antara kelompok pendapatan tinggi dengan kelompok pendapatan rendah. Tentu saja ini bukan merupakan hal yang baik bagi suatu negara, sebab besarnya kesenjangan finansial antara kelompok pendapatan tinggi dengan kelompok pendapatan rendah menunjukkan masih tingginya ketimpangan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Kesenjangan ekonomi dapat memicu timbulnya kemiskinan di masyarakat. Adapun penyebab kesenjangan ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut.
Distribusi Pendapatan Nasional
Ada dua tolok ukur untuk mengetahui kemerataan pendapatan:
a. Rasio Indek Gini biasa disebut Koefisien Gini.
Koefisien gini atau indeks gini merupakan ukuran dari distribusi pendapatan. Teori koefisien gini dikembangkan oleh ahli statistik dari Italia bernama Corrado Gini pada tahun 1912. Tidak hanya mengukur distribusi pendapatan, koefisien gini juga digunakan untuk mengukur ketidaksetaraan ekonomi dan mengukur distribusi kekayaan di suatu populasi.
Nilai dari koefisien gini berkisar di angka 0 (0%) hingga 1 (100%). Jika angka koefisien gini mendekati angka nol (0) maka pendapatan terdistribusi secara merata, tetapi semakin mendekati angka satu menunjukkan pendapatan tidak terdistribusi secara merata. Koefisien gini memang digunakan sebagai alat ukur dari distribusi pendapatan, tapi tidak menjadikan sebagai ukuran mutlak pendapatan atau kekayaan negara. Sebuah negara yang memiliki pendapatan yang tinggi dengan negara yang berpendapatan rendah bisa saja memiliki nilai koefisien gini yang sama. Hal tersebut dapat terjadi apabila kedua negara tersebut distribusi pendapatannya sama. Memperkuat pemahaman kalian tentang ketimpangan pendapatan, kerjakanlah aktivitas berikut.
Kriteria ketimpangan pendapatan berdasarkan besarnya koefisien gini yaitu:
Kriteria Bank Dunia dalam menghitung persentase distribusi pendapatan, menurut Kriteria Bank Dunia yang menjadi patokan adalah 40% penduduk termiskin kriterianya sebagai berikut :
o Jika 40% penduduk termiskin menikmati < 12% pendapatan nasional maka ketimpangan tinggi.
o Jika 40% penduduk termiskin menikmati 12% - 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan sedang.
o jika 40% penduduk termiskin menikmati > 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan rendah.
b) Kurva lorenz
Kurva lorenz adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara persentase pendapatan dengan persentase penerima pendapatan selama kurun waktu tertentu, dan biasanya berbagai negara mengukurnya dalam waktu setahun. Kurva Lorenz akan disertai angka kemiringan 1 yang disimbolkan dengan garis diagonal. Semakin jauh kurva dari garis diagonal, maka distribusi pendapatan tidak merata, sebaliknya jika kurva mendekati garis diagonal maka distribusi pendapatan merata. Untuk memperluas pemahaman kalian tentang ketimpangan pendapatan kerjakanlah aktivitas berikut.
KEGIATAN BELAJAR 8
MENGANALISIS KESENJANGAN EKONOMI
PETUNJUK:
1) Kerjakanlah tugas dibawah ini secara berkelompok.
2) Diskusikan jawaban dengan kelompokmu.
3) Boleh mencari informasi di buku ajar yang tersedia atau mencari di situs BPS.
4) Setelah selesai, presentasikan diskusikan hasil pekerjaan kelompokmu dengan kelompok lain.
5) Bacalah artikel dibawah ini :
Empat Penyebab Ketimpangan di Indonesia Versi Bank Dunia
Jakarta, 08/12/2015 Kemenkeu - Di tengah upaya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga terus berusaha mengurangi ketimpangan sosial. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), misalnya, pemerintah menetapkan sasaran untuk menurunkan tingkat koefisien Gini (Gini ratio) dari 41 menjadi 36 pada tahun 2019 mendatang.
Agar berhasil mencapai sasaran tersebut, Indonesia, menurut Bank Dunia, perlu mengatasi empat penyebab utama ketimpangan. Dalam keterangan resminya pada Selasa (8/12), Bank Dunia merinci keempat penyebab utama ketimpangan tersebut.
Pertama, ketimpangan peluang, yang tercermin pada nasib anakanak dari keluarga miskin, yang terpengaruh oleh tempat mereka dilahirkan atau pendidikan orang tua mereka. Menurut Bank Dunia, awal yang tidak adil dapat menentukan kurangnya peluang bagi mereka selanjutnya.
Kedua, ketimpangan pasar tenaga kerja, dimana pekerja dengan keterampilan tinggi menerima gaji yang lebih besar, dan tenaga kerja lainnya hampir tidak memiliki peluang untuk mengembangkan keterampilan mereka. Hal ini mengakibatkan mereka terperangkap dalam pekerjaan informal dengan produktivitas rendah dan pemasukan yang kecil. Ketiga, konsentrasi kekayaan, di mana kaum elit memiliki aset keuangan seperti properti atau saham, yang ikut mendorong ketimpangan saat ini dan masa depan. Keempat, ketimpangan dalam menghadapi guncangan. Hal ini terlihat saat terjadi guncangan, dimana masyarakat miskin dan rentan akan lebih terkena dampak. Guncangan akan menurunkan kemampuan mereka untuk memperoleh pemasukan dan melakukan investasi kesehatan dan pendidikan.(nv)
(Diakses : Minggu, 31 Oktober 2021)
Berdasarkan artikel yang sudah kalian baca, jawablah pertanyaan di bawah ini!
KEGIATAN BELAJAR 9
INDIKATOR KETIMPANGAN PENDAPATAN
BAGIAN I
PETUNJUK:
1) Kerjakanlah tugas di bawah ini secara berkelompok.
2) Diskusikan jawaban dengan kelompokmu.
3) Boleh mencari informasi di buku ajar yang tersedia atau mencari di situs-situs terpercaya seperti BPS.
4) Setelah selesai, presentasikan diskusikan hasil pekerjaan kelompokmu dengan kelompok lain.
5) Link artikel
BPS: Gini ratio Indonesia naik jadi 0,385, Naik di kota maupun desa
Pewarta : Sewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : Risbiani Fardaniah
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk atau Gini Ratio Indonesia pada September 2020 mencapai 0,385 atau naik 0,005 poin dibandingkan September 2019 yang mencapai 0,380.
“Peningkatan gini ratio ini terjadi baik di kota dan di desa,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin. Adapun gini ratio di desa pada September 2020 mencapai 0,319 atau naik dibandingkan September 2019 mencapai 0,315. Sedangkan di kota, kata dia, gini ratio mencapai 0,399 atau naik dibandingkan September 2019 mencapai 0,391. Menurut dia, peningkatan gini ratio tersebut disebabkan karena meningkatnya angka penduduk miskin sebagai dampak pandemi COVID-19.
BPS mencatat jumlah penduduk miskin per September 2020 mencapai 27,55 juta orang atau naik menjadi 10,19 persen dibandingkan September 2019 mencapai 24,79 juta orang pada posisi 9,22 persen.
Adapun persentase kenaikan penduduk miskin mencapai 0,97 persen atau terjadi kenaikan mencapai 2,76 juta penduduk miskin. Suhariyanto menjelaskan angka gini ratio berkisar 0-1 atau apabila terjadi peningkatan, maka angka ketimpangan semakin tinggi.
Apabila gini ratio mencapai 0, maka ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lain. Sedangkan apabila gini ratio sama dengan 1, maka ketimpangan pendapatan timpang sempurna atau pendapatan hanya diterima oleh satu orang atau satu kelompok saja.
Sementara itu, lanjut dia, pergerakan gini ratio di setiap provinsi berbeda, ada yang mengalami peningkatan dan ada juga provinsi yang mengalami penurunan gini ratio. Kondisi itu, kata dia, disebabkan perilaku masyarakat yang berbeda baik 40 persen lapisan ekonomi terbawah, 40 persen lapisan menengah dan 20 persen atas.
Sedangkan berdasarkan provinsi, gini ratio tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,437, Gorontalo (0,406), DKI Jakarta (0,400), Jawa Barat (0,398), Papua (0,395), Sulawesi Tenggara (0,388) dan NTB (0,386). Sedangkan gini ratio terendah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 0,257.
(Diakses : Sabtu, 23 Oktober 2021)
Berdasarkan artikel yang sudah kalian baca, jawablah pertanyaan dibawah ini!
Bagaimana kaitan antara ketimpangan pendapatan dengan rasio gini?
Mengapa pergerakan rasio gini di setiap provinsi berbedabeda?
Bagaimana kaitan antara ketimpangan distribusi pendapatan dengan kemiskinan?
Apa dampak meningkatnya rasio gini bagi pemerintah dan masyarakat?
Apa kontribusi yang dapat kalian lakukan sebagai siswa untuk menurunkan tingkat ketimpangan pemerataan pendapatan ?
INDIKATOR KETIMPANGAN PENDAPATAN
BAGIAN II
PETUNJUK :
1) Kerjakanlah tugas di bawah ini secara berkelompok.
2) Diskusikan jawaban dengan kelompokmu.
3) Setelah selesai presentasikan dan diskusikan hasil pekerjaan kelompok-mu dengan kelompok lain.
Berdasarkan tabel tersebut,
1) Jelaskan makna dari angka tersebut?
2) Mengapa indeks gini perkotaan lebih besar dibandingkan di pedesaan?
3) Mengapa indeks gini harus dihitung? Jelaskan kegunaannya?
4) Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan pendapatan nasional?
b) Kurva Lorenz
1) Perhatikanlah gambar di bawah ini!
2) Analisis perbedaan kedua gambar tersebut!
KEGIATAN BELAJAR 10
SOLUSI MENGATASI KESENJANGAN EKONOMI
PETUNJUK:
1. Kerjakanlah tugas dibawah ini secara berkelompok
2) Diskusikan jawaban dengan kelompokmu
3) Boleh mencari informasi di buku ajar yang tersedia atau mencari via internet
4) Setelah selesai, presentasikan hasil pekerjaan kelompokmu dengan kelompok lain
Identifikasi masalah kesenjangan ekonomi yang ada di negara Indonesia dan tentukanlah solusi atau cara mengatasinya.