Selamat datang di Ruang Belajar Ekonomi MA ARIFAH
PPT
PETA KONSEP
KEGIATAN BELAJAR 1
Amatilah gambar berikut ini dengan seksama!
Adakah yang belum pernah makan di kantin sekolah atau warung di dekat sekolah kalian? Ketika kalian melakukan aktivitas makan atau membeli suatu barang di kantin, kegiatan ekonomi apa sajakah yang terjadi? Apakah kalian mampu memenuhi kebutuhan kalian tanpa bantuan dari pihak lain? Jawabannya tentu saja tidak. Ketika kalian membutuhkan alat tulis dan segala hal kebutuhan lainnya, kalian membutuhkan pihak lain yang menyediakan barang atau jasa tersebut.
Barang atau jasa yang kalian nikmati itu diproduksi oleh produsen dan didistribusikan oleh distributor. Sementara kalian yang menikmati barang atau jasa adalah konsumen. Pengategorian tersebut berdasarkan pada kegiatan ekonomi yang dilakukan dan semua yang terlibat dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai pelaku ekonomi. Secara umum, materi ini pernah kalian pelajari di bangku SMP. Terdapat tiga kegiatan ekonomi, yaitu:
Produksi adalah usaha untuk menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Distribusi adalah usaha untuk menyalurkan dan mendistribusikan barang dan jasa hingga ke konsumen. Contoh berbagai kegiatan distribusi adalah perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, pengklasifikasian, penjualan, dan promosi.
Konsumsi adalah usaha untuk menghabiskan dan mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa. Dari ketiga kegiatan ekonomi di atas dapatkah kalian mencari contoh di lingkungan sekitar kalian? Kerjakan aktivitas di bawah ini untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang kegiatan ekonomi.
Kegiatan Produksi
Kegiatan Konsumsi
Kegiatan Distribusi
PRODUKSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI
Anda tahu tidak jika beras yang kita konsumsi setiap hari merupakan hasil dari kegiatan produksi petani di sawah? Nah, kegiatan yang dilakukan petani dengan mengolah sawah dan menghasilkan padi kemudian menjadi beras yang kita konsumsi setiap hari merupakan salah satu contoh kegiatan produksi.
Pengertian Produksi
Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
• Input adalah segala sesuatu yang akan diolah
• Proses merupakan kegiatan yang mengubah atau mengolah input
• Output adalah hasil dari proses pengolahan bisa berupa barang atau jasa
Tujuan Produksi
Tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Oleh karena itu tujuan produksi, antara lain, sebagai berikut:
a. memperbanyak jumlah barang/jasa;
b. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi;
c. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta perkembangan teknologi;
d. mengganti barang yang rusak atau habis;
e. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga;
f. memenuhi pasar internasional;
g. mendapatkan keuntungan;
h. meningkatkan kemakmuran.
Faktor-faktor Produksi
Tentunya dalam mencapai tujuan itu kegiatan produksi membutuhkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan produk baik barang atau jasa. Faktor produksi terdiri dari:
a. Faktor produksi asli, meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
1) Sumber daya alam
2) Sumber daya manusia
b. Faktor produksi turunan, meliputi modal dan kewirausahaan.
1) Modal atau capital yaitu semua alat yang dipergunakan sebagai penunjang proses produksi.
2) Kewirausahaan atau Entreprenuer yaitu kemampuan pengusaha untuk mengolah faktor-faktor produksi, sehingga dapat melakukan kegiatan
produksi secara efektif dan efisien.
Faktor Produksi
Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk menghasilkan atau menambah manfaat barang/jasa. Pengertian lain tentang proses produksi adalah urutan pengolahan dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Ada dua macam proses produksi yang dijelaskan sebagai berikut.
a. Proses produksi kontinue atau terus-menerus
b. Proses produksi intermitten atau berselingan
PERILAKU PRODUSEN
1. Fungsi Produksi/Persamaan Produksi
Apakah yang dimaksud fungsi produksi? Amatilah bahwa dalam kegiatan produksi menyangkut dua persoalan yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu berapa output yang harus diproduksikan? Berapa faktor-faktor produksi (input ) yang akan dipergunakan?
Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.
Q = Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f = Fungsi (simbol persamaan fungsional)
C = Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L = Labour (tenaga kerja)
R = Resources (sumber daya alam)
T = Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa output merupakan fungsi dari input, artinya setiap barang yang dihasilkan merupakan akibat dari input yang dimasukkan.
Contoh :
2. Hukum hasil lebih yang makin berkurang (The Law of Diminishing Returns) oleh David Ricardo
Proses produksi dapat diartikan sebagai proses urutan kegiatan yang harus dilaksanaan dalam usaha untuk menghasilkan barang maupun jasa. Agar proses produksi mencapai titik optimum, maka diperlukan adanya peningkatan produktivitas dengan jalan menambah faktor-faktor produksi. Akan tetapi menurut David Ricardo penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau the law of diminishing returns yang berbunyi “Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama-kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Menurut Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang, penambahan input variabel secara terus-menerus yang dikombinasikan dengan input tetap, mula-mula akan meningkatkan produk total sekaligus meningkatkan produk marginal (tambahan-hasil). Akan tetapi, mulai waktu tertentu ternyata produk marginal akan semakin menurun, walaupun produk totalnya masih terus bertambah.
Sebidang tanah yang diolah 1 tenaga kerja dan satuan modal lainnya menghasilkan 10 kwintal beras. Selanjutnya Anda bisa lihat tabel.
CONTOH
Tabel di atas menunjukkan bahwa penambahan tenaga dari 2 hingga penambahan 3 memberikan tambahan hasil yang semakin meningkat. Pada penambahan tenaga kerja dari 4 sampai selanjutnya mulai mengalami penurunan, dan hukum penambahan hasil yang makin menurun berlaku pada penambahan tenaga kerja ke 4. Untuk lebih jelasnya Anda perhatikan kurva yang menggambarkan hubungan antara satuan tenaga dan modal dengan tambahan hasil.
kurva the law of diminishing return
Jika penambahan tenaga kerja sudah memberikan tambahan hasil yang menurun, sebaiknya perluasan produksi dengan menambah tenaga kerja dihentikan. Perluasan produksi dilakukan dengan cara lain seperti penggunaan teknologi, di bidang pertanian menggunakan bibit unggul dan pemupukan. Dengan cara demikian penambahan faktor produksi akan mempertahan peningkatan jumlah produksi, dengan demikian hukum tambahan hasil yang menurun tidak berlaku.
Bidang dan Tahapan Produksi
a. Pembagian Produksi
Produksi dapat digolongkan dalam lima bidang, yaitu sebagai berikut.
1) Bidang ekstraktif, artinya setiap usaha untuk mengambil hasil alam secara langsung. Contoh produksi bidang ekstraktif, antara lain, pertambangan, perikanan laut, berburu, dan menebang hutan.
2) Bidang agraris, artinya setiap usaha mengerjakan atau mengolah alam agar diperoleh hasil dari tumbuhan dan hewan. Contoh produksi bidang agraris, antara lain, pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan peternakan.
3) Bidang industri, artinya setiap usaha mengolah dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Contoh produksi bidang industri, antara lain, perakitan, pertekstilan, ukir-ukiran, dan kerajinan.
4) Bidang perdagangan, artinya setiap usaha untuk membeli barang dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk. Contoh produksi bidang perdagangan, antara lain, perdagangan regional, perdagangan nasional dan internasional.
5) Bidang jasa, artinya setiap usaha memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tuj uan memperoleh keuntungan. Contoh produksi bidang jasa, antara lain, perbankan, asuransi, pengangkutan, jasa, dan hukum.
b. Tahapan Produksi
Lapangan produksi dapat digolongkan menjadi tiga sektor produksi atau tiga tahapan produksi berikut ini.
1) Sektor produksi primer, meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris.
2) Sektor produksi sekunder, meliputi bidang industri dan bidang perdagangan.
3) Sektor produksi tersier, meliputi bidang jasa/ pelayanan
Produktivitas Produksi
Produktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah barang dengan faktor produksi yang tersedia. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut.
1) Ekstensifikasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara menambah jumlah faktor produksi.
2) Intensifikasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi.
3) Diversifikasi, yaitu upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara mengembangkan atau menambah keanekaragaman jenis hasil produksi.
4) Rasionalisasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara mengeluarkan kebijakan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal. Upaya rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut:
1) Mekanisasi, yaitu dilakukan dengan mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/alat-alat yang serba modern
2) Standardisasi, yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu. 3) Spesialisasi/pembagian kerja.
4) Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)
Teori Biaya
a. Pengertian biaya produksi
merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan suatu produk.
b. Jenis jenis biaya
Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya yang langsung dibebankan pada produk, misalnya bahan baku langsung, bahan pembantu, dan upah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Biaya Tidak Langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak langsung melekat pada produk yang dihasilkan. Misalnya gaji pimpinan, gaji mandor, biaya administrasi, dan biaya iklan. Berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan, biaya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya jumlahnya cenderung tetap tidak tergantung dari jumlah produk yang dihasilkan. Contoh: penyusutan gedung, mesin, dan peralatan produksi yang lain, upah tenaga kerja tetap (harian/bulanan), serta biaya iklan.
Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah seuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh: biaya bahan baku, bahan pembantu, bahan bakar, dan upah tenaga kerja yang dibayar per satuan produk.
Macam macam analisis biaya
1. jangka pendek
suatu periode dimana perusahan tidak dapat mengubah (menambah) faktor produksi tetap, dan hanya bisa mengubah faktor produksi variabel.
Berdasarkan penghitungannya, biaya dikelompokkan menjadi:
Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Biaya Total (Total Cost) = TC = f(Q)
TC = TFC + TVC
Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya telepon bulanan. Biaya Tetap Total(Total Fixed Cost) = TFC
Biaya Variabel Total (TVC)
Biaya variabel total TVC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Sebagai contoh : Biaya bahan baku, upah tenaga kerja, bahan bakar, dan lainnya
Biaya Variabel Total(Total Variable Cost) = TVC = f(Q)
Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost)AFC = TFC/Q
Biaya Variabel Rata-rata (AVC)
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
Biaya Variabel Rata-Rata (Average VariableCost) AVC =TVC/Q
Biaya Total Rata-rata (AC)
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost)ATC = TC/Q =AFC +AVC
Biaya Marjinal (MC)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Klik link berikut ini untuk mengakses LKPD Lengkap :
KEGIATAN BELAJAR 1 (LKPD)
PETUNJUK :
Silahkan klik link video sesuai dengan kelompok anda masing-masing!
Berdasarkan video tersebut jawablah pertanyaan yang disediakan pada kegiatan belajar ini!
TUGAS KELOMPOK :
Kelompok 1 (Pabrik Gula Pasir)
https://www.youtube.com/watch?v=FzkXDDN1IiA
Kelompok 2 (Pabrik Indomie)
https://www.youtube.com/watch?v=kOdxe_gWSKg
Kelompok 3 (Pabrik Teh Botol Sosro)
https://www.youtube.com/watch?v=8PS3oCyzrII
Kelompok 4 (Pabrik Air Mineral Kemasan)
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
Lembar Kerja Kelompok 1
https://www.menti.com/alhgtemqa1ip
Lembar Kerja Kelompok 2
https://www.menti.com/ald8p38hsawn
Lembar Kerja Kelompok 3
https://www.menti.com/al4uibr2tzdh
Lembar Kerja Kelompok 4