1.1.a.1. Pendahuluan - Modul 1.1
1.1.a.1. Pendahuluan - Modul 1.1
Ibu/Bapak guru PJOK, sebelum kita memulai mendalami tentang materi refleksi, pada bagian pendahuluan ini, mari kita mencoba menjawab pertanyaan di bawah. Jawablah dengan mencoba menghubungkan apa yang Ibu/Bapak pikirkan dan rasakan saat membaca pertanyaan yang disajikan. Â
Silakan klik tombol dibawah untuk memulai kegiatan.
Soal 1
Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejauh mana urgensi/pentingnya mata pelajaran PJOK di sekolah? jelaskan.
Your answer:
Mata pelajaran PJOK sangat penting, dimana pada materi ini murid dapat mencintai gerak, sehingga dapat mendorong dan mendukung murid dalam menempuh perjalanan yang dipandu secara pedagogis dan disusun untuk membantu mereka menemukan nikmat dan manfaat latihan kebugaran, olahraga dan bermain secara aktif.Â
Â
Soal 2
Jika ada suatu otoritas (pemerintah) akan meniadakan mata pelajaran PJOK dari kurikulum, bagaimana menurut Ibu/Bapak?
Your answer:
Sangat tidak setuju, Mata pelajaran PJOK merupakan idaman dan yang selalu ditunggu oleh murid, dimana mapel PJOK dapat memberikan kebahagiaan melalui Olahraga Rekreasi
Secara umum, paradigma dapat diartikan sebagai pola, model, atau kerangka kerja yang berfungsi sebagai standar acuan atau contoh untuk sesuatu hal. Dalam paradigma seseorang, biasanya mengandung keyakinan, praktik, dan asumsi yang mendasari proses suatu komunitas. Sebagai komunitas praktisi, disadari atau tidak sekelompok guru pendidikan jasmani memiliki paradigma. Nah, paradigma inilah yang seringkali membentuk cara seorang guru memahami dan melihat dunia di sekitarnya, dalam hal ini dunia pendidikan jasmani. Apakah paradigma seseorang dapat berubah? Tentu saja. Jika seorang guru mengalami perubahan paradigma maka guru tersebut akan berubah secara mendasar dalam konsep dasar, praktik, atau keyakinan dalam menjalankan profesinya. Perubahan ini mencerminkan sebuah perubahan signifikan dari cara berpikir atau pemahaman yang sudah ada, seringkali menghasilkan transformasi dalam pendekatan terhadap pemecahan masalah, penelitian, dan pandangan dunia secara keseluruhan. Pada intinya, perubahan paradigma mencerminkan perubahan yang mendalam dalam hal asumsi dan perspektif yang mendasari pemikiran dan tindakan profesinya sebagai guru, serta menghasilkan cara baru untuk mendekati masalah dan memahami dunia.
Salah satu aspek dalam paradigma ini adalah keyakinan paradigmatik tentang tujuan PJOK. Mari kita coba ingat kembali jawaban Ibu/Bapak pada dua pertanyaan sebelumnya. Terkait pertanyaan yang pertama, bagaimana keyakinan paradigmatik Ibu/Bapak terkait mata pelajaran PJOK? Keyakinan ini begitu kuatnya diyakini sehingga akan muncul sebagai alasan utama ketika eksistensi mata pelajaran ini dipertaruhkan. Lalu mari kita lihat jawaban Ibu/Bapak pada pertanyaan yang kedua, Jika suatu ketika suatu otoritas akan meniadakan mata pelajaran ini dari kurikulum, maka keyakinan paradigmatik ini akan menjadi argumen utamanya. Setidaknya ada 5 keyakinan paradigmatik di kalangan guru PJOK tentang tujuan pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu:
Keyakinan bahwa PJOK adalah lapangan pekerjaan.Â
Keyakinan bahwa PJOK akan menyumbangkan pada prestasi keolahragaan.
Keyakinan bahwa tujuan PJOK sebagaimana dikaitkan dengan anggapan bahwa olahraga secara otomatis berperan dalam membangun karakter bangsa.
Keyakinan bahwa olahraga adalah sesi hiburan atas penatnya beban pelajaran lain di dalam kelas.Â
Keyakinan bahwa tujuan PJOK adalah sebagai mata pelajaran untuk meningkatkan kebugaran peserta didik.Â
Keyakinan ini seringkali bersifat mendasar karena menjadi argumen atas eksistensi PJOK sebagai pendidikan nasional. Kelima keyakinan di atas tentu tidak salah. Akan tetapi ketika itu sifatnya mendasar, maka hal ini justru menunjukkan lemahnya argumen kita. Mengapa? Karena kelima keyakinan paradigmatik tersebut di atas tidak menyertakan dimensi edukatif. Bahkan beberapa di antaranya justru bertentangan secara nalar maupun teoritik. Untuk itu, kita perlu kembali kepada apa yang menjadi esensi dari mata pelajaran PJOK, yakni sebagai pembelajaran peserta didik (student learning). Pembelajaran apa? Tujuan mendasar PJOK adalah pembelajaran untuk membantu peserta didik menempuh perjalanan yang dirancang secara hati-hati dan penuh pertimbangan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang akan menjadi disposisi penting untuk hidup aktif secara jasmani sepanjang hayat. Sesungguhnya keyakinan ini sedikit banyak ada di antara kita semua. Barangkali perannya yang tidak cukup sentral dalam keteguhan kita, membuatnya berada di pinggiran keyakinan kita. Oleh sebab itu, marilah kita kembalikan lagi keyakinan bahwa PJOK secara esensial adalah pembelajaran bagi peserta didik.