TENTANG DIGIKATA
"DigiKata" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembelajaran atau literasi digital berbasis kata atau teks. "Digi" berasal dari kata "digital," yang merujuk pada teknologi informasi dan komunikasi, sementara "Kata" dalam bahasa Indonesia berarti "word" atau "kata." Dengan demikian, DigiKata mengintegrasikan elemen-elemen digital dengan penggunaan kata dan teks dalam konteks pendidikan dan literasi.
DigiKata dapat mencakup berbagai bentuk pembelajaran bahasa, sastra, atau penulisan yang memanfaatkan teknologi digital. Ini termasuk penggunaan platform online, aplikasi, dan alat digital lainnya untuk menyampaikan materi pembelajaran dan mendukung interaksi antara guru dan siswa. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas terhadap sumber belajar, tetapi juga memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.
Dalam konteks pendidikan bahasa, DigiKata dapat digunakan untuk mengajarkan tata bahasa, kosa kata, dan keterampilan menulis melalui berbagai aplikasi dan situs web interaktif. Misalnya, aplikasi pembelajaran bahasa yang menawarkan latihan interaktif, permainan kata, dan umpan balik langsung kepada pengguna dapat membantu siswa memahami dan menguasai materi dengan lebih efektif.
Dalam literasi sastra, DigiKata memungkinkan siswa untuk mengakses karya sastra klasik dan kontemporer secara online, serta berpartisipasi dalam diskusi dan analisis teks melalui forum digital. Teknologi ini juga memungkinkan pengembangan proyek kolaboratif, di mana siswa dapat bekerja sama dalam penulisan dan penerbitan karya sastra mereka sendiri secara digital.
Selain itu, DigiKata mendukung keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran melalui fitur-fitur interaktif seperti kuis, simulasi, dan video edukatif. Interaktivitas ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik dan memberikan kesempatan untuk berlatih dan mengasah keterampilan mereka secara langsung.
Dengan menggabungkan teknologi digital dan literasi berbasis kata atau teks, DigiKata menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan fleksibel. Hal ini memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif, di mana materi dan metode pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa. Dengan semua manfaat ini, DigiKata berpotensi untuk merevolusi cara kita belajar dan mengajar bahasa, sastra, dan keterampilan menulis di era digital.
TENTANG PENYUSUN
Sebuah Kanvas Belajar
Karya: Wawan Eko Yulianto
Di balik cahaya jendela di pojok kelas
Guru merangkai inovasi di kanvas belajar
Seperti sekapur sirih yang terang dan jelas
Membimbing langkah, menyulut jiwa
Di lorong-lorong pikiran yang tersumbat
Inovasi tumbuh subur sebagai benih gagasan
Guru, penjaga api, menyalakan semangat
Menyemai ilmu, membuka jendela wawasan
Guru… Oh … Guru, pahlawan tanpa tanda
Seperti sekapur sirih, engkau menyatu
Dengan para murid, membawa sinar
Diantara tuntutan jaman dan kodratNya.
Balikpapan 2024
Wawan Eko Yulianto, M.Pd. seorang staf pengajar di SMPN 3 Balikpapan. Bidang studi yang pernah diampu adalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Namun juga pernah mendapat kesempatan dan pengalaman mengajar mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), Matematika, serta IP (Ilmu Pengetahuan Alam).
Riwayat pendidikan jenjang Perguruan Tinggi di STKIP PGRI Trenggalek dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia lulus tahun 2009. Tahun 2014 melanjutkan ke jenjang Strata 2 di Universitas Mulawarman dengan jurusan yang sama (linier) lulus tahun 2019 melalui penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Model Interaksional Menulis Paragraf Narasi yang Terintegrasi dengan Blog dan Aplikasi Android untuk Kelas X SMA”.
Beberapa cerita praktik baik yang telah disusun adalah cerita praktik baik “TOPIKU” (Topik Pidato Kreasiku), cerita praktik baik “Pohon Jati Diri”, dan cerita praktik baik “Si Bela Karamunting”. Di sela-sela waktu luangnya, Wawan juga aktif dalam menyusun media pembelajaran sebagai bahan penunjang pembelajaran murid dalam bentuk video yang terbit melalui kanal youtube “Wawan Yulian”.
TIM KOMUNITAS DAN KONTRIBUTOR
SITI SUBAIDAH, M.Pd.
Siti Subaidah, M.Pd. lahir di Kota Balikpapan tahun 1975. Menyelesaikan pendidikan magister (S2) di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Mulawarman. Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dan mengajar di SMP Negeri 3 Balikpapan. Memiliki perjalanan panjang sebagai pendidik, pernah mengajar di SMPN Muara Kaman 3 Kutai Kartanegara, SMPN 1 Samboja, SMPN 15 Balikpapan, serta SMPN 3 Balikpapan.
Memiliki rekam jejak pelatihan yang kuat untuk mendukung pengembangan profesionalisme. Pernah mengikuti Diklat PKB tahun 2016, Diklat PKP tahun 2019, dan Bimtek Seri Masa Pandemi tahun 2020. Tahun 2021, mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah, Program Guru Penggerak Angkatan 2, serta Bimtek Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Tahun 2023, dipercaya menjadi Narasumber Berbagi Praktik Baik dan mengikuti Uji Kompetensi Perpindahan Jabatan Fungsional Guru ke dalam Jabatan Fungsional Pengawas Tahap II. Tahun 2024, menjalankan peran sebagai Pengajar Praktik dalam Program Pendidikan Guru Penggerak dan melanjutkan pengembangan melalui Bimtek Guru Penggerak Bertunas tahun 2025.
Berperan sebagai anggota Tim Komunitas dan Kontributor Digikata, Siti Subaidah aktif membangun jejaring antar pendidik, mendorong kolaborasi, dan memfasilitasi berbagi praktik baik di kalangan guru dan pelajar. Pengalaman panjangnya di berbagai jenjang pendidikan membuat beliau memahami kebutuhan dan tantangan guru dalam mengajar Bahasa Indonesia di era digital. Melalui perannya di Digikata, beliau tidak hanya berbagi materi dan strategi pembelajaran, tetapi juga menjadi mentor bagi para pendidik muda yang ingin mengembangkan kompetensinya. Komitmen beliau dalam memperkuat budaya belajar sepanjang hayat menjadikannya sosok yang konsisten menggerakkan perubahan positif di komunitas pendidikan, sekaligus memastikan Digikata menjadi ruang belajar yang inklusif, inspiratif, dan relevan bagi semua kalangan.
PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE
Pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis website merupakan inisiatif penting dalam merespons tantangan pendidikan di era digital. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita belajar dan mengajar, memungkinkan integrasi bahan ajar yang lebih interaktif, menarik, dan mudah diakses. Dengan menggunakan platform berbasis website, bahan ajar dapat diakses kapan saja dan di mana saja, memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar sesuai dengan jadwal dan tempat yang mereka pilih. Aksesibilitas ini juga membuka peluang bagi siswa di daerah terpencil untuk mendapatkan bahan ajar berkualitas tanpa batasan geografis.
Selain itu, bahan ajar berbasis website menawarkan berbagai elemen interaktif seperti video, animasi, kuis, dan simulasi yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Interaktivitas ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa memahami materi dengan lebih baik melalui praktik langsung dan umpan balik yang cepat. Fitur-fitur ini memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, meningkatkan motivasi dan minat mereka terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Personalisasi pembelajaran juga menjadi lebih mudah dengan bahan ajar berbasis website. Materi ajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan masing-masing siswa, memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan efektif. Personalisasi ini membantu siswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri, fokus pada area yang memerlukan peningkatan, dan meraih pemahaman yang lebih mendalam.
Kolaborasi antar siswa, guru, dan komunitas belajar dapat dioptimalkan melalui platform berbasis website. Fitur seperti forum diskusi, grup belajar online, dan proyek kolaboratif memungkinkan siswa untuk berinteraksi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas. Kolaborasi ini memperkaya pengalaman belajar, mengembangkan keterampilan sosial, dan membangun komunitas belajar yang solid.
Dari segi efisiensi, bahan ajar berbasis website mengurangi ketergantungan pada buku cetak dan materi fisik, sehingga menghemat biaya produksi dan distribusi. Materi digital dapat diperbarui dengan mudah dan cepat tanpa biaya tambahan yang signifikan, memastikan konten selalu up-to-date dan relevan. Efisiensi ini juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas.
Terakhir, pengembangan bahan ajar berbasis website mendukung pengembangan keterampilan abad 21 seperti literasi digital, pemecahan masalah, kolaborasi, dan komunikasi. Keterampilan-keterampilan ini sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan di masa depan. Dengan semua keuntungan ini, pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis website merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk sukses di era digital.