MODUL 3 MENYAJIKAN TEKS PROSEDUR BERUPA INFOGRAFIK DAN POSTER
Infografis dan poster adalah dua alat komunikasi visual yang memiliki tujuan dan format yang berbeda. Infografis dirancang untuk menyajikan informasi kompleks dengan cara yang terstruktur dan mudah dipahami melalui elemen visual seperti grafik, diagram, dan ikon. Tujuan utamanya adalah mempermudah audiens dalam memahami data atau proses yang rumit dengan menggabungkan teks dan grafik secara harmonis. Sebaliknya, poster lebih fokus pada menarik perhatian dan menyampaikan pesan secara langsung dan efektif dengan visual yang mencolok, gambar besar, dan teks singkat. Poster sering digunakan untuk promosi acara, kampanye, atau pengumuman, dan dirancang untuk memberikan dampak visual yang kuat dengan desain yang kreatif dan warna-warna cerah. Sementara infografis mengutamakan kedalaman informasi dan analisis visual, poster lebih menekankan pada daya tarik visual dan kejelasan pesan inti. Menurut kalian, "Mengapa sebuah infografis atau poster dapat membantu seseorang memahami informasi kompleks dengan lebih mudah dibandingkan hanya menggunakan teks biasa?"
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu menyajikan teks prosedur dalam bentuk infografik dan poster secara kreatif dan efektif.
Siswa diharapkan mampu dapat memahami cara menyederhanakan informasi yang kompleks menjadi elemen visual yang menarik dan mudah dipahami oleh audiens.
A. INFOGRAFIS
1. Definisi dan Tujuan
Infografis adalah alat visual yang efektif untuk menyajikan informasi kompleks dengan cara yang jelas dan mudah dipahami. Menggabungkan teks dengan elemen grafis seperti grafik, ikon, dan diagram, infografis bertujuan untuk menyederhanakan data yang rumit menjadi bentuk visual yang menarik. Ini mempermudah audiens dalam memahami dan mengingat informasi yang mungkin sulit dijelaskan hanya dengan teks. Infografis sangat berguna dalam berbagai konteks, mulai dari laporan penelitian dan artikel blog hingga media sosial dan materi pembelajaran.
2. Format dan Elemen Utama
a. Data dan Statistik
Infografis sering menampilkan data numerik dalam format visual seperti grafik batang, grafik pai, atau histogram. Ini memungkinkan audiens untuk dengan cepat melihat tren dan pola, serta memahami informasi statistik dengan lebih baik. Contohnya, sebuah infografis tentang penggunaan teknologi di kalangan pelajar mungkin menunjukkan peningkatan penggunaan aplikasi edukasi dari tahun ke tahun dengan grafik batang yang jelas.
b. Diagram dan Grafik
Diagram seperti diagram Venn, diagram alur, dan peta konsep digunakan untuk menjelaskan hubungan antara berbagai elemen atau langkah-langkah dalam proses. Diagram ini membantu audiens memahami bagaimana komponen-komponen tersebut saling berhubungan, membuat informasi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami.
c. Ikon dan Simbol
Ikon dan simbol memperkuat elemen visual dengan memudahkan identifikasi dan menambahkan daya tarik visual. Penggunaan ikon yang konsisten juga membantu dalam mengkategorikan informasi, membuatnya lebih terstruktur dan menarik.
d. Warna dan Tipografi
Warna digunakan untuk menyoroti informasi penting dan mengelompokkan data, sementara tipografi yang tepat membantu membedakan berbagai bagian informasi. Warna cerah dan tipografi yang jelas memastikan teks mudah dibaca dan informasi utama terlihat jelas.
e. Tata Letak
Tata letak infografis dirancang untuk membimbing mata pembaca melalui informasi dengan cara yang logis. Biasanya melibatkan judul utama, subjudul, dan bagian-bagian informasi yang dipisahkan dengan jelas, memastikan bahwa informasi disajikan dalam urutan yang mudah diikuti.
3. Penggunaan Infografis
a. Laporan dan Presentasi
Infografis membantu memvisualisasikan data penelitian atau hasil survei dengan cara yang menarik, mempermudah pemahaman audiens dan meningkatkan daya tarik presentasi.
b. Artikel dan Blog
Infografis mendukung konten teks dengan visualisasi yang memperjelas poin-poin penting, menjadikannya lebih menarik dan mudah dicerna.
c. Media Sosial
Infografis memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan menarik, menggunakan elemen visual yang mencolok untuk menarik perhatian audiens.
d. Materi Pembelajaran
Infografis membantu memvisualisasikan konsep-konsep kompleks dalam pendidikan, mempermudah siswa dalam memahami dan mengingat informasi.
4. Contoh Infografis
a. Infografis Statistik
Menampilkan data tentang tren penggunaan teknologi di kalangan pelajar dengan grafik batang yang menunjukkan peningkatan penggunaan aplikasi edukasi dari tahun ke tahun.
b. Infografis Proses
Menjelaskan langkah-langkah dalam proses pembuatan proyek percobaan dengan diagram alur, menggambarkan setiap tahap dari perencanaan hingga presentasi hasil.
B. POSTER
1. Definisi dan Tujuan
Poster adalah alat visual yang dirancang untuk menarik perhatian secara langsung dan efektif. Poster digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang cepat dan mencolok, seperti promosi acara, kampanye, produk, atau ide. Tujuan utama poster adalah untuk menarik perhatian audiens dan menyampaikan pesan inti dengan jelas, menggunakan desain grafis yang kuat untuk menciptakan dampak visual yang signifikan.
2. Format dan Elemen Utama
a. Visual yang Mencolok
Poster sering menampilkan gambar besar, ilustrasi, atau desain grafis yang menarik perhatian. Visual ini dirancang untuk menciptakan dampak visual yang kuat, sehingga pesan dapat tersampaikan secara efektif bahkan dari jarak jauh. Misalnya, sebuah poster konser musik mungkin menampilkan gambar latar belakang dari artis yang tampil.
b. Teks Singkat
Teks pada poster umumnya singkat, langsung ke poin, dan berfungsi untuk menyampaikan informasi utama seperti nama acara, tanggal, waktu, dan lokasi. Teks ini dirancang untuk mudah dibaca dan dipahami dalam waktu singkat.
c. Tipografi
Menggunakan tipografi yang menonjol dan mudah dibaca memastikan bahwa informasi penting dapat diakses dengan jelas dari jarak jauh. Tipografi besar dan jelas membantu menarik perhatian pada informasi utama.
d. Warna dan Desain
Warna cerah dan desain kreatif digunakan untuk menarik perhatian dan menciptakan suasana yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Kombinasi warna yang kontras membantu informasi utama untuk menonjol.
e. Logo dan Branding
Poster sering menyertakan logo atau elemen branding untuk meningkatkan pengenalan merek atau organisasi, serta menambah kredibilitas pesan. Elemen-elemen ini memastikan bahwa audiens dapat mengidentifikasi sumber pesan dengan mudah.
3. Penggunaan Poster
a. Promosi Acara
Poster memberikan informasi tentang acara seperti konser, seminar, pameran, atau festival dengan desain yang menarik, membantu meningkatkan partisipasi dan kesadaran.
b. Kampanye Iklan
Poster digunakan untuk memperkenalkan produk atau layanan dengan pesan yang mencolok dan visual yang menarik, meningkatkan minat dan penjualan.
c. Pengumuman Pendidikan
Poster menyampaikan informasi tentang kegiatan sekolah, seperti pendaftaran atau kegiatan ekstrakurikuler, dengan cara yang jelas dan menarik.
d. Dekorasi
Poster dapat menghiasi ruang dengan pesan inspiratif atau informatif, memberikan informasi yang relevan dengan cara yang estetis.
Contoh Poster
Poster Acara
Menampilkan gambar latar belakang dari konser musik, dengan informasi mengenai tanggal, waktu, lokasi, dan artis yang akan tampil, menggunakan warna-warna cerah dan tipografi besar untuk menarik perhatian.
Poster Kampanye
Mengiklankan produk baru dengan visual yang mencolok seperti gambar produk, slogan menarik, dan informasi promosi seperti diskon khusus, memastikan pesan sampai kepada audiens dengan jelas dan efektif.
Infografis dan poster adalah alat komunikasi visual yang masing-masing memiliki kekuatan dan tujuan spesifik. Infografis berfokus pada penyajian data dan informasi kompleks dengan cara yang terstruktur dan visual, sangat efektif untuk laporan, presentasi, artikel, dan materi pembelajaran. Sebaliknya, poster dirancang untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan dengan cara yang cepat dan mencolok, ideal untuk promosi acara, kampanye iklan, pengumuman pendidikan, dan dekorasi. Pemilihan antara infografis dan poster bergantung pada kebutuhan komunikasi dan audiens yang dituju, serta jenis informasi yang ingin disampaikan.
Mari kita cermati teks prosedur berikut!
Prosedur Pengiriman Barang
Pengiriman barang merupakan proses yang melibatkan beberapa tahap penting untuk memastikan barang sampai di tangan pembeli dengan aman dan tepat waktu. Setiap tahap dalam prosedur ini harus dilakukan dengan teliti untuk menjaga kualitas layanan, mulai dari saat pesanan masuk hingga barang diterima oleh pembeli. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai prosedur pengiriman barang:
Proses pengiriman dimulai ketika pesanan dari pembeli masuk ke dalam sistem penjual. Informasi penting seperti jenis barang, jumlah, alamat pengiriman, serta metode pembayaran dicatat dalam sistem. Pada tahap ini, penjual melakukan verifikasi untuk memastikan semua detail pesanan sudah benar dan barang tersedia di gudang. Verifikasi juga memastikan bahwa tidak ada kesalahan data, seperti alamat yang tidak lengkap atau stok barang yang habis. Jika ada kendala, penjual akan segera menghubungi pembeli untuk mengonfirmasi atau memperbaiki informasi sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Setelah pesanan terverifikasi, barang yang dipesan akan diproses lebih lanjut. Tim gudang akan mengambil barang yang dipesan dan mempersiapkannya untuk pengemasan. Pada tahap pengemasan, barang akan dibungkus dengan hati-hati sesuai dengan jenisnya untuk memastikan barang tetap aman selama proses pengiriman. Pengemasan ini bisa menggunakan berbagai bahan, seperti bubble wrap, kardus, atau bahan pelindung lainnya, tergantung dari sifat dan kerentanan barang. Pengemasan juga mencakup penulisan label yang jelas berisi alamat pengiriman, instruksi khusus (misalnya “fragile” untuk barang yang mudah pecah), serta informasi penjual.
Setelah pengemasan selesai, barang akan disiapkan untuk dikirim ke jasa pengiriman. Pada tahap ini, barang yang sudah siap akan ditempatkan dalam daftar antrian untuk diserahkan ke penyedia jasa pengiriman. Penjual biasanya bekerja sama dengan berbagai perusahaan jasa pengiriman, baik lokal maupun internasional, tergantung pada lokasi tujuan pembeli. Pilihan jasa pengiriman ini juga dapat ditentukan oleh pembeli, misalnya, memilih pengiriman reguler atau ekspres. Barang akan diserahkan ke jasa pengiriman sesuai jadwal pengambilan yang sudah ditetapkan.
Setelah barang diserahkan ke jasa pengiriman, proses pengiriman ke alamat tujuan dimulai. Pihak jasa pengiriman akan bertanggung jawab untuk mengantarkan barang ke pembeli, dan mereka biasanya menyediakan nomor pelacakan (tracking number) yang dapat digunakan oleh pembeli untuk memantau status pengiriman barang. Lamanya waktu pengiriman dapat bervariasi, tergantung pada lokasi dan jenis layanan yang dipilih. Pengiriman lokal bisa memakan waktu beberapa hari, sedangkan pengiriman internasional bisa memakan waktu lebih lama.
Setelah barang tiba di alamat tujuan, kurir akan mengantarkannya kepada pembeli atau penerima yang ada di tempat. Dalam beberapa kasus, penerima mungkin diminta untuk menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa barang telah diterima dengan baik. Jika pembeli tidak ada di tempat, kurir akan mengatur ulang pengiriman atau meninggalkan barang di lokasi yang aman sesuai dengan kesepakatan. Pada tahap ini, penting bagi pembeli untuk memeriksa barang yang diterima untuk memastikan bahwa tidak ada kerusakan atau masalah selama proses pengiriman.
Tahap terakhir adalah konfirmasi bahwa barang telah diterima dengan baik. Penjual biasanya akan menghubungi pembeli atau mendapatkan notifikasi dari jasa pengiriman bahwa barang telah sampai di tangan pembeli. Pada beberapa platform e-commerce, pembeli juga diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik atau penilaian terhadap layanan yang mereka terima. Umpan balik ini sangat penting untuk membantu penjual meningkatkan kualitas layanan pengiriman dan memastikan kepuasan pembeli.
Berikut adalah contoh hasil konversi teks prosedur ke dalam bentuk infografis tau poster.
Tips Mengubah Teks Prosedur Menjadi Poster atau Infografis
Berikut adalah 7 tips untuk mengubah teks prosedur menjadi poster atau infografis yang efektif dan menarik:
Sebelum memulai desain, pastikan Anda memahami langkah-langkah utama dalam prosedur yang ingin disampaikan. Pilih poin-poin penting yang harus disampaikan secara visual.
Buat judul yang singkat dan langsung ke inti, menggambarkan isi prosedur. Gunakan ukuran font besar agar mudah terlihat, dan letakkan di bagian atas untuk menarik perhatian.
Pisahkan teks prosedur menjadi bagian-bagian kecil atau langkah-langkah yang mudah dipahami. Gunakan urutan logis (misalnya, nomor, ikon, atau diagram alur) untuk memandu audiens melalui prosesnya.
Setiap langkah dalam prosedur dapat dilengkapi dengan ikon atau gambar untuk membantu visualisasi dan mempercepat pemahaman. Pilih ikon yang relevan untuk merepresentasikan tindakan atau instruksi.
Potong kalimat panjang menjadi frasa atau kalimat pendek yang mudah dipahami dalam sekejap. Gunakan bullet point atau poin penting untuk memperjelas instruksi.
Gunakan warna-warna yang kontras untuk membedakan setiap bagian prosedur. Warna yang konsisten dan terorganisir membantu audiens memfokuskan perhatian pada informasi penting.
Gunakan font yang mudah dibaca, dengan ukuran yang berbeda untuk membedakan antara judul, subjudul, dan isi. Pastikan teks tetap terbaca dari jarak jauh jika membuat poster.
Lembar Latihan Pemhaman
Cermatilah sebuah teks prosedur yang sering kalian temukan di loingkungan sekolah atau di sekitar kalian!
Gunakan informasi dari teks prosedur tersebut untuk membuat infografis atau poster! Kalian dapat menggunakan alat digital atau menggambar secara manual.
Pastikan infografis atau poster Anda mudah dipahami dan menarik secara visual!
Gunakan warna, ikon, dan tipografi yang menarik untuk memudahkan penyampaian informasi!
Refleksi
Apa yang paling sulit dalam mengubah teks prosedur menjadi infografis atau poster?
Apakah menurutmu informasi lebih mudah dipahami setelah diubah menjadi infografis atau poster? Jelaskan alasanmu!
Sumber Referensi
Arya, D. (2019). Meningkatkan Keterampilan Membaca Efektif. Jakarta: Penerbit Cerdas.
Basri, A. (2021). Metode Membaca Cepat dan Efektif dalam Pendidikan. Bandung: Pustaka Ilmu.
Sukardi, S. (2018). Strategi Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks Prosedur. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wray, D., & Lewis, M. (2012). Literacy Strategies in Action: Teaching for Success in Diverse Classrooms. New York: Routledge.