MODUL 6 MENYAJIKAN TEKS DESKRIPSI
Menyajikan teks deskripsi merupakan keterampilan penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena membantu siswa melatih kemampuan menggambarkan objek, peristiwa, atau keadaan secara jelas, rinci, dan konkret sehingga pembaca atau pendengar dapat membayangkan dengan tepat apa yang dijelaskan. Teks deskripsi tidak hanya berfungsi untuk melukiskan keindahan suatu tempat, tetapi juga bisa digunakan untuk mengangkat permasalahan di sekitar, misalnya kondisi kelas, perilaku siswa, atau kebersihan sekolah. Dalam menyajikan teks deskripsi, siswa dituntut menyusun informasi secara runtut, menggunakan bahasa yang efektif, dan menampilkan detail yang menggugah imajinasi. Dengan demikian, teks deskripsi menjadi sarana belajar yang tidak hanya meningkatkan keterampilan menulis dan berbicara, tetapi juga menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Menurut kalian, objek apa di sekolah yang paling menarik untuk dijadikan bahan teks deskripsi? Berikan alasan kalian?
Tujuan pembelajaran:
Siswa mampu menyajikan teks deskripsi secara runtut sesuai struktur dan kaidah bahasa Indonesia.
Siswa mampu mengungkapkan gagasan secara rinci dan jelas melalui teks deskripsi tentang objek yang ada di lingkungan sekitar.
A. Struktur Teks Deskripsi
1. Deskripsi Umum
Deskripsi umum merupakan bagian awal dari teks deskripsi yang berisi pengenalan terhadap objek yang akan dideskripsikan. Pada bagian ini, penulis biasanya memberikan gambaran singkat tentang identitas, latar, atau keadaan objek secara keseluruhan. Fungsi utama deskripsi umum adalah memperkenalkan objek kepada pembaca agar mereka mengetahui terlebih dahulu apa yang sedang dibicarakan sebelum masuk ke penjelasan lebih detail. Dengan deskripsi umum, pembaca memperoleh bayangan awal tentang objek sehingga tidak kebingungan ketika membaca bagian berikutnya.
Contoh:
Sekolah kami memiliki sebuah taman yang cukup luas di depan perpustakaan. Taman ini sering menjadi tempat siswa berkumpul, membaca, atau sekadar beristirahat setelah pelajaran selesai. Suasananya terasa asri karena terdapat berbagai jenis tanaman, bunga berwarna-warni, serta pepohonan yang membuat lingkungan sekolah lebih rindang.
Pembahasan:
Contoh di atas sudah menunjukkan deskripsi umum. Objek yang dibicarakan adalah taman sekolah. Penulis memperkenalkan lokasinya, fungsi taman bagi siswa, dan suasana yang ditimbulkan. Informasi yang diberikan masih bersifat global, belum menjelaskan secara rinci bagian per bagian taman tersebut. Hal ini sesuai dengan fungsi deskripsi umum, yaitu memberikan gambaran awal yang menyeluruh tentang objek.
2. Deskripsi Bagian
Deskripsi bagian merupakan inti dari teks deskripsi. Pada bagian ini, penulis menggambarkan objek secara lebih detail, baik dari segi bentuk, warna, fungsi, perilaku, atau bagian-bagiannya. Penjelasan yang rinci membuat pembaca seolah-olah dapat melihat, merasakan, atau mengalami langsung apa yang sedang dideskripsikan. Bagian ini biasanya terdiri dari lebih dari satu paragraf karena memuat uraian detail mengenai aspek-aspek tertentu dari objek.
Contoh:
Di sisi kanan taman, terdapat deretan bunga mawar merah yang harum semerbak. Di bagian tengah berdiri sebuah kolam kecil dengan air mancur yang gemericiknya menambah kesejukan suasana. Sementara itu, beberapa bangku panjang diletakkan rapi di bawah pohon ketapang yang rindang. Setiap jam istirahat, banyak siswa duduk di bangku tersebut untuk berbincang santai.Tidak jauh dari kolam, terdapat jalur setapak yang terbuat dari batu-batu alam. Jalur ini menghubungkan pintu masuk taman dengan area perpustakaan. Di sepanjang jalur, tumbuh tanaman hias seperti lidah mertua, kaktus mini, dan bunga anggrek yang menempel pada batang pohon. Semua elemen itu membuat taman terlihat tertata rapi dan indah.
Pembahasan:
Dua paragraf di atas menunjukkan deskripsi bagian karena menjelaskan detail elemen-elemen yang ada di taman sekolah. Penulis memaparkan secara rinci keberadaan bunga mawar, kolam, air mancur, bangku, pohon, jalur setapak, hingga tanaman hias. Dengan deskripsi yang konkret, pembaca dapat membayangkan suasana taman seolah sedang berada di sana. Bagian ini adalah yang paling panjang dalam teks deskripsi karena menggambarkan objek secara mendetail.
3. Penutup
Penutup dalam teks deskripsi berisi simpulan atau kesan penulis terhadap objek yang dideskripsikan. Bagian ini tidak lagi berisi detail, melainkan menekankan makna atau manfaat dari objek tersebut. Penutup dapat berbentuk refleksi, pendapat, atau ajakan agar pembaca memiliki pandangan yang sama dengan penulis tentang objek yang dijelaskan.
Contoh:
Taman sekolah kami bukan hanya memperindah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi warga sekolah. Suasananya yang sejuk membuat siswa lebih nyaman ketika belajar, sementara keindahannya menumbuhkan rasa betah berada di sekolah. Bagi saya, taman ini adalah salah satu bagian penting yang menjadikan sekolah kami terasa hidup dan menyenangkan.
Pembahasan:
Paragraf ini berfungsi sebagai penutup karena menyampaikan kesan pribadi penulis terhadap taman sekolah. Penulis menekankan fungsi dan manfaat taman, yaitu memperindah, menyejukkan, serta menumbuhkan kenyamanan belajar. Tidak ada lagi uraian detail tentang bagian-bagian taman, melainkan penyimpulan yang bersifat menyeluruh. Hal ini sesuai dengan fungsi penutup dalam teks deskripsi.
Struktur teks deskripsi terdiri atas tiga bagian penting, yaitu deskripsi umum, deskripsi bagian, dan penutup.
Deskripsi umum berfungsi memperkenalkan objek secara keseluruhan.
Deskripsi bagian menjelaskan detail objek dengan rinci, sehingga pembaca bisa membayangkan objek tersebut dengan jelas.
Penutup berfungsi memberikan kesan atau simpulan akhir terhadap objek.
Ketiga struktur ini saling melengkapi sehingga menghasilkan teks deskripsi yang utuh, runtut, dan mudah dipahami oleh pembaca.
B. Langkah-Langkah Menyajikan Teks Deskripsi
1. Menentukan Objek yang Akan Dideskripsikan
Langkah pertama dalam menyajikan teks deskripsi adalah menentukan objek yang akan dijadikan bahan tulisan. Objek ini bisa berupa benda, tempat, orang, peristiwa, atau masalah yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga mudah untuk digambarkan. Objek yang dipilih sebaiknya jelas dan konkret agar dapat dideskripsikan secara rinci.
Contoh:
Seorang siswa memilih topik “sampah plastik di sekolah” sebagai objek deskripsinya.
Topik ini tepat karena sangat dekat dengan kehidupan sekolah. Siswa bisa dengan mudah mengamati keberadaan sampah plastik, perilaku teman-teman dalam membuang sampah, serta dampaknya terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Objek yang jelas membuat teks deskripsi lebih mudah disusun.
2. Menyusun Kerangka Teks Berdasarkan Struktur
Setelah menentukan objek, penulis perlu menyusun kerangka teks sesuai dengan struktur deskripsi, yaitu deskripsi umum, deskripsi bagian, dan penutup. Kerangka ini membantu penulis agar teks tersusun runtut, tidak melompat-lompat, dan fokus pada objek yang dipilih.
Contoh:
Kerangka teks untuk topik “sampah plastik di sekolah” bisa dibuat sebagai berikut:
Deskripsi umum: gambaran umum tentang sampah plastik yang ada di sekolah.
Deskripsi bagian: perilaku siswa dalam membuang sampah plastik, kondisi lingkungan sekolah akibat sampah plastik.
Penutup: simpulan mengenai pentingnya menjaga kebersihan sekolah dan solusi mengurangi sampah plastik.
Kerangka tersebut membantu penulis menyiapkan arah penulisan. Dengan kerangka, isi teks tidak keluar dari topik dan alur pembahasan lebih jelas, mulai dari pengenalan masalah, uraian rinci, hingga penutup.
3. Mengumpulkan Data atau Gagasan Pendukung
Sebelum menulis, penulis perlu mengumpulkan data atau gagasan yang mendukung deskripsi. Data ini bisa berasal dari hasil pengamatan, pengalaman pribadi, atau informasi lain yang relevan. Gagasan yang terkumpul nantinya digunakan untuk memperkuat deskripsi agar lebih konkret dan meyakinkan.
Contoh:
Data yang dikumpulkan tentang “sampah plastik di sekolah” misalnya:
Banyak siswa membuang bungkus jajanan sembarangan.
Selokan di dekat kelas sering tersumbat karena plastik.
Tumpukan plastik menimbulkan bau tidak sedap.
Jika dibiarkan, sampah plastik bisa menjadi sarang penyakit.
Data ini akan sangat membantu ketika menulis teks deskripsi. Penulis tidak hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga fakta yang nyata. Dengan begitu, pembaca dapat merasakan bahwa masalah yang ditulis benar-benar ada dan penting untuk diperhatikan.
4. Menulis Teks dengan Bahasa yang Jelas
Langkah berikutnya adalah mulai menulis teks deskripsi dengan bahasa yang jelas, runtut, dan sesuai kaidah bahasa Indonesia. Penulis perlu menggunakan kalimat efektif, kosakata yang tepat, serta memperhatikan ejaan agar teks mudah dipahami pembaca.
Contoh:
Di halaman sekolah, banyak terlihat bungkus plastik berserakan setelah jam istirahat. Sebagian besar berasal dari jajanan kantin yang dikonsumsi siswa. Plastik-plastik itu tidak dibuang ke tempat sampah, melainkan dibiarkan menumpuk di sekitar kelas. Akibatnya, halaman sekolah terlihat kotor dan tidak sedap dipandang.
Paragraf tersebut menggunakan bahasa yang sederhana tetapi jelas. Kalimatnya runtut: menyebut lokasi (halaman sekolah), menjelaskan sumber masalah (bungkus plastik dari kantin), lalu menggambarkan akibat (halaman terlihat kotor). Inilah ciri teks deskripsi yang baik, yakni membuat pembaca dapat membayangkan suasana secara nyata.
5. Menyajikan Teks Deskripsi Secara Lisan atau Tulisan
Langkah terakhir adalah menyajikan teks deskripsi. Penyajian dapat dilakukan dalam bentuk tulisan, misalnya untuk tugas sekolah, atau secara lisan ketika diminta mempresentasikan hasil karya. Saat menyajikan secara lisan, penulis harus menggunakan intonasi yang jelas, bahasa tubuh yang sesuai, serta menjaga kontak mata dengan audiens agar pesan tersampaikan dengan baik.
Contoh Teks Deskripsi
Topik: Sampah Plastik di Sekolah
1. Deskripsi Umum
Sampah plastik menjadi salah satu masalah utama yang sering muncul dalam kehidupan sekolah. Hampir setiap hari, plastik digunakan sebagai pembungkus makanan, minuman, maupun perlengkapan belajar yang dibeli siswa. Sifat plastik yang sulit terurai menyebabkan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu. Kondisi ini membuat lingkungan sekolah tampak kurang terawat dan menurunkan kenyamanan belajar jika tidak segera diatasi dengan baik.
2. Deskripsi Bagian – Perilaku Siswa
Kebiasaan siswa membuang sampah sembarangan menjadi penyebab utama menumpuknya sampah plastik. Setelah membeli jajanan kantin, sebagian siswa meninggalkan bungkus plastik di meja, lantai kelas, atau halaman sekolah. Tempat sampah yang sudah disediakan sering diabaikan meskipun letaknya cukup dekat. Sikap tersebut menunjukkan rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan sekolah, padahal aturan mengenai pembuangan sampah sudah sering disampaikan oleh guru maupun petugas kebersihan.
3. Deskripsi Bagian – Akibat Langsung
Kondisi lingkungan sekolah menjadi kotor akibat perilaku membuang sampah sembarangan. Halaman penuh dengan bungkus plastik sehingga pemandangan terlihat tidak sedap. Selokan tersumbat karena plastik yang terbawa air hujan sehingga aliran air meluap dan menggenangi halaman. Tumpukan plastik yang bercampur dengan sisa makanan juga mengeluarkan bau menyengat dan mengundang lalat. Situasi ini tentu mengganggu kenyamanan siswa yang sedang belajar maupun beristirahat.
4. Deskripsi Bagian – Dampak Jangka Panjang
Kebiasaan membuang sampah sembarangan menimbulkan dampak serius bagi sekolah dalam jangka panjang. Lingkungan kehilangan keindahannya dan citra sekolah sebagai tempat belajar yang sehat ikut menurun. Tumpukan sampah plastik berpotensi menjadi sarang nyamuk, tikus, atau kecoa yang membawa penyakit. Kebiasaan buruk tersebut juga bisa terbawa hingga dewasa, sehingga melahirkan generasi yang kurang peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kondisi ini jelas berbahaya bagi masa depan karena masalah lingkungan semakin sulit dikendalikan.
5. Penutup – Solusi
Kesadaran seluruh warga sekolah diperlukan untuk mengurangi masalah sampah plastik. Siswa perlu membiasakan diri membawa botol minum isi ulang dan wadah makan yang bisa dipakai berulang kali. Sekolah dapat menambah jumlah tempat sampah terpisah untuk plastik, organik, dan non-organik agar proses pemilahan berjalan lebih efektif. Guru dapat menjadi teladan dengan membuang sampah pada tempatnya serta mengajak siswa ikut serta dalam kegiatan kebersihan rutin. Dengan langkah-langkah tersebut, lingkungan sekolah akan tetap bersih, sehat, dan nyaman sebagai tempat belajar.
6. Penutup – Tindak Lanjut
Solusi yang sudah disusun akan lebih efektif apabila dilaksanakan secara konsisten. Sekolah dapat membuat jadwal piket kebersihan khusus untuk memantau pembuangan sampah plastik setiap hari. Program “Jumat Bersih” dapat dijadikan agenda rutin agar siswa terbiasa menjaga lingkungan. Pemberian penghargaan kepada kelas terbersih juga bisa menjadi motivasi agar siswa lebih disiplin dalam mengurangi sampah plastik. Tindak lanjut yang berkesinambungan inilah yang akan memastikan lingkungan sekolah tetap terjaga dan masalah sampah plastik tidak kembali terulang.
Pembahasan:
Teks deskripsi tentang sampah plastik di sekolah di atas menggambarkan masalah secara runtut mulai dari pengenalan umum, perilaku penyebab, akibat langsung, dampak jangka panjang, hingga solusi dan tindak lanjut. Bagian deskripsi umum memberikan gambaran awal tentang banyaknya penggunaan plastik di sekolah dan potensi masalah yang ditimbulkan. Pada deskripsi perilaku dijelaskan kebiasaan siswa yang sering membuang sampah sembarangan meskipun tempat sampah tersedia. Selanjutnya, akibat langsung yang muncul tampak pada kondisi halaman dan selokan yang kotor, bau, serta mengganggu kenyamanan. Dampak jangka panjang diperlihatkan melalui ancaman kesehatan dan terbentuknya generasi yang tidak peduli lingkungan. Pada bagian solusi, penulis menekankan pentingnya kesadaran bersama, penggunaan wadah ramah lingkungan, serta peran guru dan sekolah dalam memberi teladan. Tindak lanjut berupa program piket, agenda kebersihan, dan penghargaan kelas terbersih memperkuat penerapan solusi agar berkesinambungan. Struktur dan isi teks menunjukkan ciri khas teks deskripsi yang rinci, konkret, dan memberi gambaran nyata kepada pembaca.
Lembar Pemahaman
Bacalah kembali materi tentang menyajikan teks deskripsi, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan bahasa sendiri secara jelas dan runtut!
1. Jelaskan mengapa struktur teks deskripsi terdiri dari deskripsi umum, deskripsi bagian, dan penutup!
2. Uraikan langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum menulis teks deskripsi agar hasilnya runtut dan jelas!
3. Berikan contoh sederhana teks deskripsi tentang suasana kelasmu ketika jam pelajaran berlangsung (minimal 5 kalimat)!
4. Bagaimana perasaanmu setelah belajar menyajikan teks deskripsi, dan menurutmu manfaat apa yang bisa kamu dapatkan jika terbiasa menulis teks deskripsi dalam kehidupan sehari-hari?
Sumber Referensi
Akhadiah, Sabarti, dkk. (2012). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Dalman. (2018). Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kosasih, E. (2018). Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.