MODUL 3 MEMAHAMI SUDUT PANDANG DALAM TEKS DESKRIPSI
Sudut pandang menjadi elemen penting dalam teks deskripsi karena menentukan dari perspektif siapa pembaca melihat, merasakan, dan memahami suatu objek atau peristiwa. Pemilihan sudut pandang seperti orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga membentuk hubungan emosional yang berbeda antara teks dan pembacanya. Penulis dapat menciptakan kedekatan, memberikan arahan langsung, atau menyajikan gambaran yang lebih objektif tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Perbedaan ini bukan hanya soal teknik, tetapi juga strategi untuk membangun kesan dan makna. Pernahkah kalian merasa lebih terhubung dengan deskripsi yang menggunakan kata "aku"? Atau merasa seperti sedang diajak berbicara langsung saat membaca teks yang menggunakan "kamu"? Mengapa hal ini bisa terjadi?
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis sudut pandang dalam teks deskripsi berdasarkan penggunaan kata ganti dan posisi penulis.
Siswa mampu membedakan antara deskripsi subjektif dan objektif dalam teks berdasarkan sudut pandang yang digunakan oleh penulis.
A. PENGERTIAN SUDUT PANDANG
Sudut pandang merupakan cara atau posisi yang dipilih oleh penulis dalam menyampaikan informasi, cerita, atau gambaran di dalam teks. Dalam konteks teks deskripsi, sudut pandang sangat menentukan bagaimana suatu objek, tempat, suasana, atau peristiwa digambarkan kepada pembaca. Dengan memilih sudut pandang tertentu, penulis memutuskan dari sisi siapa pembaca akan melihat dan memahami objek yang dideskripsikan—apakah dari pengalaman pribadi penulis, dari pengamatan luar, atau seolah-olah dari posisi pembaca sendiri. Pilihan sudut pandang ini tidak hanya memengaruhi kata ganti orang yang digunakan dalam teks, tetapi juga membentuk cara penyampaian kesan dan nuansa emosional terhadap objek yang digambarkan.
Lebih jauh, sudut pandang dalam teks deskripsi juga berperan dalam membangun hubungan antara penulis, objek yang dideskripsikan, dan pembaca. Jika penulis memilih sudut pandang orang pertama, maka deskripsi akan cenderung subjektif karena mengandung kesan dan emosi pribadi. Jika menggunakan sudut pandang orang ketiga, deskripsi bisa menjadi lebih objektif karena berfokus pada fakta dan pengamatan. Sementara itu, sudut pandang orang kedua menciptakan pengalaman imajinatif bagi pembaca, seolah-olah merekalah yang sedang mengalami langsung hal-hal yang digambarkan dalam teks. Oleh karena itu, pemilihan sudut pandang bukan sekadar teknis, melainkan strategi penting dalam menyampaikan maksud dan rasa dari teks deskripsi secara efektif.
B. JENIS-JENIS SUDUT PANDANG DALAM TEKS DESKRIPSI
1. Sudut Pandang Orang Pertama (Subjektif)
Sudut pandang orang pertama merupakan jenis sudut pandang di mana penulis memosisikan dirinya sebagai pelaku utama dalam penggambaran objek yang dideskripsikan. Dalam sudut pandang ini, penulis terlibat langsung dan menyampaikan deskripsi berdasarkan pengalaman pribadi, perasaan, serta kesan subjektif terhadap objek tersebut. Penulis menggunakan kata ganti seperti “aku,” “saya,” atau “kami” sebagai penanda bahwa deskripsi berasal dari sudut pandang dirinya sendiri. Teks deskripsi yang menggunakan sudut pandang orang pertama biasanya mengandung muatan emosional yang kuat, karena penulis menyampaikan pengalaman atau pandangan yang sangat dekat secara pribadi terhadap objek yang digambarkan.
Ciri utama dari sudut pandang orang pertama adalah keterlibatan batin dan perasaan penulis dalam menggambarkan sesuatu, sehingga deskripsinya bersifat sangat personal. Oleh karena itu, sudut pandang ini lebih banyak digunakan dalam teks deskripsi subjektif, yaitu teks yang tidak hanya menjelaskan objek secara apa adanya, tetapi juga menyampaikan apa yang dirasakan, disukai, atau dipikirkan oleh penulis terhadap objek tersebut. Dalam konteks ini, teks deskripsi tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga berupaya menularkan perasaan tertentu kepada pembaca, seperti rasa kagum, damai, senang, rindu, atau bahkan sedih, tergantung pada pengalaman penulis terhadap objek tersebut.
Contoh Paragraf Deskripsi Sudut Pandang Orang Pertama:
Aku sangat menyukai taman kecil di belakang rumahku. Bunga-bunganya mekar dengan warna-warna cerah yang selalu membuat hatiku tenang. Setiap sore, aku duduk di bangku kayu tua di bawah pohon mangga sambil membaca buku atau hanya menikmati suara gemericik air dari kolam ikan kecil di pojok taman. Taman ini adalah tempat favoritku untuk melepas penat dan mencari ketenangan.
Dalam paragraf tersebut, penulis menggunakan kata ganti orang pertama “aku” untuk menunjukkan bahwa deskripsi yang disampaikan berasal dari pengalaman pribadinya. Penulis tidak hanya menyebutkan apa yang ada di taman (bunga, bangku kayu, kolam ikan), tetapi juga menyampaikan kesan emosional seperti ketenangan dan kenyamanan yang dirasakan saat berada di taman tersebut. Penggunaan kata-kata seperti “membuat hatiku tenang” dan “tempat favoritku” menunjukkan bahwa paragraf ini bersifat subjektif, bukan sekadar pengamatan, tetapi juga penghayatan. Hal ini menjadikan pembaca lebih mudah memahami bagaimana penulis memaknai taman tersebut secara pribadi.
Poin-Poin Penting dalam penggunaan sudut pandang orang pertama dalam teks deskripsi:
Sudut pandang orang pertama menggunakan kata ganti aku, saya, atau kami.
Bersifat subjektif, karena memuat opini, kesan, dan emosi pribadi penulis terhadap objek.
Penulis terlibat langsung dengan objek yang dideskripsikan.
Umumnya digunakan dalam teks deskripsi subjektif yang bertujuan menularkan pengalaman atau perasaan pribadi kepada pembaca.
Menciptakan kedekatan emosional antara penulis dan pembaca melalui deskripsi yang bersifat personal.
2. Sudut Pandang Orang Kedua (Subjektif)
Sudut pandang orang kedua adalah cara penulisan di mana pembaca seolah-olah menjadi tokoh utama atau orang yang mengalami langsung peristiwa atau objek yang dideskripsikan. Penulis berbicara langsung kepada pembaca menggunakan kata ganti "kamu", "engkau", atau "Anda". Sudut pandang ini jarang digunakan dalam teks deskripsi, tetapi bisa ditemukan dalam teks yang bersifat interaktif atau persuasif, misalnya dalam brosur wisata, panduan perjalanan, atau iklan promosi.
Ciri-Ciri Sudut Pandang Orang Kedua
Menggunakan kata ganti "kamu", "engkau", atau "Anda".
Pembaca seolah diajak langsung mengalami atau membayangkan objek yang sedang dideskripsikan.
Bisa bersifat persuasif atau membangun imajinasi pembaca.
Digunakan untuk menciptakan kedekatan dan keterlibatan emosional pembaca terhadap teks.
Contoh Paragraf Deskripsi dengan Sudut Pandang Orang Kedua
Ketika kamu menginjakkan kaki di taman ini, kamu akan langsung disambut oleh aroma wangi bunga melati yang menyegarkan. Matamu akan dimanjakan oleh warna-warni bunga yang tumbuh di sepanjang jalur setapak. Kamu akan merasakan semilir angin yang lembut menyentuh wajahmu, membawa kedamaian di tengah hiruk-pikuk kota.
Sudut pandang orang kedua dalam teks deskripsi digunakan untuk mengajak pembaca membayangkan atau merasakan langsung apa yang dijelaskan dalam teks. Meskipun jarang digunakan, sudut pandang ini sangat efektif dalam teks yang bertujuan membangun hubungan personal, terutama dalam deskripsi wisata, promosi, atau ajakan.
3. Sudut Pandang Orang Ketiga (Objektif)
Sudut pandang orang ketiga merupakan jenis sudut pandang dalam teks deskripsi di mana penulis tidak ikut terlibat langsung dengan objek yang dideskripsikan, melainkan hanya bertindak sebagai pengamat yang menyampaikan informasi secara netral. Dalam sudut pandang ini, penulis menggunakan kata ganti seperti “dia,” “mereka,” atau langsung menyebut nama objek atau tempat yang menjadi fokus deskripsi. Penulis tidak menunjukkan keterlibatan emosional atau opini pribadi dalam teks. Tujuan utama dari sudut pandang ini adalah memberikan informasi yang faktual dan dapat diamati oleh siapa saja, sehingga deskripsinya bersifat objektif.
Teks deskripsi yang menggunakan sudut pandang orang ketiga sangat cocok untuk memberikan gambaran umum tentang suatu objek tanpa mempengaruhi pembaca dengan emosi atau pendapat pribadi penulis. Jenis sudut pandang ini banyak digunakan dalam laporan, ensiklopedia, artikel ilmiah, atau teks deskripsi yang bertujuan edukatif. Penulis hanya menyajikan apa yang dapat dilihat, dirasakan, atau diamati oleh siapa saja secara langsung tanpa menambahkan interpretasi atau perasaan subjektif. Dengan demikian, pembaca dapat membentuk pemahamannya sendiri terhadap objek yang dideskripsikan, tanpa diarahkan oleh perasaan atau sudut pandang pribadi dari penulis.
Contoh Paragraf Deskripsi Sudut Pandang Orang Ketiga:
Taman kecil itu terletak di belakang rumah. Di dalamnya tumbuh berbagai jenis bunga seperti mawar, melati, dan anggrek, yang semuanya tertata rapi. Sebuah bangku kayu diletakkan di bawah pohon mangga besar yang rindang. Di pojok taman terdapat kolam ikan bundar yang jernih, dengan air mancur kecil di tengahnya. Taman ini dikelilingi pagar besi hitam setinggi satu meter.
Pada paragraf tersebut, penulis menggambarkan objek berupa taman tanpa menggunakan kata ganti orang pertama seperti “aku” atau “saya”. Penulis hanya mengamati dan mendeskripsikan kondisi taman secara apa adanya, tanpa menyisipkan perasaan pribadi atau opini. Kalimat-kalimat yang digunakan berisi fakta-fakta pengamatan visual, seperti letak taman, jenis bunga, posisi bangku, keberadaan kolam, dan pagar taman. Hal ini menunjukkan bahwa teks tersebut bersifat objektif, karena hanya menyampaikan informasi konkret yang bisa dibuktikan oleh siapa saja, dan tidak menggiring pembaca untuk merasakan sesuatu secara emosional terhadap taman tersebut.
Poin-Poin Penting dalam sudut pandang orang ketiga:
Sudut pandang orang ketiga menggunakan kata ganti dia, mereka, atau menyebut objek langsung.
Penulis tidak terlibat langsung, hanya sebagai pengamat.
Bersifat objektif karena tidak memuat emosi, kesan pribadi, atau pendapat penulis.
Umumnya digunakan dalam teks deskripsi objektif, seperti laporan, artikel ensiklopedia, atau informasi ilmiah.
Deskripsi berfokus pada fakta atau realitas yang bisa diamati langsung, bukan pengalaman pribadi.
C. PENTINGNYA MEMAHAMI SUDUT PANDANG
Pemahaman terhadap sudut pandang memegang peranan penting dalam membaca dan menulis teks deskripsi secara efektif. Sudut pandang membantu pembaca mengenali perbedaan antara informasi yang bersifat faktual dan informasi yang dipengaruhi oleh opini atau emosi penulis. Kejelian dalam membedakan hal tersebut menjadikan pembaca lebih kritis, tidak mudah terpengaruh, serta mampu menilai keakuratan informasi dalam teks. Pemahaman ini juga memberi arah bagi penulis dalam menentukan pendekatan dan gaya bahasa yang digunakan, sesuai dengan tujuan komunikasi. Pilihan sudut pandang akan mempengaruhi nada, emosi, dan cara penyampaian informasi kepada pembaca.
Keterampilan menulis akan berkembang lebih baik ketika penulis mampu menggunakan berbagai sudut pandang secara tepat. Penulis dapat menyampaikan informasi dengan nuansa personal menggunakan sudut pandang orang pertama, atau menciptakan kesan netral dan faktual melalui sudut pandang orang ketiga. Kemampuan tersebut menciptakan variasi gaya menulis yang kaya dan menarik. Pemahaman tentang sudut pandang juga membantu pembaca dalam menganalisis teks secara mendalam, menilai keobjektifan deskripsi, serta memahami maksud tersembunyi yang mungkin ada dalam penulisan. Penguasaan terhadap sudut pandang tidak hanya memperkuat teknik penulisan, tetapi juga melatih daya pikir kritis dan kepekaan terhadap makna yang tersirat dalam teks.
Memahami sudut pandang sangat penting karena:
Membantu pembaca membedakan antara fakta dan opini.
Membantu penulis menentukan gaya bahasa dan pendekatan.
Meningkatkan keterampilan menulis dengan berbagai gaya.
Mempermudah dalam menganalisis dan memahami isi teks deskripsi secara kritis.
D. DESKRIPSI SUBJEKTIF DAN DESKRIPSI OBJEKTIF
Teks deskripsi dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan sudut pandang yang digunakan penulis dalam menggambarkan objek, yaitu deskripsi subjektif dan deskripsi objektif. Perbedaan ini terletak pada cara penulis memosisikan dirinya terhadap objek yang dideskripsikan, serta bagaimana ia menyampaikan informasi tersebut kepada pembaca. Kedua jenis teks ini memiliki karakteristik masing-masing yang memengaruhi isi, gaya bahasa, dan tujuan komunikatifnya.
Deskripsi subjektif adalah jenis teks deskripsi yang menyampaikan objek dari sudut pandang pribadi penulis. Penulis terlibat langsung dengan objek yang digambarkan dan menggunakan kata ganti orang pertama seperti aku, saya, atau kami. Dalam teks ini, penulis tidak hanya menggambarkan apa yang tampak, tetapi juga menyisipkan perasaan, kesan, dan opini pribadi. Deskripsi yang disampaikan bersifat emosional dan bersumber dari pengalaman penulis. Tujuan utamanya adalah mengajak pembaca merasakan atau membayangkan hal yang sama seperti yang dirasakan penulis. Karena itu, deskripsi subjektif sangat cocok digunakan dalam teks sastra, catatan perjalanan, atau pengalaman pribadi.
Contoh Paragraf Deskripsi Subjektif:
Aku sangat terpesona dengan taman kota yang baru dibuka dekat rumahku. Setiap pagi, aroma segar rumput yang baru dipotong dan suara burung-burung kecil membuat hatiku terasa damai. Kursi-kursi taman yang berwarna hijau tua tampak menyatu dengan pepohonan rindang yang membuat suasana terasa teduh. Bagiku, tempat ini seperti surga kecil yang memberi semangat baru untuk memulai hari.
Penjelasan:
Paragraf ini merupakan contoh deskripsi subjektif karena penulis menggunakan kata ganti "aku" dan menyampaikan kesan pribadi terhadap taman kota. Kalimat seperti "hatiku terasa damai" dan "tempat ini seperti surga kecil" menunjukkan adanya muatan emosional dan opini pribadi. Informasi dalam teks tidak bersifat faktual atau data, melainkan pengalaman dan perasaan penulis.
Sebaliknya, deskripsi objektif menyampaikan objek secara netral dan faktual, tanpa campur tangan emosi atau pendapat pribadi penulis. Penulis dalam hal ini tidak terlibat langsung dengan objek, melainkan hanya bertindak sebagai pengamat. Kata ganti yang digunakan dalam deskripsi objektif biasanya berupa “ia,” “mereka,” atau penyebutan objek secara langsung. Informasi yang diberikan bersifat apa adanya, berdasarkan pengamatan nyata yang bisa dibuktikan oleh siapa saja. Teks jenis ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas, terukur, dan dapat dipahami oleh semua orang, sehingga lebih banyak digunakan dalam laporan ilmiah, artikel ensiklopedia, atau teks informasi lainnya.
Contoh Paragraf Deskripsi Objektif 1:
Taman kota seluas 2.500 meter persegi ini diresmikan pada 10 Juli 2023 dan terletak di Jalan Merpati No. 8. Di dalamnya terdapat 15 bangku taman, 120 pohon peneduh, dan 3 kolam ikan yang dikelilingi paving blok. Setiap harinya, taman ini dikunjungi oleh rata-rata 350 orang, terutama pada pukul 06.00–08.00 pagi dan 16.00–18.00 sore. Fasilitas taman juga dilengkapi dengan jalur jogging sepanjang 500 meter dan area bermain anak-anak seluas 200 meter persegi.
Penjelasan:
Paragraf ini merupakan contoh deskripsi objektif karena berisi fakta dan data konkret yang bisa diverifikasi. Penulis tidak menyampaikan perasaan atau opini, tetapi hanya memaparkan informasi berdasarkan pengamatan atau data yang jelas. Penggunaan angka, tanggal, dan ukuran menunjukkan bahwa paragraf ini ditulis dengan tujuan informatif dan netral, tanpa unsur emosional atau sudut pandang pribadi.
Contoh Paragraf Deskripsi Objektif 2:
Perpustakaan sekolah terletak di lantai dua gedung utama. Ruangannya cukup luas, dengan dinding berwarna krem dan rak-rak buku tersusun rapi mengelilingi sisi ruangan. Meja baca ditempatkan di tengah ruangan, lengkap dengan kursi yang nyaman dan pencahayaan yang cukup terang. Di bagian belakang ruangan terdapat pojok baca yang dilengkapi karpet dan bantal duduk, serta deretan majalah dan buku cerita anak. Suasana di dalam perpustakaan selalu tenang dan mendukung kegiatan membaca.
Penjelasan:
Paragraf tersebut juga merupakan deskripsi objektif, karena berisi penggambaran tempat secara netral dan faktual, tanpa adanya pendapat atau perasaan pribadi penulis. Penulis hanya menyampaikan apa yang terlihat dan dapat diamati secara langsung oleh siapa saja. Meskipun tidak menyebutkan angka, informasi yang diberikan tetap jelas, terstruktur, dan bersifat umum, serta tidak mengandung muatan emosional. Deskripsi seperti ini cocok digunakan dalam laporan, panduan, atau teks informatif.
Perbedaan utama antara deskripsi subjektif dan objektif terletak pada keterlibatan penulis dan muatan emosional dalam teks. Deskripsi subjektif melibatkan pengalaman batin penulis dan membentuk hubungan emosional dengan pembaca, sementara deskripsi objektif berfokus pada penyampaian data dan fakta yang akurat. Pemahaman terhadap dua jenis deskripsi ini sangat penting agar pembaca dan penulis dapat menyesuaikan sudut pandang dengan konteks dan tujuan teks yang disusun atau dianalisis.
Poin-Poin Penting:
Teks deskripsi subjektif bersifat emosional, menggunakan kata ganti orang pertama, dan melibatkan opini serta perasaan penulis.
Teks deskripsi objektif bersifat netral, menggunakan kata ganti orang ketiga atau penyebutan objek langsung, serta menyampaikan fakta hasil pengamatan.
Sudut pandang menentukan keterlibatan penulis dalam teks dan memengaruhi tujuan serta gaya penyampaian informasi.
Deskripsi subjektif cocok untuk teks naratif dan ekspresif, sedangkan deskripsi objektif lebih sesuai untuk teks informatif dan ilmiah.
Pemahaman terhadap keduanya membantu siswa menjadi pembaca yang kritis dan penulis yang efektif sesuai dengan tujuan komunikatif teks.
E. CARA MENENTUKAN SUDUT PANDANG DALAM TEKS DESKRIPSI
Menentukan sudut pandang dalam teks deskripsi merupakan langkah penting untuk memahami dari sisi mana suatu objek digambarkan. Sudut pandang memengaruhi cara penyampaian informasi, nuansa emosi, dan tujuan dari teks itu sendiri. Agar dapat mengidentifikasinya secara tepat, pembaca perlu mencermati beberapa aspek penting dalam struktur dan gaya bahasa teks. Terdapat tiga langkah utama yang dapat digunakan untuk menentukan sudut pandang secara akurat, yaitu dengan mengidentifikasi kata ganti, memahami posisi penulis, dan menganalisis fokus cerita atau deskripsi.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi kata ganti yang digunakan dalam teks. Kata ganti seperti aku, saya, kami menunjukkan bahwa teks menggunakan sudut pandang orang pertama. Kata ganti seperti kamu atau engkau mengarah pada sudut pandang orang kedua. Sementara itu, jika dalam teks digunakan kata ganti seperti dia, mereka, atau langsung menyebut nama atau objek secara langsung tanpa keterlibatan penulis, maka teks cenderung menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dengan mencermati bentuk kata ganti ini, pembaca mendapatkan petunjuk awal mengenai posisi dan peran penulis dalam teks.
Langkah kedua yaitu memperhatikan posisi penulis. Jika penulis terlibat langsung dalam cerita atau pengalaman yang dideskripsikan, seperti menceritakan perasaannya terhadap suatu tempat, maka teks menggunakan sudut pandang orang pertama. Jika penulis berbicara langsung kepada pembaca dan mengajak mereka membayangkan atau merasakan sesuatu, maka teks memakai sudut pandang orang kedua. Namun, jika penulis hanya mengamati objek dan menyampaikan deskripsinya dari luar tanpa terlibat secara emosional, maka teks termasuk dalam sudut pandang orang ketiga. Pemahaman ini akan membantu pembaca menentukan sejauh mana penulis terlibat dalam teks.
Langkah terakhir adalah memeriksa fokus cerita atau deskripsi, yaitu dengan mencari tahu dari perspektif siapa deskripsi itu disampaikan. Apakah penulis berbicara tentang dirinya sendiri dan pengalamannya? Apakah penulis berbicara kepada pembaca? Ataukah penulis hanya menggambarkan objek dari luar secara netral? Dengan mengetahui fokus ini, pembaca dapat lebih mudah mengklasifikasikan apakah teks bersifat subjektif karena melibatkan sudut pandang pribadi, atau objektif karena berdasarkan pengamatan netral.
Melalui ketiga langkah tersebut, yaitu mencermati kata ganti, menganalisis posisi penulis, dan memahami fokus cerita, pembaca dapat menentukan sudut pandang dengan lebih tepat dan kritis. Keterampilan ini penting tidak hanya untuk memahami isi teks secara mendalam, tetapi juga untuk melatih kemampuan menulis dengan sudut pandang yang sesuai tujuan.
LATIHAN SOAL PEMAHAMAN
Petunjuk Pengerjaan Soal:
Bacalah setiap pertanyaan dengan saksama. Gunakan pengetahuan tentang sudut pandang dalam teks deskripsi untuk menjawab secara jelas dan logis. Sertakan alasan dan contoh konkret pada setiap jawaban. Tulis jawaban dalam bentuk paragraf yang runtut dan mudah dipahami.
Bagaimana sudut pandang orang pertama dalam teks deskripsi dapat memengaruhi cara pembaca merasakan suatu objek atau tempat yang digambarkan? Berikan alasan dan contohnya.
Mengapa sudut pandang orang ketiga dianggap lebih objektif dibandingkan dengan sudut pandang orang pertama atau kedua? Jelaskan dengan merujuk pada karakteristik dan tujuannya.
Jika kamu diminta menulis teks deskripsi tentang suasana kelasmu, sudut pandang apa yang akan kamu pilih? Jelaskan alasan pilihanmu dan bagaimana sudut pandang tersebut akan membentuk isi tulisanmu.
SUMBER REFERENSI
Dalman. (2015). Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Kosasih, E. (2016). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif. Bandung: Yrama Widya.
Mahsun. (2013). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia: Kurikulum 2013. Jakarta: RajaGrafindo Persada.