MODUL 2 MENGENALI RAGAM KALIMAT DAN STRUKTUR TEKS TANGGAPAN
Mengenali ragam kalimat dan struktur teks tanggapan buku berarti memahami berbagai jenis kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pendapat terhadap isi atau penyajian buku, serta urutan penyusunannya. Kalimat tanggapan dapat berupa persetujuan, penolakan, atau saran, yang masing-masing memiliki ciri khas, seperti penggunaan kata setuju, namun, atau sebaiknya. Sementara itu, struktur teks tanggapan buku umumnya terdiri atas evaluasi awal (penilaian umum terhadap buku), deskripsi isi (rangkuman singkat isi buku), tanggapan rinci (pendapat atau penilaian), dan simpulan. Pemahaman terhadap ragam kalimat dan struktur ini membantu menyusun tanggapan yang logis, jelas, dan kritis terhadap sebuah karya. Pernahkah kamu membaca sebuah buku dan ingin menyampaikan pendapatmu tentang kelebihan atau kekurangannya?
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu memahami dan mengidentifikasi berbagai ragam kalimat dalam teks tanggapan buku, seperti kalimat persetujuan, penolakan, dan saran, serta mengetahui ciri-ciri bahasanya.
Siswa mampu menyusun teks tanggapan buku secara sistematis dengan mengikuti struktur yang benar, meliputi evaluasi awal, deskripsi isi, tanggapan rinci, dan simpulan, menggunakan bahasa yang tepat dan santun.
A. PENGERTIAN TEKS TANGGAPAN BUKU
Teks tanggapan merupakan jenis tulisan yang memuat penilaian, opini, atau respons seseorang terhadap sebuah karya atau peristiwa, seperti buku, film, artikel, atau pertunjukan. Penulis teks ini menyampaikan pendapatnya secara logis dan terstruktur, baik dalam bentuk pujian maupun kritik. Tujuan dari teks tanggapan ialah menunjukkan pemahaman, perasaan, serta penilaian terhadap karya yang diamati. Pendapat dalam teks tanggapan perlu didukung oleh alasan yang jelas agar tidak bersifat semata-mata subjektif.
Penyusunan teks tanggapan melibatkan tiga bentuk utama respons, yaitu persetujuan, penolakan, dan pemberian saran. Persetujuan menunjukkan dukungan terhadap gagasan atau cara penyajian karya, biasanya disertai alasan yang memperkuat pandangan tersebut. Penolakan mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap isi atau penyajian karya, namun tetap disampaikan secara sopan dan argumentatif. Pemberian saran dilakukan setelah mengidentifikasi kekurangan karya, lalu dilanjutkan dengan usulan perbaikan yang membangun. Setiap bentuk tanggapan mendorong kemampuan berpikir kritis, objektif, dan komunikatif dalam menanggapi suatu karya.
Teks tanggapan buku dan resensi sering dianggap serupa karena sama-sama menyampaikan penilaian terhadap sebuah karya, terutama buku. Perbedaan keduanya terletak pada tujuan, ruang lingkup, dan struktur penulisan. Teks tanggapan bersifat lebih sederhana dan biasanya hanya menyoroti satu atau beberapa aspek dari isi buku, seperti tokoh, alur, atau gaya bahasa. Opini dalam teks tanggapan disampaikan secara subjektif, baik berupa persetujuan, penolakan, maupun saran terhadap isi atau penyajian karya, tanpa memuat informasi lengkap tentang buku tersebut.
Resensi merupakan ulasan menyeluruh yang mencakup identitas buku, ringkasan isi, analisis terhadap kelebihan dan kekurangan, serta kesimpulan berupa penilaian atau rekomendasi. Penulis resensi tidak hanya menyampaikan pendapat pribadi, melainkan juga memberikan informasi objektif agar pembaca mendapatkan gambaran utuh tentang isi dan nilai buku. Tujuan utama resensi ialah membantu pembaca mempertimbangkan apakah buku tersebut layak untuk dibaca atau tidak.
Meskipun demikian, teks tanggapan tetap memiliki peran penting dalam melatih kemampuan berpikir kritis dan menyampaikan pendapat dengan jelas serta santun. Teks tanggapan dapat menjadi bagian dari proses resensi, terutama dalam bagian ulasan atau evaluasi terhadap buku. Dalam konteks pembelajaran, teks tanggapan sering digunakan sebagai latihan awal sebelum siswa belajar menyusun resensi yang utuh. Dengan membiasakan diri menanggapi isi buku secara spesifik, siswa dilatih untuk mencermati detail karya secara lebih saksama dan mengungkapkan pendapat secara terstruktur.
Teks tanggapan buku:
Berisi pendapat atau respons singkat terhadap isi buku.
Bisa hanya fokus pada satu aspek tertentu, seperti alur cerita, gaya bahasa, atau tokoh.
Biasanya bersifat lebih ringkas dan sederhana.
Dapat berupa persetujuan, penolakan, atau saran terhadap isi buku.
Tidak selalu mencakup informasi lengkap tentang buku.
Resensi buku:
Merupakan ulasan menyeluruh dan sistematis terhadap sebuah buku.
Biasanya mencakup: identitas buku, ringkasan isi, analisis kelebihan dan kekurangan, serta kesimpulan atau rekomendasi.
Ditulis secara lengkap, terstruktur, dan formal, sering dijumpai di media massa atau jurnal.
Bertujuan memberi gambaran umum tentang isi dan nilai buku kepada pembaca lain.
B. RAGAM KALIMAT TANGGAPAN
Ragam kalimat dalam teks tanggapan merujuk pada jenis-jenis kalimat yang digunakan untuk menyampaikan respons terhadap suatu karya, seperti buku. Terdapat tiga jenis utama, yaitu kalimat persetujuan untuk menyatakan dukungan terhadap isi karya, kalimat penolakan untuk menyampaikan ketidaksetujuan dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun, serta kalimat saran yang ditujukan untuk memberikan masukan perbaikan setelah mengamati kekurangan karya. Pemahaman terhadap ragam kalimat ini penting agar tanggapan yang disampaikan menjadi jelas, sopan, dan mudah dipahami pembaca.
a. Tanggapan yang Menyetujui (Menguatkan)
Tanggapan menyetujui menunjukkan bahwa penulis tanggapan merasa sejalan dengan gagasan, sikap, atau isi karya yang disampaikan oleh penulis. Kalimat yang digunakan dalam tanggapan ini umumnya berupa kalimat persetujuan, yang bisa disertai pujian atau dukungan terhadap isi karya. Kalimat-kalimat ini mengungkapkan rasa suka, kekaguman, atau pengakuan terhadap keunggulan karya yang ditanggapi.
Kalimat persetujuan biasanya ditandai dengan ungkapan seperti “saya setuju”, “saya sangat suka”, “menurut saya sangat tepat”, atau “gagasan ini sangat inspiratif”. Kalimat-kalimat tersebut akan lebih kuat jika disertai alasan yang logis dan berkaitan langsung dengan isi karya. Tanggapan menyetujui yang disampaikan dengan alasan akan memberi nilai lebih, karena menunjukkan bahwa persetujuan tersebut bukan hanya berdasarkan perasaan, melainkan hasil dari pemahaman yang mendalam terhadap isi.
Contoh:
“Saya setuju dengan cara penulis menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga keberagaman. Melalui tokoh utama, penulis berhasil menyampaikan pesan tersebut secara halus namun mengena.”
Penjelasan:
Kalimat ini menyatakan persetujuan terhadap isi dan teknik penyampaian pesan dalam buku. Kalimat tersebut tidak hanya menyatakan setuju, tetapi juga menjelaskan alasannya—yakni penggunaan tokoh utama secara efektif.
b. Tanggapan yang Menolak
Tanggapan menolak digunakan untuk menyatakan bahwa penulis tanggapan tidak sepakat dengan sebagian atau keseluruhan isi karya. Meskipun bernada penolakan, kalimat dalam tanggapan ini tetap disusun dengan bahasa yang sopan dan tidak menyerang. Penolakan yang disampaikan dengan santun menunjukkan kematangan berpikir dan sikap menghargai perbedaan pendapat.
Kalimat penolakan seringkali diawali dengan konjungsi seperti “namun”, “tetapi”, atau “akan tetapi”. Kalimat ini biasanya diawali dengan pengakuan terhadap hal positif dalam karya, lalu diikuti dengan bagian yang dianggap kurang sesuai. Dengan menyampaikan kritik secara halus, penulis tanggapan tetap menjaga etika komunikasi dan tidak menjatuhkan karya secara langsung.
Contoh:
“Cerita dalam buku ini cukup menarik dan mudah diikuti, tetapi saya kurang setuju dengan penyelesaian konfliknya yang terasa terlalu cepat dan tidak mendalam.”
Penjelasan:
Kalimat ini diawali dengan pujian, kemudian disusul dengan keberatan yang disampaikan secara halus dan disertai alasan. Penolakan ini bersifat membangun karena tidak hanya menolak, tetapi menunjukkan bagian yang bisa diperbaiki.
c. Tanggapan yang Memberikan Saran
Tanggapan yang memberikan saran biasanya diawali dengan penunjukkan kekurangan atau hal yang dirasa masih kurang maksimal dalam karya. Setelah itu, penulis tanggapan memberikan usulan atau masukan untuk perbaikan. Kalimat saran digunakan untuk membantu penulis karya melihat sisi lain yang mungkin belum dipertimbangkan. Saran dalam teks tanggapan tidak boleh bersifat memaksa, melainkan berupa ajakan atau anjuran yang sopan.
Kalimat saran umumnya ditandai dengan ungkapan seperti “akan lebih baik jika...”, “sebaiknya penulis...”, atau “penulis dapat mempertimbangkan...”. Kalimat ini harus disusun secara bijak dan tetap menunjukkan penghargaan terhadap usaha penulis karya. Saran yang diberikan juga perlu relevan dan logis, agar benar-benar bermanfaat.
Contoh:
“Beberapa istilah daerah dalam buku ini terasa asing bagi pembaca umum, akan lebih baik jika penulis menambahkan glosarium di bagian akhir untuk membantu pemahaman.”
Penjelasan:
Kalimat ini menyebutkan kekurangan berupa penggunaan istilah asing, lalu memberikan saran yang solutif. Saran disampaikan dengan bahasa halus dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pembaca.
C. RAGAM KALIMAT EKSPLANATIF DAN PERSUASIF
1. Kalimat Eksplanatif
Kalimat eksplanatif merupakan jenis kalimat yang digunakan dalam teks tanggapan untuk menjelaskan suatu pendapat atau pandangan secara logis dan rasional. Kalimat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang mendukung pendapat dengan menjelaskan sebab, latar belakang, atau akibat dari suatu kejadian atau pernyataan. Dalam konteks teks tanggapan, kalimat eksplanatif sering muncul untuk menguatkan tanggapan dengan penjelasan yang bersifat objektif dan masuk akal, sehingga pembaca memahami dasar pemikiran penulis tanpa merasa diarahkan atau dipengaruhi.
Kalimat eksplanatif biasanya memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis kalimat lain. Pertama, kalimat ini bersifat informatif karena menyampaikan penjelasan secara objektif. Kedua, kalimat ini sering kali menyajikan data, fakta, atau alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, tidak ada unsur bujukan atau ajakan yang eksplisit di dalamnya. Kalimat ini hanya berfungsi sebagai pendukung informasi, bukan untuk memengaruhi sikap atau keputusan pembaca secara langsung.
Contoh kalimat eksplanatif bisa dilihat pada kalimat berikut:
"Film tersebut kurang diminati karena durasinya terlalu panjang dan alurnya lambat, sehingga membuat penonton cepat merasa bosan."
Kalimat ini menjelaskan penyebab mengapa film tersebut tidak disukai oleh penonton. Penulis menyampaikan fakta bahwa durasi yang panjang dan alur yang lambat merupakan faktor utama penyebab kebosanan. Tidak ada ajakan atau imbauan dalam kalimat tersebut, sehingga fungsi utamanya adalah memberikan penjelasan yang logis dan faktual, bukan untuk membujuk.
2. Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif adalah kalimat yang digunakan untuk membujuk, mengajak, atau memengaruhi pembaca agar mengikuti pendapat, gagasan, atau tindakan tertentu yang disampaikan oleh penulis. Dalam teks tanggapan, kalimat ini sering digunakan pada bagian penutup atau saran sebagai upaya meyakinkan pembaca agar merespons suatu isu atau permasalahan sesuai dengan sudut pandang penulis. Kalimat persuasif memiliki kekuatan emosional dan sugestif yang bisa membentuk opini atau mendorong tindakan.
Kalimat persuasif dapat dikenali dari beberapa ciri khasnya. Pertama, kalimat ini mengandung kata-kata ajakan seperti "mari," "hendaknya," "sebaiknya," atau "ayo." Kedua, sering kali kalimat ini menyentuh sisi emosional pembaca, misalnya dengan menunjukkan nilai moral, kepedulian sosial, atau urgensi suatu tindakan. Ketiga, tujuannya adalah untuk memengaruhi pembaca agar bersikap atau bertindak sesuai kehendak penulis.
Berikut adalah salah satu contoh kalimat persuasif adalah:
"Oleh karena itu, sebaiknya kita mendukung program ini agar generasi muda lebih mencintai budaya lokal."
Kalimat ini jelas menunjukkan unsur ajakan, yaitu "sebaiknya kita mendukung program ini." Tujuan dari kalimat tersebut bukan sekadar memberi informasi, melainkan mendorong pembaca untuk bersikap proaktif terhadap program pelestarian budaya. Kalimat ini juga menyentuh aspek emosional dan nilai sosial, yakni pentingnya mencintai budaya lokal di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, kalimat ini dikategorikan sebagai kalimat persuasif karena bertujuan memengaruhi sikap pembaca.
LEMBAR KERJA ELABORASI
Petunjuk Pengerjaan:
Bacalah kembali materi Modul 2 tentang ragam kalimat dalam teks tanggapan kritis dengan saksama. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas, lengkap, dan runtut. Gunakan pemahamanmu untuk menjelaskan, menganalisis, dan memberikan contoh sesuai konteks. Jawaban yang kamu tulis akan menunjukkan sejauh mana kamu memahami jenis-jenis kalimat tanggapan serta kemampuanmu menyampaikan pendapat secara logis dan santun.
Pertanyaan Elaborasi
Jelaskan perbedaan utama antara teks tanggapan dan resensi buku. Mengapa penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini saat menyusun suatu tanggapan terhadap karya tulis?
Buatlah masing-masing satu contoh kalimat yang menunjukkan: a) Kalimat persetujuan, b) Kalimat penolakan, dan c) Kalimat saran, kemudian sertakan penjelasan singkat alasan kamu menggunakan kalimat tersebut.
Identifikasi dan analisis contoh berikut:
“Cerita dalam buku Langit Merah di Ujung Senja cukup menarik dan mudah diikuti karena alur yang runtut serta penggunaan bahasa yang sederhana membuat pembaca dapat memahami setiap kejadian dengan baik. Tokoh-tokohnya juga digambarkan secara hidup, sehingga konflik yang muncul terasa nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, saya kurang setuju dengan penyelesaian konfliknya yang terasa terlalu cepat dan kurang menggugah emosi. Konflik yang dibangun cukup intens sejak awal, tetapi penyelesaiannya disajikan secara singkat dan terkesan terburu-buru. Akan lebih baik jika penulis menambahkan beberapa bagian yang menggambarkan proses penyelesaian konflik secara lebih mendalam, agar pesan moral dalam cerita dapat tersampaikan dengan lebih kuat dan berkesan bagi pembaca.”
Kalimat di atas termasuk ragam kalimat apa? Jelaskan bagian mana yang menunjukkan persetujuan dan mana yang menunjukkan penolakan.
Apa perbedaan antara kalimat eksplanatif dan kalimat persuasif dalam teks tanggapan? Berikan masing-masing satu contoh kalimat yang kamu buat sendiri dan jelaskan fungsinya.
B. Pertanyaan Refleksi
Setelah mempelajari ragam kalimat dalam teks tanggapan, menurutmu mengapa penting menyampaikan pendapat secara logis dan santun, meskipun kita tidak setuju terhadap suatu karya?