Visi SD Negeri Sukmajaya 2
Visi SD Negeri Sukmajaya 2 menggambarkan bagaimana murid menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju. Selain itu visi adalah nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar murid SD Negeri Sukmajaya 2 mampu menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang mencakup 8 dimensi lulusan yang harus dikuasai pada akhir setiap jenjang Pendidikan Berikut visi SD Negeri Sukmajaya 2:
“Mewujudkan ekosistem pembelajaran mendalam yang mendorong transformasi literasi, numerasi, dan karakter berbasis projek kontekstual..”
Tag. “Belajar Bermakna, Masa Depan Gemilang.”
Visi “Mewujudkan ekosistem pembelajaran mendalam yang mendorong transformasi literasi, numerasi, dan karakter berbasis proyek kontekstual” merangkum komitmen SD Negeri Sukmajaya 2 untuk menjadikan setiap unsur sekolah kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua, komite, dan mitra lokal sebagai satu kesatuan yang sinergis.
“Ekosistem” menegaskan integrasi fasilitas fisik (6 ruang kelas, perpustakaan, smartboard, internet 200 Mbps), budaya sekolah (kebersihan, inklusi, gotong royong), dan kemitraan strategis (Puskesmas, Polsek, LPD) dalam mendukung proses belajar. Seluruh kebijakan, program, dan praktik pedagogis progresif diarahkan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan murid belajar secara sadar, bermakna, dan mengasyikkan, bukan sekadar menerima materi secara pasif.
“Pembelajaran mendalam” (deep learning) di sini merujuk pada rangkaian pengalaman belajar yang menitikberatkan pada tiga tahapan utama memahami konsep (comprehension), menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata (application), dan refleksi terhadap proses serta hasilnya (reflection). Landasan filosofis konstruktivisme dan Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa murid membangun makna dari pengalaman autentik. Di Sukmajaya 2, pendekatan ini diwujudkan melalui workshop Read–Think–Write, lesson study, circle time restoratif, dan rubrik asesmen afektif, kognitif, dan psikomotor, sehingga literasi, numerasi, dan karakter tidak menjadi segmen terpisah, melainkan bagian terpadu dari setiap aktivitas pembelajaran.
“Transformasi literasi, numerasi, dan karakter” menjadi prioritas yang saling melengkapi. Data Rapor Pendidikan 2025 menunjukkan literasi murid sudah sangat baik (83,33% tuntas), numerasi masih perlu didorong ke level tuntas (66,67%), dan karakter berada di kategori baik (55,5%). Visi ini mengarahkan sekolah untuk menyeimbangkan capaian: memperluas literasi digital dan teks sastra, memperdalam domain numerasi melalui STEAM Project Sprint dan pojok hitung, serta menumbuhkan karakter beriman, kreatif, dan kritis lewat program Budaya Positif & Refleksi Nilai setiap pagi. Setiap dimensi diukur berkala melalui survei karakter, asesmen formatif, dan refleksi guru-guru yang rutin dipandu supervisi kepala sekolah.
“Berbasis proyek kontekstual” menegaskan bahwa pembelajaran senantiasa terkait langsung dengan kondisi lokal siswa. SD Negeri Sukmajaya 2 mengangkat tema “Solusi untuk Depok” atau “Warga Cilik Beraksi” yang memadukan riset masalah lingkungan pesisir, pelestarian budaya makepung dan batik Depok, serta inovasi pemanfaatan sampah sawah untuk ecobrick. Murid merancang kampanye poster, video dokumenter, dan prototipe; pendidik memfasilitasi langkah-langkah pembelajaran mendalam; mitra lokal memberikan data lapangan dan bimbingan teknis. Dengan demikian, hasil belajar menjadi nyata, relevan, dan memotivasi wawasan kritis siswa.
Implementasi visi ini didukung oleh strategi terpadu:
Pengembangan profesional pendidik melalui Platform Merdeka Mengajar, lesson study, dan FGD komunitas belajar guna mengokohkan kompetensi pedagogis dan materi;
Pemanfaatan teknologi digital, termasuk smartboard, laptop guru, dan perpustakaan digital, serta kurikulum pilihan Koding & Kecerdasan Buatan sebagai dasar literasi digital dan berpikir komputasional;
Program inklusi adaptif: penyusunan PPI, fasilitator GPK, akses sarana disabilitas, hingga peer tutoring untuk murid berkebutuhan khusus dan berbakat istimewa;
Asesmen yang adil, objektif, dan edukatif, memadukan portofolio, unjuk kerja, refleksi diri, dan penilaian sumatif, sehingga mendukung perbaikan berkelanjutan.
Secara jangka panjang, visi ini membidik lahirnya lulusan yang mandiri, mampu belajar sepanjang hayat, berpikir logis dan kreatif, serta berdaya saing global all while tetap berakar pada nilai Pancasila dan kearifan lokal. Dengan terus menguatkan sinergi ekosistem pembelajaran mendalam ini, SD Negeri Sukmajaya 2 menegaskan perannya sebagai sekolah penggerak berprestasi membuktikan bahwa transformasi pendidikan sejati terjadi ketika sekolah, keluarga, dan masyarakat bergerak bersama dalam proyek-proyek kontekstual yang memerdekakan murid untuk menjadi agen perubahan.
Misi SD Negeri Sukmajaya 2
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri Sukmajaya 2 menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:
Menumbuhkan ke-8 Dimensi Profil Lulusan melalui proyek kontekstual yang menekankan memahami, menerapkan, dan merefleksi.
Mengintegrasikan prinsip mindful-meaningful-joyful dalam silabus, RPP, dan asesmen formatif di semua mata pelajaran.
Menerapkan tiga tahap deep learning memahami konsep, mengaplikasi di konteks lokal, merefleksi hasil untuk literasi, numerasi, dan karakter.
Mengoptimalkan empat pilar ekosistem pembelajaran, praktik pedagogis progresif, kemitraan, lingkungan inklusif, dan teknologi digital.
Memperluas kemitraan dengan orang tua, komite, dan mitra lokal guna mendukung proyek pembelajaran murid.
Memberdayakan pendidik lewat pelatihan dan komunitas belajar untuk refleksi berkelanjutan dan inovasi.
Tujuan SD Negeri Sukmajaya 2
Tujuan Umum yang diharapkan oleh SD Negeri Sukmajaya 2 berdasarkan implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Meningkatkan capaian literasi dan numerasi murid hingga 80 % tuntas melalui proyek kontekstual yang menerapkan tiga fase pembelajaran mendalam: memahami, menerapkan, merefleksi.
Menumbuhkembangkan kedelapan dimensi Profil Lulusan lewat aktivitas mindful, meaningful, joyful berbasis proyek nyata.
Menjamin setiap RPP dan asesmen formatif mengintegrasikan ketiga prinsip pembelajaran mendalam.
Mewujudkan ekosistem empat komponen praktik pedagogis progresif, kemitraan, lingkungan inklusif, teknologi digital di setiap unit pembelajaran.
Menjalin minimal satu kemitraan lokal per semester untuk memperkaya konteks projek.
Meningkatkan kapasitas guru melalui komunitas belajar dan pelatihan digital.