Program Ramadhan 

Program Ramadhan SDN Sukmajaya 2 Tahun 1444 H

A. Tahrib Ramadhan

 Tarhib (ترحيب) artinya penyambutan. Bila ditilik lebih jauh, kata ini berasal dari kata dari Rahiba-Yarhabu-Rahaban (رحبا) bermakna Ittasa'a (melebarkan, meluaskan, melapangkan).

Dalam bahasa Arab, kata ini digunakan untuk sambutan apa saja sehingga bukan diperuntukkan untuk Ramadhan saja. Seperti kalimat al-Tarhib (kata sambutan), menyambut mudir, presiden, dan lainnya.

Sederhananya, tarhib adalah ungkapan selamat datang atas kedatangan seseorang, atau kehadiran sesuatu yang indah. Sama dengan ungkapan "marhaban", yaitu "aku sambut engkau dengan penuh kelapangan hati dan pikiran, juga aku sambut engkau dengan seluruh jiwa dan ragaku".

Sebenarnya masih ada kata yang terkait dengan itu, yakni rihab (رحاب), ruhbah (رحبة), tarhab (ترحاب.) dan beberapa kata lainnya. Artinya pun tidak jauh berbeda yakni tanah lapang, luas, tempat yang luas, ramah, senang, bahagia, dengan tangan terbuka.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tarhib Ramadhan adalah menyambut bulan Ramadhan dengan senang hati, dengan tangan terbuka, serta dengan penuh kebahagiaan baik jiwa dan raga.

Amalan dan Cara Menyambut Ramadhan

Ada sejumlah amalan dan cara yang sebaiknya dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, sebagai berikut:

1. Ikhlas dan Gembira

Amalan terpenting dalam menyambut Ramadhan adalah amalan hati, yaitu niat menyambut bulan Ramadhan dengan lapang hati atau ikhlas dan gembira. Hal ini dapat menjauhkan diri dari api neraka. Sebuah hadits yang termaktub dalam Durrotun Nasihin menjelaskan dengan.

Yang artinya: "Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka."

Bahkan Allah telah menggaransi kita selamat dari api neraka, ketika kita menyambut Ramadhan. Maka dari itu, wajar jika para ulama salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: "Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan."

Sampai kepada Ramadhan adalah kebahagiaan yang luar biasa, karena hanya di bulan itu mereka bisa mendapatkan nikmat dan karunia Allah yang tidak terkira. Tidak mengherankan jika kemudian Nabi saw dan para sahabat menyambut Ramadhan dengan senyum dan tahmid, dan melepas kepergian Ramadhan dengan tangis.

2. Berziarah ke Makam Orang Tua

Berziarah dilakukan untuk mengirim doa kepada para leluhur atau orang tua dan sekaligus bertawassul kepada mereka semoga diberi keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa selama sebulan mendatang. Tawassul dalam berdo'a merupakan anjuran dalam Islam. Sebagaimana termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 35,

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (Q.S. al-Maidah: 35).

Diriwayatkan pula dari sahabat Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah Muhammad s.a.w ketika menguburkan Fatimah binti Asad, ibu dari sahabat Ali bin Abi Thalib, beliau berdoa :

اَللَّهُمَّ بٍحَقٍّيْ وَحَقِّ الأنْبٍيَاءِ مِنْ قَبْلِيْ اغْفِرْلأُمِّيْ بَعْدَ أُمِّيْ

Artinya: "Ya Allah dengan hakku dan hak-hak para nabi sebelumku, Ampunilah dosa ibuku setelah Engkau ampuni ibu kandungku. (H.R.Thabrani, Abu Naim, dan al-Haitsami) dan lain-lain."

3. Saling Memaafkan

Mengingat bulan Ramadhan adalah bulan suci, maka tradisi bersuci pun menjadi sangat sesuai ketika menghadapi bulan Ramadhan. Baik bersuci secara lahir seperti membersihkan rumah dan pekarangannya dan mengecat kembali musholla, maupun bersuci secara batin yang biasanya diterjemahkan dengan saling memaafkan antar sesama umat muslim. Terutama keluarga, tetangga dan kawan-kawan.

Menurut sebuah hadis shahih, Nabi Muhammad SAW pernah menganjurkan agar siapa yang mempunyai tanggung jawab terhadap orang lain, baik itu menyangkut kehormatan atau apa saja, segera menyelesaikannya di dunia ini. Sehingga tanggung jawab itu menjadi bebas (bisa dengan menebus, bisa dengan meminta halal, atau meminta maaf). Sebab nanti di akhirat sudah tidak ada lagi uang untuk tebus menebus.

Orang yang mempunyai tanggungan dan belum meminta halal ketika dunia, kelak akan diperhitungkan dengan amalnya: apabila dia punya amal saleh, dari amal salehnya itulah tanggungannya akan ditebus; bila tidak memiliki, maka dosa atas orang yang disalahinya akan ditimpakan kepadanya, dengan ukuran tanggungannya. (Lihat misalnya, jawahir al-Bukhari, hlm. 275, hadis nomor: 353 dan shahih Muslim, II/430).

B. Program Ramadhan SDN Sukmajaya 2

1. Bersih-bersih atau Thaharah

Pengertian Thaharah


Thaharah diambil dari bahasa arab yang berasal dari kata طهور artinya suci atau bersih. Menurut istilah, thaharah adalah bersuci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil dan bersuci dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang terbawa/terdapat pada badan.


Nabi Muhammad SAW bersabda:

 “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.”(HR.Muslim)

Selain itu, Thaharah dinilai sangat penting karena merupakan anak kunci dan syarat sah salat. Disebutkan dalam hadits Nabi SAW,beliau bersabda:

“Nabi Bersabda: Kuncinya shalat adalah suci, penghormatannya adalah takbir dan perhiasannya adalah salam.”

 

Hukum taharah ialah wajib di atas tiap-tiap mukallaf lelaki dan perempuan. Dalam hal ini banyak ayat Al-qur`an dan hadits Nabi Muhammad saw, menganjurkan agar kita senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batin.


Allah Swt berfirman:

 “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang suci lagi bersih”. (QS Al Baqarah:222)


Karena thaharah sangat penting bagi kita sebagai umat islam, maka sangat penting juga untuk mengetahui syarat wajib untuk melakukant haharah. Ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai syarat sah-nya berthaharah sebelum melakukan perintah Allah SWT.


Syarat wajib tersebut ialah :

1. Islam

2. Berakal

3. Baligh

4. Masuk waktu ( Untuk mendirikan solat fardhu ).

5. Tidak lupa

6. Tidak dipaksa

7. Berhenti darah haid dan nifas

8. Ada air atau debu tanah yang suci.

9. Mampu melakukannya sesuai kemampuan.

 

Ada 3 Jenis Thaharah, Penjelasan sebagai berikut:


1. Mandi Wajib


Mandi atau ghusl merupakan syarat mutlak ketika bersuci, istilah mandi wajib dalam thaharah yaitu mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.

 

Mandi wajib ini harus dibarengi dengan membaca niat yang menyucikan diri dari hadas kecil dan besar yaitu:

 "Nawaitul ghusla liraf'il-hadatsil-akbari fardhal lillaahi ta'aala."

 Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

 

Menurut madzhab Syafi'i, saat pertama membaca niat harus dibarengi dengan menyiram tubuh dengan air secara merata.

 

Kedua, mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Sedangkan bagian tubuh yang berbulu atau berambut harus dengan air mengalir.

 

2. Berwudu


Sementara itu, thaharah dengan berwudu menurut syara' adalah untuk menghilangkan hadas kecil ketika akan salat.

 

Orang yang hendak melaksanakan salat sudah wajib hukumnya melakukan wudu, karena berwudu merupakan syarat sahnya salat.

 Thaharah berwudu juga sama halnya dengan mandi wajib yang diawali dengan membaca niat wudu seperti ini:

 "Nawaitul wudhuu'a liraf'il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa."

 Artinya: Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah.

 

Kemudian melaksanankan fardu wudu enam perkara, di antaranya:

 

3. Tayamum


Thaharah tayamum ini merupakan cara yang menggantikan mandi dan wudu, apabila dalam kondisi tidak ada air.

Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci tidak tercampur benda lain. Lalu diawali niat

"Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala."

Artinya: Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah.

 

Setelah membaca niat, dilanjut dengan meletakkan dua belah tangan ke atas debu misalnya debu pada kaca atau tembok dan usapkan ke muka sebanyak dua kali.

 

Dilanjut mengusap dua belah tangan hingga siku sebanyak dua kali juga, dan memindahkan debu kepada anggota tubuh yang diusap.

 

Yang dimaksud mengusap bukan sebagaimana menggunakan air dalam berwudu, tatapi cukup menyapukan saja bukan mengoles-oles seperti memakai air.

2. Sanlat

Perkataan sanlat singkatan dari pesantren kilat asal kata dari santri, dengan awalan “pe”dan akhiran”an”yang berarti tempat tinggal santri, kemudian peantren berasal dari kata santri, yaitu seseorang yang belajar agama Islam, dengan demikian pesantren mempunyai arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam, dan kata kilat berarti “cepat sekali”. Dari kedua kata tersebut dapat di artikan bahwa pesantren kilat adalah tempat para santri belajar agama secara memadai dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu jangka waktu tertentu secara terbatas.

 

Lamanya kegiatan pesantren kilat di SDN Sukmajaya 2 dilaksanakan satu minggu. Adapun materi yng diajarkan dalam kegiatan pesantren kilat meliputi membaca Al-Qur’an, keimanan islam, Fiqih (ibadah), dan Ahklaq


Peserta dalam pesantren kilat dibagi menurut tingkat kemampuannya dengan berdasarkan tingkatan kelas yang disesuaikan dengan kemampuan individu, Materi yang diajarkan dalam kelompok pemula adalah, belajar membaca Al-Qur’an dan amalan agama sehari-hari serta masalah-masalah islam yang bertemporer minimal hasil dari kegiatan sanlat ini siswa mengerti atas bacaan-bacaan shalat sehingga mampu menciptakan karakter yang baik atas dampak dari shalatnya.

 

Peserta yang mengikuti kegiatan pesantren kilat dilaksanakan sesuai dengan waktu kegiatan pembelajaran seperti biasa 7 jP di setiap harinya dengan setiap JP 25 Menit. sesuai edaran Kepala dinas pendidikan Kota Depok Nomor: 420/1403/III/Disdik/2023 tentang Kegiatan Belajar Selama Bulan Ramadhan Tahun 2023/1444 H.

 

Menjamurnya pesantren kilat itu pada dasarnya akibat kemajuan sains dan teknologi, ditambah dengan kesibukan orang tua murid, sehingga tidak tersedianya waktu untuk mendidik anaknya dirumah, gejala kekhawatiran terhadap akhlak serta amalan agama anaknya, orang tua tidak menginginkan anaknya menjadi nakal dan sebagainya.

 

3. Baca Alquran

Dalam kegiatan ini bagi siswa yang belum bisa membaca al-quran akan diberikan pembelajaran mengenal huruf dan mengejanya namun bagi yang sudah bisa langsung membaca al-quran. Sebaik baiknya buku adalah Alquran yang didalamnya sarat dengan ilmu pengetahuan termasuk moral, berprilaku baik, kejujuran, kebaikan dan lain lain. Membaca Alquran dapat mempengaruhi jiwa dan pikiran agar selalu menjadi tenang. 

 

Seorang muslim yang tidak pernah membaca Alquran sama saja seperti tubuh tidak sedang berbusana, sungguh sangat memalukan dan tidak perlu ditiru karena Allah SWT tidak akan menyukainya.


Sesuai dengan hadits yang pernah diriwatkan oleh muslim yang dinyatakan oleh Abi ummah ra :

“ Baginda Rasullulah berkata bacalah olehmu alquran karena sesungguhnya akan menjadi pemberi  syafaat pada hari kiamat nanti untuk siapa saja yang membacanya.”

 

Inilah Manfaat Baca Al-quran Setiap Hari, serta keajaiban al-quran di dunia :

 

1.   Dapat mendapatkan pahala dan kebaikan

 

Membaca Alquran dapat menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang dan penuh dengan keberkahan. Maka dari itu seseorang yang membaca Alquran akan mendapatkan pahala yang berlipatganda dan kebaikan dari Allah SWT sebagai manusia yang soleh.

 

Seperti hadits riwayat dari yirmidzi bahwa :

 “Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah maka seseorang akan mendapatkan kebaikan satu kali. tetapi setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kalinya.”

 

2. Dapat memberikan derajat dan wibawa lebih baik

 

 Membaca Alquran dapat membuat seseorang terlihat semakin bercahaya dan penuh wibawa. Kondisi ini dapat membuat seseorang menjadi lebih disayangi, dihormati dan dihargai  banyak orang.


Seperti hadits yang menyatakan:

“Orang orang yang hebat dalam membaca alquran akan selalu ditemani para malaikat pencatat yang paling dimuliakan da taat pada Allah SWT  dan orang orang yang terbata bata membaca Alquran lalu bersusah payah mempelajarinya maka dia akan mendapatkan dua kali pahala,” (HR. Bukhari)”

 

3.  Memperoleh rahmat dan lindungan oleh malaikat

 

Membaca Alquran dengan hati yang tenang dan sabar dapat mendatangkan rahmat dari Allah SWT dan mendapatkan perlindungan dari para malaikat dari kejahatan yang terlihat maupun tidak terlihat.


Seperti hadits yang menyatakan :

” Ketika para kaum muslim berkumpul dimasjid masjid allah dan mereka membaca Alquran dan memnpelajarinya, maka akan datang kepada mereka ketentraman , rahmat allah dan dilindungi malaikat malaikat dan allah menyebut mereka dihadapan makhluk yang ada didekatnya.”

 

4. Memberikan  syafaat ketika hari kiamat tiba

 

Membaca Alquran dapat mendatangkan kebaikan dan kemuliaan yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya bahkan juga terjadi pada hari kiamat dengan kemuliaan yang sangat besar.


Seperti hadits yang menyatakan bahwa :

“Bacalah bait Alquran karena sesuyngguhnya pada hari kiamat nanti akan datng memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya.” (HR. Muslim)”

 

5.  Membuat seseorang menjadi berprilaku mulia


Membaca Alquran dengan hati yang tenang dan rasa yang bahagia dapat merubah seseorang yang semula berprilaku tidak baik menjadi lebih baik.


Baginda Rasullulah SAW pernah bersabda :

“Sebaik baiknya manusia adalah yang membaca dan mempelajari Alquran serta mengajarkannya pada orang lain.” (HR.Bukhari)”

 

6.  Agar hati lebih tenang dan tentram

 

Membaca Alquran dapat menenangkan pikiran dan batin serta cara agar hati tenang dan dapat pula menjadikan rasa cinta terhadap Allah SWT, Terhadap semua nabi dan rasul serta para  malaikat menjadi lebih kuat .


Sesuai dengan firman Allah ta’ala yang dinyatakan jelas dalam surat Ara-ra’d pada ayat 28 :

“Orang orang yang beriman akan memiliki hati yanag tenang dan tenteram jika selalau ingat denagn Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingatnya Allahlah, hatimu menjadi tenteram.”

 

7. Agar selamat duniat dan akhirat

 

Rajin membaca Alquran dengan hati yang ikhlas dapat menyelamatkan dirinya dari kejahatan yang terlihat dan tidak terlihat dan kesengsaraan selama didunia dan akhirat, semua itu tewrwujud karena Allah SWT melindunginya.


Baginda Rasullulah bersabda bahwa :

“Ibadah yang paling berkah dan istimewa adalah membaca dan mempelajari alquran serta mengamalkannnya dalam kehidupan sehari hari bahkan pada tiap satu ayatnya yang telah dibaca mengandung 10 kebaikan dan ajaran kebenaran didalamnya. “

 

8.  Sebagai penyembuh penyakit pada tubuh


Bagi seseorang yang rajin dan membiasakan diri untuk membaca Alquran maka Allah SWT akan melindunginya dari segala penyakit

Seperti  2 hadits yang menyatakan bahwa :

” Hendaknya kamu menggunakan jenis obat obatan seperti madu dan membaca alquran (HR. Ma’ud)


“Dan makanlah oleh kamu bermacam macam buah serta tempuhlah jalan jalan yang telah ditetapkan  pada tubuhmu dengan lancar .Ada madu yang bermacam macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alam semesta terdapat banyak tanda tanda kekuasaan Allah bagi orang orang yang memikirkan  hal itu.” (QS.An-naah 16 : 69)

 

9. Dapat menyembuhkan penyakit hati

 

Membaca Alquran dengan hati yang ikhlas dapat menhalau dan menyembuhkan penyakit hati yang mencakup iri, dengki, senang membicarakan keburukan orang lain, merasa dendam dan lain lain.

 

 Seperti hadits yang menyatkan bahwa :

“Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana besi yang menjadi berkarat karena tersentuh air.” Lalu bagaimana agar hati ini tidak berkarat? tanya para sahabat, maka Rasullulah SAW mengatakan ” Percayalah ..dengan membaca Alquran.” Jawabnya.

 

10.   Memberikan kenikmatan pada kedua orangtua dihari kiamat

 

Bagi seorang anak yang membiasakan diri membaca Alquran semata-mata karena kecintaannya terhadap Allah SWT dan kedua orangtuanya maka Allah SWT akan melindungi kedua orangtuanya dan memberinya kenikmatan termasuk mahkota pada kepala mereka sebagai tanda keberkahan.

 

Seperti Rasullulah pernah bersabda :

“Barang siapa yang membaca Alquran dan mengamalkannya semata-mata karena Allah SWT maka Allah akan memberikan mahkota dikepala kedua orangtuanya dan kenikmatan pada hari kiamat dan akan terlihat lebih terang daripada sinar matahari sehingga kamu tidak akan menduganya bahwa ganjaran  itu dikarenakan amalan-amalan sipembaca Alquran itu.” (HR. Abu daud.)

 

4.  Berbagi


Program Ramadhan yang diimplementasikan di SDN Sukmajaya 2 adalah berbagi yang meliputi antara lain: Berbagi Tajil, Jakat Fitrah, Sodaqoh dll.

 

Khoirunnas anfauhum linnas, “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi sesama.” Tutur Nabi diatas sungguh sangat mulya.

Betapa kita sebagai insan manusia tidak seharusnya hidup untuk diri sendiri. Memantaskan diri hingga menganggap rendah orang lain. Meningkatkan kualitas diri, hingga mengabaikan kebermanfaatan bagi kawan sesama.

 

Agama telah mengajarkan, bahwa hidup itu harus berbagi, saling menolong dan mengasihi. Sebagai mana firman-Nya, "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al Maidah: 2)

 

Bahkan sebagai contoh sikap saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, Rasulullah SAW., pernah bersabda, "Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Lantas ada yang bertanya: "Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?" Beliau menjawab: "Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya." (HR. Al Bukhari)