Kegiatan daring masih terus mendapatkan perhatian tinggi di masa peralihan setelah pandemi. Melalui kegiatan-kegiatan daring, Tim Zero Waste Cities tetap dapat menginspirasi lebih banyak kalangan.
Dalam lingkar kolaborator AZWI, salah satu tim Zero Waste Cities, Ismail Rayadi, berperan sebagai moderator pada Webinar yang diadakan tanggal 6 Juni 2020. Webinar tersebut membahas hubungan wabah dengan lingkungan, khususnya sampah.
Sebagai bagian dari kampanye Zero Waste, tim Zero Waste secara berkala memiliki pelatihan Zero Waste Lifestyle yang sudah berjalan sejak lama. Pada tanggal 21 Juni 2020, tim Zero Waste berhasil menyelenggarakan pelatihan ZWL Perdana. Pelatihan tersebut dipandu langsung oleh trainer berpengalaman, Anilawati Nurwakhidin.
Gaya hidup Zero Waste salah satunya mencakup aktivitas pengomposan. Tim Zero Waste Cities juga dipercaya untuk menyampaikan materi seputar teknik pengomposan di kegiatan Festival Kultur Ngompos 2020. Pada acara tersebut, Melly Amalia berperan sebagai panelis dalam sesi "Mengembangkan Mengompos Sebagai Praktik Kultural".
Pengomposan juga merupakan salah satu metode pengelolaan material pada program Zero Waste Cities. Program tersebut juga melibatkan petugas sampah dalam pengembangannya, yang diberdayakan sebagai petugas pengangkutan terpilah dari warga. Salah satu tim Zero Waste Cities, Jessisca Fam, dipercaya untuk menyampaikan pandangannya seputar pengumpul sampah dan pemulung pada webinar GAIA "On the frontlines : Waste pickers & workers in Asia".
Program Zero Waste Cities menjalankan pengelolaan sampah yang salah satunya dengan pengelolaan material organik. Pengomposan komunal adalah pengelolaan utama yang diaplikasikan pada daerah dampingan. Upaya tersebut sejalan dengan tema hari lingkungan hidup yang rutin diperingati setiap tanggal 5 Juni 2020; "Time for Nature".
Melalui upaya pengomposan material organik, program ZWCities membantu proses daur material. Sebagai contoh, upaya pengomposan yang dilakukan wilayah dampingan antara lain menggunakan biodigester atau lubang kompos.
Hasil dari proses pengomposan komunal pada program ZWCities, kemudian dimanfaatkan warga untuk memupuki tanaman. Wilayah dampingan ZWCities yang memiliki lahan berkebun, seringkali memanfaatkan pupuk cair maupun kompos untuk menyuburkan tanaman.
Pemanfaatan pupuk hasil pengomposan merupakan upaya untuk mendukung keamanan pangan lho! Hasil panen yang diperoleh akan lebih sedikit mengandung bahan kimia aditif daripada tanaman yang dipupuk dengan tambahan kimiawi.
Peran pemerintah dalam program Zero Waste Cities merupakan peran kunci yang dapat memudahkan adopsi program. Kontribusi pemerintah akan berpengaruh besar pada keberhasilan program yang dapat diterapkan di kota.
Dalam hal ini, pemerintah di 3 kota berkomitmen untuk mendukung Zero Waste Cities dengan cara memberlakukan pengangkutan terpisah antara material organik dengan material non-organik. Pemerintah Cimahi, lewat DLH Cimahi, telah meresmikan Peraturan Daerah terkait Pelarangan Plastik. Sementara itu, pemerintah Kota Bandung melakukan pengangkutan organik terpilah dan penerbitan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah.