Highlight kegiatan Zero Waste Cities bulan Agustus 2021
Ayo Wujudkan bersama Indonesia Merdeka dari Sampah!
Di umur kemerdekaannya yang ke 76 tahun, PR Indonesia masih banyak. Selain berjuang bersama untuk menghadapi COVID-19 yang belum kunjung usai, Indonesia juga dihadapkan dengan permasalahan sampah.
Kemerdekaan dari masalah sampah sebenarnya bisa dengan mudah diwujudkan diwujudkan. Di Zero Waste Cities, upaya pemilahan sampah dari rumah dan pengelolaan sampah di kawasan mulai menunjukkan hasilnya. Salah satu contohnya adalah RW 10 Kelurahan Cihaurgeulis Kota Bandung.
Menurut data ZWC YPBB untuk Command Center Satgas Citarum, RW 10 Kelurahan Cihaurgeulis berhasil mengelola sampahnya sampai 85%.
Bayangkan bila semua RW bisa seperti RW 10 di Kelurahan Cihaurgeulis, apakah kita masih perlu TPA yang luasnya berhektar-hektar dan pada akhirnya penuh juga ditutup ?
Merdeka dari sampah menjadi impian setiap kota di dunia, tak terkecuali Kota Bandung. Pengelolaan sampah yang efektif dan terdesentralisasi terus diupayakan sebagai strategi menuju kawasan bebas sampah.
Zero Waste Cities, sebuah program dan sistem pengelolaan sampah dari kawasan yang diadopsi dari sebuah lembaga di Filiphina, Mother Earth Foundation, diterapkan di beberapa kawasan di Kota Bandung bersama dengan implementasi Kawasan bebas Sampah pada skala kelurahan. Berjalan sejak 2018, Zero Waste Cities menempuh bermacam tantangan dan kendala dalam pencapaiannya.
Seperti apa tantangan dan peluang serta strategi yang dilakukan Kota Bandung menuju Zero Waste Cities? Baca selengkapnya di bit.ly/casestudyBandung
Masyarakat Kota Bantu Lindungi Alam dengan Pilah Sampah dari Rumah - Hari Konservasi Nasional 2021
Tugas untuk menjaga alam tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan, namun juga untuk masyarakat di perkotaan. Sehingga upaya-upaya pencegahan timbulnya sampah, sudah seharusnya menjadi kewajiban seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
Seperti apa yang diutarakan oleh bu Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) KLHK, pilah sampah dari rumah akan memudahkan pengelolaan sampah di kawasan sehingga angka volume penumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir akan berhasil dikurangi. Hal ini akan sesuai dengan target pemerintah Indonesia yang menargetkan pengurangan sampah sebanyak 70% pada tahun 2030.
REMAJA INDONESIA BANTU LINDUNGI ALAM DENGAN MENGKAMPANYEKAN HIDUP BEBAS SAMPAH
Siapa yang tak kenal Melati Wisjen? Pemudi asal Pulau Bali ini telah berani menyuarakan kepeduliannya terhadap lingkungan dan membentuk komunitas pemuda dengan visi membentuk dunia bebas sampah plastik.
Lain lagi dengan Aeshina yang akrab dipanggil Nina. Pemudi yang sekarang duduk dibangku SMA ini sempat viral karena mengirimkan surat kepada Presiden AS, Kanselir Jerman dan PM Australia agar negaranya tidak mengirim sampahnya ke Indonesia.
Begitu pula Amilia Agustin, aksinya patut sebagai teladan bagi seluruh pemuda di Indonesia karena membantu membangkitkan kesadaran teman-temannya agar peduli dengan lingkungan.
Anak muda sebagai generasi penerus, diharapkan dapat membawa perubahan agar kondisi di Indonesia semakin membaik dan khususnya pada isu persampahan dapat segera terselesaikan.
TALKSHOW : ZERO WASTE CITIES
Sampai saat ini, sudah ada 7 kota di Indonesia yang telah menjalankan sistem Zero Waste Cities dengan menerapkan pemilahan sampah dari rumah dan pengumpulan terpilah di kawasan.
Penerapan sistem tersebut tentu bukan hal yang mudah, tetapi mungkin dan bisa dilakukan. Pada penerapannya, banyak faktor yang mendorong kesuksesan sistem dan ada juga beberapa hal yang dapat menghambat penerapan sistem.
Namun, dari semua kunci sukses dan kendala, kuncinya ada pada 2 poin ini, yaitu penerapan sistem pemilahan sampah dari rumah dan pengumpulan sampah terpilah di kawasan.
Yuk simak cerita lengkap kisah sukses Zero Waste Cities di 7 Kota di Indonesia di link berikut : klik disini.
CUKUPKAH PERUBAHAN PERILAKU UNTUK MENGATASI PERSOALAN SAMPAH DI INDONESIA?
Sejak tragedi longsor di TPA Leuwigajah dan beberapa TPA lainnya dalam satu dekade terakhir, kampanye minim sampah mulai digaungkan. Alternatif dan solusi pengurangan sampah banyak disampaikan oleh aktivis-aktivis lingkungan dengan tujuan mengubah perilaku masyarakat untuk hidup minim sampah.
Namun, apakah cukup mengatasi persoalan sampah dengan hanya perubahan perilaku?
Dalam talkshow yang diselenggarakan oleh KMTL Universitas Brawijaya bersama Aliansi Zero Waste Indonesia yang diwakili oleh Anilawati Nurwakhidin (Koordinator Humas Zero Waste Cities YPBB), pada Sabtu, 14 Agustus 2021, disampaikan bahwa untuk mengurangi sampah secara signifikan, selain aspek partisipasi publik, ada 4 hal lain dalam aspek pengelolaan sampah yang harus dipikirkan, yaitu aspek pembiayaan, regulasi, operasional, dan kelembagaan.
Simak rekaman talkshow di : klik disini.
INSTAGRAM STORY CONTEST - HARI KEMANUSIAAN 2021
Dalam rangka hari kemanusiaan 2021, Zero Waste Cities mengadakan kontes Instagram Story yang berjalan pada 19 Agustus sampai dengan 25 Agustus 2021. Zero Waste Cities mengajak netizen untuk menunjukkan kepeduliannya kepada petugas sampah yang bekerja disekitar mereka dengan membagikan cerita tentang bagaimana perjuangan petugas sampah sebagai garda terakhir dalam mengelola sampah.
Dari seluruh peserta yang ikut serta dalam kontes ini, terpilihlah 2 peserta terbaik dengan cerita terinspiratif.
Pemenang 1 : @keysha_ariadi02
Pemenang 2 : @lentina_simangungsong
Simak kedua story instagram peserta terbaik dibawah ini :
@keysha_ariadi02
@lentina_simangungsong